Jauh sebelum Suzuki Indomobil Sales merilis XL7 pada tahun 2020 lalu, pihaknya sempat merilis SUV yang namanya mirip di tahun 2003. Ya, mobil dengan nama XL-7 ini adalah SUV yang cukup berbeda dengan XL7 sekarang. Berbekal mesin V6, Suzuki XL-7 bisa kalian jadikan alternatif SUV 7-seater yang terjangkau daripada beli Toyota Fortuner bensin generasi pertama.
Apa sebabnya? Ini karena harga bekas dari Suzuki XL-7 relatif terjangkau, berkisar antara Rp70-90 jutaan. Bandingkan dengan Toyota Fortuner bensin 2.7 generasi pertama, harganya cukup stabil pada kisaran Rp130-160 jutaan. Artinya, dengan harga yang nyaris separuhnya, kita bisa tetap memiliki SUV medium 7-seater.
Baca juga:
Harga Cuma Beda Sejutaan, Mending Beli Suzuki XL7 Alpha AT Daripada Honda BR-V S MT 2022
Mobil Matic vs Manual Suzuki XL7, Mana yang Lebih Murah Biaya Perawatannya?
Selain Suzuki XL-7, Ini Mobil Suzuki Penggerak RWD Lainnya yang ada di Indonesia
Bicara spesifikasi keduanya pun ada kemiripan dari sisi output tenaga dan sama-sama memakai penggerak roda belakang. Mesin Suzuki XL-7 sanggup memproduksi daya 160 ps sedangkan Fortuner 2.7 mampu mengeluarkan tenaga maksimal mencapai 158 PS.
Dengan kubikasi yang lebih kecil, tenaga dari Suzuki XL-7 2.5 liter ini beda tipis dengan Fortuner 2.7 liter. Konfigurasi mesin V6 di XL-7 membuat produksi daya lebih optimal. Itu saja kelebihannya?
Oh tentu tidak dong, kali ini kita akan membahas sosok Suzuki XL-7 ini, yang sejatinya merupakan Suzuki Vitara/Grand Escudo versi long chassis.
Beda Konsep Antara Suzuki XL7 2021 dan Suzuki XL-7 2003
Suzuki XL-7 masuk dalam kategori Medium SUV.Mobil ini sebenarnya merupakan versi panjang dari Suzuki Vitara atau Suzuki Escudo generasi kedua (FT/GT) dan sudah ada sejak 1998. Dimensinya lebih panjang sekitar 45 cm dibanding Suzuki Vitara/Grand Escudo, sehingga bisa mengakomodasi untuk 3 baris kursi.
Dimensi Suzuki XL-7 mencapai 4.575 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.740 mm. Ukurannya jelas lebih besar daripada Suzuki XL7 modern yang pakai basis Ertiga dengan dimensi panjang 4.445 mm, lebar 1.775 mm, dan tinggi 1.700 mm.
Agak disayangkan karena populasi Suzuki Grand Escudo XL-7 ini relatif sedikit dibandingkan Suzuki Grand Escudo/Vitara biasa. Alasannya tak lain karena mesin besar yang dinilai cukup boros sehingga membuat mobil ini tak banyak yang meminatinya. Bila melihat sejarahnya, Suzuki XL-7 ini secara global dihadirkan sebagai penantang dari Mitsubishi Pajero bermesin V6 3.0 liter.
Namun, Suzuki Grand Escudo XL-7 baru dirilis di Indonesia pada 19 Juli 2003 dalam acara 12th Gaikindo Auto Expo yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Jadi, ada selisih sekitar 5 tahunan dari peluncuran unit pre facelift di global dan versi facelift yang akhirnya masuk Indonesia.
Kiprah Suzuki Grand Escudo XL-7 ini cukup singkat karena kurang laris di Indonesia, cuma dijual sampai 2006 saja.
Mesin Gahar Suzuki XL-7 Generasi Pertama, Paling Besar Hingga Sekarang
Suzuki Grand Escudo XL-7 di Indonesia memakai kode H25A, yaitu V6 2.493 cc DOHC Multi Point Injection. Tenaga yang dihasilkan 160 PS pada putaran 6.500 rpm serta torsi maksimal 213 Nm pada 3.500 rpm. Semuanya disalurkan ke roda belakang melalui pilihan transmisi otomatis 4-percepatan atau manual 5-percepatan.
Mesin ini cuma untuk pasar Indonesia, karena untuk Vitara/Escudo long chassis di negara lain memakai mesin dengan kode H27A alias V6 2.700 cc.
Bicara efisiensi bahan bakar dari Suzuki XL-7 ini juga bukan jadi nilai plus. Konsumsi bahan bakar dalam kota berkisar antara 5-7 km/liter dan berkendara luar kota kisaran 8-10 km/liter. Benar-benar jadi sahabat Pertamina!
suspensi Suzuki Grand Escudo XL-7 menggunakan McPherson strut & coil spring (depan) dan 5-link coil rigid axle (belakang). Velg yang digunakan yaitu alloy berdiameter 16 inci yang dibalut ban 235/60R16. Kombinasi tadi membuat ayunan suspensi Suzuki Grand Escudo XL-7 tergolong empuk alias ayunan suspensinya lembut.
Itu tadi soal kedigdayaan mesinnya, bagaimana dengan fitur dan kondisi interior Suzuki XL-7 ini? Apakah cukup mewah bila dibandingkan dengan Fortuner 2.7 yang lebih muda?
Berusia Sekitar 17 Tahun, Interior dan Fitur Suzuki XL-7 Nggak Ketinggalan Zaman
Kita patut apresiasi pada Suzuki yang cukup totalitas dalam menggarap tipe flagshipnya ini. Sebab, dengan usia mobil menginjak 17 tahun penampilan interiornya belum terkesan kuno.
Mungkin kalah stylish dengan model yang hadir setelahnya, tapi Suzuki XL-7 tetap memiliki wibawa tersendiri. Terdapat garnish dengan wood panel di bagian dashboard dan sekeliling konsol tengah. Desain tuas transmisi otomatisnya pun tergolong modern dan masih banyak mobil keluaran terbaru yang pakai styling seperti ini.
Hal yang kurang keren hanyalah pada pewarnaan setir dengan aksen abu-abu khas mobil 90-an. Kalau sudah cukup berumur maka sangat terlihat usang dan pudar. Padahal kalau pakai warna hitam dengan paduan wood panel akan lebih terasa kesan mahal.
Fitur hiburannya juga mulai ketinggalan zaman karena masih memakai head unit 2DIN biasa dengan koneksi aux, bukan layar sentuh seperti mobil kekinian. Kamu cuma bisa memutar radio dan CD untuk menemani perjalanan.
Itulah mengapa banyak pemilik atau pengguna XL-7 lantas mengganti dengan head unit layar sentuh aftermarket supaya makin berkelas. Hal ini tak lepas karena interiornya dilengkapi 4 speaker yang tersebar di dalam mobil.
Interior Suzuki XL-7 cukup cozy dan nyaman dengan aksen krem sebagai warna utama pada door trim dan jok kulit. Karena konsepnya sebagai mobil kelas atas maka XL-7 sudah menyediakan 3 buah power socket 12V.
Toyota Fortuner 2.7, Cocok Jadi Land Cruiser Versi Lite?
Beberapa waktu lalu kita pernah membahas sosok Toyota Fortuner bensin 2.7 sehingga kali ini kita hanya akan membandingkan beberapa poin yang jadi keunggulannya.
Toyota Fortuner dibekali mesin berkapasitas 2.7 liter yang sudah terkenal ketangguhannya. Untuk pengembangannya, Fortuner menggunakan platform pick up Toyota Hilux. Dengan basis platform IMV, maka membuat Fortuner ini memiliki DNA off road yang kuat.
Memakai basis 'mobil tambang', Fortuner bensin dibekali mesin berkode 2TR-FE dikenal minim masalah dan punya reputasi sebagai mesin badak. Mesin berkubikasi 2.694 cc tersebut dapat menghasilkan tenaga maksimal sebesar 158 Ps dan torsi puncaknya adalah 241 Nm. Tenaganya kalah dari Suzuki XL-7 karena mesinnya inline 4-silinder.
Transmisi yang digunakannya menggunakan transmisi otomatis konvensional 4 percepatan dengan torque converter. Transmisi buatan Aisin Warner berkode AW30-43LS terkenal tangguh dan tahan disiksa.
Kelebihan Toyota Fortuner 2.7, Interior Mewah Walau Fiturnya Belum Terlalu Modern
Untuk ukuran mobil lawas, Fortuner sebenarnya masih cukup modern. Bahkan fiturnya bisa kita bilang canggih pada saat mobil ini baru meluncur. Terdapat head unit 2DIN yang dulu jadi barang mewah khas tahun 2000-an.
Head unit bawaannya serupa dengan yang digunakan oleh Suzuki XL-7 yaitu masih berupa radio dan cd player. Memang, kalau sekarang ketinggalan zaman.
Hal menarik lainnya yaitu pengaturan AC nya sudah menggunakan sistem digital. Belum banyak mobil sejenis di saat itu yang pengaturannya pencet tombol. Bahkan untuk Suzuki XL-7 yang jadi alternatif model, pengaturan AC-nya masih manual dengan putar knob.
Kesimpulan
Dengan karakter tenaga yang lebih besar dan sama-sama pakai penggerak roda belakang, Suzuki XL-7 lebih unggul secara spesifikasi dibandingkan Fortuner. Kenyamanannya juga lebih oke karena Suzuki XL-7 adalah SUV monokok.
Kelebihan dari Fortuner jelas pada platform dengan ladder frame yang lebih tangguh di medan off road. Fitur interiornya sedikit lebih unggul karena telah memakai AC digital yang tak dimiliki Suzuki XL-7.