Hyundai Ioniq vs Nissan Leaf 2021 : Mobil Listrik Beda Negara, Mana Paling Cocok di Indonesia?
Prasetyo · 30 Jul, 2021 20:11
0
0
Rasanya Indonesia makin mengarah pada era elektrifikasi kendaraan. Makin kesini makin banyak mobil-mobil yang dibekali baterai listrik. Ada yang masih disandingkan mesin bakar, ada pula yang sudah berdiri sendiri sebagai mobil listrik murni.
Jika membicarakan mengenai mobil listrik murni (Electric Vehicle/EV) yang dipasarkan ke Indonesia adalah Hyundai Ioniq. Tetapi siap atau tidak, Hyundai harus bertahan ketika ada serangan datang dari kompetitornya. Kini Nissan Leaf pun baka segera menyengat Ioniq.
Berbekal kesuksesan di negara asalnya, sanggupkah Nissan Leaf lebih baik dari Hyundai Ioniq? Dan buat Anda sebagai konsumen, mana yang layak dibeli, apakah mobil listrik Ioniq dari Korea atau Leaf yang datang dari Jepang?
Hyundai Ioniq vs Nissan Leaf Siapa Terlihat Lebih Futuristik?
Perbandingan dimensi Hyundai Ioniq vs Nissan Leaf
Dimensi
Hyundai Ioniq 2021
Nissan Leaf 2021
Panjang
4.470 mm
4.490 mm
Lebar
1.820 mm
1.788 mm
Tinggi
1.475 mm
1.540 mm
Jarak sumbu roda
2.700 mm
2.700 mm
Jarak ke tanah
150 mm
155 mm
Ukuran ban
205/60 R16
205/55 R16
Sebagai mobil listrik, mungkin harapan banyak orang adalah perawakannya harus terlihat futuristik. Setidaknya ideal dengan kata keren yang menjadi identitas dirinya sebagai mobil masa depan. Tapi soal gaya memang kami serahkan kepada selera Anda.
Namun jika dilihat secara garis besar, Hyundai memahat tubuh Ioniq dengan sangat sederhana. Tampilannya berwujud liftback namun kami tak menemukan sesuatu yang sangat istimewa disini yang bisa menegaskan kalau Ioniq adalah mobil tanpa bahan bakar minyak. Yang tampak berbeda hanya mobil ini hadir tanpa kisi-kisi udara di bagain gril depannya, serta lampu utama dan foglamp yang sudah pakai LED.
Profil tubuh yang berbeda ditampilkan Nissan pada Leaf. Si Daun ini berwujud hatchback namun dengan garis-garis desain yang lebih tegas. Bagian depannya berbentuk V-shape mirip mobil-mobil modern Nissan. Sementara di atas gril ada soket untuk isi daya baterai, beda dengan Ioniq dimana soketnya ada di atas fender roda belakang sebelah kiri. Sedangkan bagian belakang mobil ini juga terlihat dengan garis-garis tajam. Lebih atraktif dibanding Ioniq.
Ketika bicara mengenai mobil listrik, maka hal penting lainnya yang perlu dipertanyakan soal kekuatan daya baterai. Mobil listrik haruslah tidak merepotkan saat digunakan sehari-hari. Jarak tempuh daya baterainya wajib superior. Apalagi kalau mobil ini mau dipakai juga untuk perjalanan luar kota dimana tidak semua daerah di Indonesia memiliki stasiun pengisian daya listrik (charging station).
Untuk Hyundai Ioniq ia dibekali baterai Lithium-ion Polymer berkapasitas 38,3 kWh yang mampu menghasilakan tenaga setara 136 PS dengan torsi 295 Nm. Sementara Nissan Leaf 2021 punya baterai 40 kWh lithium-ion. Baterai ini mampu menghasilkan tenaga 150 PS dengan torsi 320 Nm.
Nah saat dipakai berkendara, dalam kondisi full sampai baterai benar-benar kehabisan daya listrik, Hyundai Ioniq dapat melaju sejauh 293 km dengan kecepatan sedang. Sedangkan Nissan Leaf bisa dipakai berkendara sejauh 311 km.
Tapi tentunya itu semua tergantung kondisi jalan raya, gaya mengemudi, serta suhu disekitar. Untuk kondisi jalan seperti Jakarta mungin jarak tempuhnya bisa lebih pendek mengingat situasi lalu lintas di Kota ini sangat padat dengan cuaca panas terik kala siang hari.
Kelengkapan Teknologinya
Sebagai mobil masa depan, maka rasanya pantas untuk mempertimbangkan antara Hyundai Ioniq vs Nissan Leaf 2021 dari sisi teknologi yang diusungnya. Kalau melihat nuansa interior Hyundai Ioniq 2021, rasanya mobil ini terlihat syarat akan teknologi maju. Itu berkat cukup banyaknya tombol di lingkar kemudi dan juga konsol tengah.
Meter clusternya sudah full digital dan di tengah dasbor ada monitor model floating yang dijejali banyak sekali fitur. Pengaturan AC juga sudah pakai tombol-tombol digital. Serta tuas transmisinya sudah terlihat ala mobil mewah modern Eropa.
Disisi lain Nissan Leaf memperlihatkan ruang kabin layaknya mobilkonvensional. Meter cluster dan monitor di dasbor terlihat biasa saja. Walau begitu tetap banyak tombol-tombol di ruang kokpit. Tetapi Nissan punya beberapa teknologi unggulan. Yaitu fitur ProPilot Park dan e-Pedal.
ProPilot sangat menguntungkan ketika hendak memarkir kendaraan tersbeut. Cukup tekan tombol yang ada di konsol tengah, maka mobil akan melakukan parkir otomatis secara mandiri. Namun ini butuh marka jalan dan rambu yang jelas. Sehingga kemungkinan Nissan Leaf Indonesia tidak menghadirkan fitur tersebut.
Harganya Masih di Rp600 Jutaan
Hal terakhir yang patut dipertimbangkan adalah soal harga. PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) mematok harga Hyundai Ioniq Indonesia di angka Rp637 juta - Rp677 juta. Sementara Nissan Leaf harganya baru diumumkan pada beberapa pekan ke depan. Tetapi kabarnya juga ada di rentang Rp600 juta - Rp700 juta.
Yang perlu juga diperhatikan adalah Hyundai memberikan garansi baterai Ioniq hingga 8 tahun atau 160.000 km serta gratis perawatan berkala hingga 5 tahun atau 75.000 km. Untuk Leaf, Nissan di Filipina dan Thailand memberikan garansi baterai 8 tahun / 160.000 km dan gratis perawatan berkala 3 tahun atau 100.000 km. Jadi rasanya Nissan Indonesia juga akan menerapkan hal serupa.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.