Kelebihan dan Kelemahan Honda Stream Bekas, MPV di Bawah Rp100 Jutaan yang 'Palugada'
Yongki Sanjaya · 9 Jan, 2024 18:00
0
0
Kelebihan dan kelemahan Honda Stream bekas patut diketahui sebelum membelinya, mengingat secara tampilan, mobil ini masih terlihat layak bersanding dengan MPV modern.
Ya, jaman sekarang, mobil jenis MPV memang masih cukup banyak dicari masyarakat Indonesia karena serba bisa.
Mobil tipe tersebut mampu menampung 7-8 penumpang sekaligus berikut beberapa barang bawaan jika hendak berpergian ke luar kota, misalnya saat liburan atau mudik ke kampung.
Kendaraan jenis MPV jika dibutuhkan juga bisa mengangkut berbagai barang ukuran besar dengan cara beberapa jok penumpang yang dilipat.
Nah kalau membahas mengenai MPV, tidak cuma mobil baru yang jadi incaran, namun unit bekasnya pun tetap banyak peminat.
Dan perlu diingat, MPV bukan hanya Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, atau Suzuki Ertiga yang banyak dilirik, namun MPV seperti Honda Stream juga dikerubungi banyak penggemar.
Karena bisa dibilang, mobil besutan Honda yang satu ini palugada, apa lu mau gue ada.
Kok bisa gitu? Karena meski kondisinya bekas, Honda Stream ini tak terlihat usang, kabin luas, karakter mesin responsif, dan desainnya pipih ala MPV kekinian.
Kalau sedikit kilas balik Honda Stream sebenarnya lakukan debut global pada Oktober 2000, tetapi baru hadir di Tanah Air melalui PT Honda Prospect Motor (HPM) tahun 2001 silam dengan 2 varian yakni Stream 1.7L dan Stream 2.0L.
Dapur pacunya telah menggunakan teknologi VTEC DOHC dengan pilihan transmisi manual dan otomatis alias matic.
Selain di Indonesia, Stream juga dipasarkan di Jepang tentunya sebagai negara kelahiran mobil tersebut, dan juga di Malaysia dan Singapura.
Itu tadi sekilas soal profil Honda Stream, dan kali ini kita akan membahas lebih mendalam soal kelebihan dan kelemahan Honda Stream bekas.
Apalagi berdasarkan pantauan beberapa situs jual beli mobil online, harga bekas Honda Stream kini bisa didapat di bawah Rp100 juta.
Seperti biasa, sebelum mengulas segala kelebihan dan kelemahan Honda Stream bekas, kita lihat dulu apa-apa saja hal menarik dari mobil ini.
1. MPV dengan Sensasi Sedan
Saat pertama kali hadir di Indonesia, Honda Stream hanya memiliki pilihan mesin 1.700 cc dengan kode mesin D17A SOHC teknologi VTEC, yang memiliki tenaga 130 PS dan torsi 155 Nm.
Beberapa bulan kemudian meluncur Stream dengan kapasitas mesin 2.000 cc berkode K20A VTEC DOHC, yang tenaganya mencapai 150 PS dengan torsi 186 Nm.
"Mesin bandel, tenaga gak kurang, yang bilang letoy berarti kurang fit mobilnya, cuma ground clearance-nya yang bikin gak enak, terlalu ceper bagi saya," tulis Heriawan sebagaimana dikutip dari grup Facebook Motuba.
Bicara tentang handling, mobil ini cukup lincah, namun gejala bodyroll mulai terasa ketika dipacu diatas 100 km/jam.
Selain itu suspensi yang digunakan tergolong keras, sehingga bantingan terasa cukup keras ketika melalui jalan berlubang atau polisi tidur.
"Saya pakai yang tipe 1.7L AT sudah hampir 3 tahun. Selama ini enak, nyaman, lari kenceng, stabil. Kelemahan: di tanjakan curam yg butuh gigi 2 agak letoy, radius putar panjang, kalo lewat jalan jelek waspada ground clearance sama agak keras," tulis Nur Iksan pada forum Motuba di Facebook.
Sebagai MPV kelas menengah, kompetitor terdekat dari Honda Stream antara lain Toyota Wish dan Toyota Kijang Innova.
Namun, Stream ini desainnya pipih alias ceper yang membuatnya mirip seperti estate atau wagon.
Sesuai dengan namanya yaitu "Stream", mobil ini didesain dengan tingkat aerodinamis yang baik untuk mengurangi hambatan angin ketika melaju.
Desain bagian kap mesin dibuat landai layaknya sedan. Mobil ini cukup pajang, yaitu sekitar 4.5 meter dengan tinggi keseluruhan kurang dari 1.6 meter. Imbasnya pada kabin yang lumayan lega.
Layout kursi Honda Stream terdiri dari tiga baris yang mampu menampung penumpang hingga 7 orang. Kursi pada mobil ini menggunakan material kulit yang cukup nyaman.
Interior Honda Stream sekarang mungkin sudah sedikit ketinggalan zaman soal fiturnya.
Di bagian tengah dashboard terpasang sistem audio Double Din jadul yang hanya memiliki fitur seperti Radio AM/FM dan CD Player untuk hiburan selama dalam perjalanan.
Untungnya, AC sudah Climate Control dan dilengkapi dengan Double Blower di tipe 2.0, namun cuma single blower di tipe 1.7.
Dengan demikian tipe termahalnya akan memberikan kenyamanan dalam ruang kabin secara otomatis dan cepat.
Makin kepincut dengan Honda Stream bekas? Sabar, sebelum langsung bungkus dan bawa pulang dari pedagang, ketahui dulu apa saja kelemahan dan masalah yang sering timbul dari mobil ini.
1. Radius Putar Lebar
Honda Stream ini menyajikan sebuah mobil seluas MPV dengan handling lincah ala sedan.
Namun demikian, Stream tak lepas dari beberapa masalah yang jadi 'penyakit' khasnya.
Hal pertama yang kaian langsung rasakan ialah radius putar yang sangat besar.
Hal ini sering terjadi di mobil dengan penggerak roda depan, karena ruang gerak roda yang agak terbatas.
2. Power Steering Kerap Bermasalah
Masalah lainnya masih seputar setir yaitu bagian power steering yang bisa mengalami rembes karena masih memakai hidrolik bukan elektrik.
"Untuk unit D17 matic non facelift + K20 tipronik, cek sirkulasi pendingin mesin, kelistrikan, check engine wajib aman, power steering rembes kadang," tulis akun Itwheels di grup Facebook Motuba.
Hal yang serupa juga diamini oleh akun Fajari Eko Priyono di forum Motuba. Ia mengaku juga mengalami masalah di sistem power steering Honda Stream miliknya.
"Pernah pakai, yang perlu di perhatikan kalo mau beli di power setiring, biasanya kalo buat belok sudah dengung dan seal rembes ato bocor," tulisnya.
Setelah memperhatikan kelebihan dan kelemahan Honda Stream bekas, mobil ini memang menjadi pilihan menarik dengan harga di bawah Rp100 jutaan, terutama versi facelift yang masih memancarkan kekerenan.
Meskipun usianya sudah agak tua, desain streamline-nya memberikan ruang bagi pemiliknya untuk melakukan modifikasi dengan sentuhan JDM, menjadikannya lebih modis dan sesuai dengan tren saat ini.
Honda Stream juga tetap menyajikan pengalaman berkendara yang menyenangkan, terutama jika power steeringnya berfungsi dengan baik, memberikan sensasi fun to drive seperti memiliki 'estate' versi ekonomis yang tetap menarik perhatian.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra