Kampas Rem Cuma Rp70.000, Ini Alasan Lain Kenapa Pilih Toyota Avanza!
Enda · 9 Nov, 2020 19:00
0
0
Sudah lama Toyota Avanza berhasil mencuri hati masyarakat di Tanah Air. Bagaimana tidak, sejak diperkenalkan pada ajang pagelaran otomotif Indonesia International Motor Show 2003 lalu, nama Toyota Avanza langsung mencuat diseluruh penjuru Nusantara berkat keberhasilannya, terjual lebih dari 10.000 unit.
Tingkat keberhasilan yang diraih hingga menyabet gelar sebagai salah satu mobil LMPV terfavorit ini tidak tanpa alasan. Rebadge dari Daihatsu Xenia ini memang diyakini memiliki segudang kemudahan serta ketahanan yang dirasa cukup baik sehingga membuatnya tetap dipilih.
Untuk itu kami ingin menjelaskan alasan mengapa Toyota Avanza masih tetap dipilih, meskipun soal kenyamanan berada di bawah kompetitornya.
Toyota Avanza Bentuk yang minimalis masih menjadi pilihan
Toyota kembali memberikan penyegaran terhadap Avanza pada awal 2019. Toyota New Avanza untuk sebutannya saat ini diketahui masih menggunakan platform yang sama dengan Avanza generasi kedua yang dikeluarkan pada 2012 lalu.
Di sana terlihat lekukan pada body masih mempertahakan bentuk dari generasi keduanya. Di mana dari sisi samping tidak ada yang spesial. Sedikit lekukan terlihat di atas roda belakang berkat tarikan garis yang timbul di pintu penumpang depan.
Hanya saja pada sektor fascia dan buritan, Toyota Avanza 2020 kini terkesan lebih modern berkat adanya ubahan serta penambahan beberapa aksen. Di mana sistem pencahayaanya kini menggunakan bohlamp LED yang diyakini lebih hemat dalam penggunaan daya serta meningkatkan visibilitas pengemudi di malam hari.
Dan bentuk minimalis seperti ini disukai beberapa konsumen Tanah Air khususnya bapak-bapak berumur 40 tahun ke atas yang tidak ingin terlihat neko-neko.
Toyota Avanza Mudah dalam hal perawatan
Mobil sejuta umat, Toyota Avanza memang terkenal akan kemudahan khususnya dalam hal perawatan. Bahkan beberapa bengkel pinggir jalan saja bisa menanganinya ketika secara tiba-tiba mobil mengalami masalah diperjalanan.
Mengingat sistem kelistrikan Toyota Avanza masih terbilang konvensional, meskipun secara keseluruhan sudah diatur menggunakan komputer. Dalam hal ini dilakukan mengingat secara garis besar pemiliki Toyota Avanza merupakan peralihan dari Toyota Kijang sebelumnya.
Toyota Avanza Mudahnya mendapatkan suku cadang
Tidak hanya di bengkel resmi, kalian bisa menemukan suku cadang Toyota Avanza dengan mudah. Pasalnya suku cadang Toyota Avanza tersebar luas di penjuru Nusantara. Tidak hanya toko besar, toko kecil diplosok negeri juga menyediakan suku cadang berlogokan tiga oval ini.
Toyota Avanza Harga suku cadang yang terbilang murah di kelasnya
Toyota Avanza hingga kini masih terbilang paling murah menyoal harga suku cadang dibandingkan para pesaingnya sekali pun. Diambil contoh, untuk kampas kopling atau disebut juga disc clutch atau clutch plate ini dibandrol Rp400 ribu satu set beserta dekrub beserta bearingnya.
Sedangkan rivalnya, Suzuki Ertiga untuk kampas kopling satu set tidak termasuk biaya pasang ditawarkan dengan harga Rp700 ribu.
Dicontoh lainnya, kampas rem. Disc brake pads atau kampas rem Toyota Avanza dijual dengan harga yang murah. Seperti harga kampas rem sepeda motor, Disc brake pads Toyota Avanza dijual Rp70.000.
Kompetitornya, Suzuki Ertiga memiliki harga dua kali lipatnya, yaitu Rp150.000.
Toyota Avanza menggunakan penggerak roda belakang
Pabrikan otomotif ternama di Tanah Air pada umumnya mengeluarkan kendaraan jenis LMPV dengan menggunakan roda depan sebagai alat utama yang membuat mobil dapat melaju.
Setidaknya di sini terdapat empat LMPV, Suzuki Ertiga, Mitubishi Xpander, Honda Mobilio dan Nissan Livina yang memakai ban depan untuk menerima torsi yang disalurkan mesin lewat transmisi.
Dalam segi kenyamanan, memang mobil dengan penggerak roda depan lebih unggul. Namun dari segi handling serta keampuhan melahap jalan berkontur, mobil dengan penggerak roda belakang mengungguli dalam hal ini.
Maka dari itu tidak heran jika Toyota Avanza lebih dilirik konsumen Tanah Air, terlebih masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil.
Toyota Avanza Ditawarkan dua varian mesin
Tidak seperti para kompetitornya yang mempunyai satu jenis mesin, diketahui generasi Toyota Avanza saat ini ditawarkan dengan dua pilihan mesin yakni 1.3L dan 1.5L.
Varian 1.3L memiliki data spesifikasi 1 NR-VE 4-silinder segaris, 16 Valve DOHC Dual VVT-i. Mesin berkubikasi 1.329 cc ini mampu merilis tenaga 96.5 PS @6.000 Rpm di angka torsi mencapai 12.3 Kgm @4.200 Rpm.
Berbeda dengan varian mesin di atas, pilihan mesin kedua lebih besar yakni 1.5L 2 NR-VE 4-silinder segaris, 16 Valve DOHC Dual VVT-i. menurut data di atas kertas mesin ini memiliki kapasitas 1.496 cc yang bisa memuntahkan tenaga 104 PS @6.000 Rpm dengan torsi maksimal 13.8 Kgm @4.200 Rpm.
Oiya, untuk opsi gaya berkendara, keduanya dihadirkan dengan dua varian transmisi otomatik 4-percepatan dan manual 5-percepatan.
Harga Toyota Avanza bekas terbilang stabil
Diantara empat nama LMPV yang sudah disebutkan di atas, Toyota Avanza merupakan mobil keluarga serba guna yang memiliki harga bekas stabil. Di mana sebagai perbandingan dengan Suzuki Ertiga (Kompetitor terdekat-nya) kita ambil contoh di tahun yang sama produksi 2015, Toyota Avanza dijual Rp125 juta.
Sedangkan Suzuki Ertiga kondisi bekasnya dijual lebih murah dari Toyota Avanza, di mana mobil garapan pabrikan otomotif berlogokan “S” ini ditawarkan Rp115 juta.
Kesimpulan
Berbagai alasan masyarakat Indonesia lebih memilih Toyota Avanza ketimbang beberapa kompetitornya yang telah disebutkan. Selain memiliki layanan after sales yang sudah tidak diragukan, diler tersebar dipenjuru Nusantara, Toyota Avanza lebih mudah dalam hal perawatan dan mudahnya mendapatkan suku cadang.
Namun kelemahan umum yang ada pada mobil sejuta umat ini adalah suspensinya yang terkadang membuat penumpang di belakang tidak nyaman. Selain itu Toyota Avanza dirasa sedikit lebih boros konsumsi bahan bakar dari pesaingnya, karena diharuskan melewati beberapa bagian untuk mengalirkan tenaga dari mesin ke penggerak roda belakakangnya.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.