Lewat Patimban, Toyota Rush, Avanza, dan Raize Buatan Indonesia Mendunia
Adit · 21 Des, 2021 15:35
0
0
Ekspor perdana mobil buatan RI dari Pelabuhan Patimban
Nantinya menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia
Daihatsu produsen dengan ekspor mobil terbanyak
Indonesia kini memiliki terminal kendaraan baru di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Ini membuat aktivitas ekspor kendaraan buatan RI lebih optimal. Walaupun pembangunannya belum rampung, beberapa waktu lalu dihelat seremoni pengelolaannya oleh PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI).
Termasuk terminal kendaraan Patimban, juga sudah diserahterimakan kepada PPI dan Toyota Tsusho. Sebelumnya operasional pelabuhan sementara dipegang oleh Pelindo dan Kementerian Perhubungan. Kegiatan peresmian itu juga dibarengi ekspor perdana dari Patimban.
Tak kurang dari 1.209 unit kendaraan buatan Indonesia dikapalkan ke Filipina menggunakan kapal MV. Fujitrans, termasuk mobil yang diproduksi oleh Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk brand saudaranya yakni Toyota Rush, Toyota Avanza, Toyota Wigo, dan Toyota Raize.
"Partisipasi ini merupakan bentuk dukungan dan peluang bagi Daihatsu untuk mendukung kegiatan ekspor secara maksimal di pelabuhan Patimban dalam meningkatkan industri otomotif nasional, sekaligus devisa negara," terang Export Import Division Head PT ADM, Johan, dalam keterangan resminya.
Ekspor kendaraan dari pabrik Daihatsu Indonesia sendiri secara utuh atau Completely Built Up (CBU) merupakan penyumbang terbesar dengan volume sebanyak lebih dari 108 ribu unit, selama periode Januari hingga November 2021. Kontribusinya mencapai 40,6 persen dari total ekspor nasional kendaraan roda empat CBU yang mencapai 267.224 unit.
Selain negara tadi, produk ADM juga diekspor ke 75 negara di dunia yang tersebar di Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Afrika, sampai Amerika Latin. Sehingga membuktikan produksi ADM memiliki standar kualitas global, dan telah dipercaya hingga mancanegara.
Balik lagi ke Patimban, pelabuhan yang dibangun sejak 2018 itu ditargetkan kelar pada 2027 mendatang. Nantinya setelah selesai, akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, melalui Pelabuhan Patimban diharapkan kegiatan ekspor semakin luas dan produk Indonesia makin mendunia.
"Lewat dukungan dari swasta nasional, dan Jepang, hal ini dapat meningkatkan indeks logistik nasional. Kolaborasi Pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok dapat menjadi salahs atu basis ekspor kendaraan dalam meningkatkan industri otomotif nasional, ini membuat daya saing Indonesia jadi lebih baik," terang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pembangunannya pada sekarang ini masuk tahap 1-2 (2021-2023), berupa pembangunan terminal petikemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs, serta terminal kendaraan yang memiliki kapasitas hingga 218 ribu unit CBU, ditambah terimnal roro sepanjang 200 meter. Adapun kapasitas ketika ultimate mencapai 7,5 juta TEUs dan 600 ribu unit kendaraan.
Pelabuhan Patimban untuk kegiatan bongkar muat kendaraan telah dilakukan. Bahkan selama periode Januari hingga November 2021, sudah ada 12.335 kendaraan yang melewati gerbang baru ini. Direktur Utama PT PPI, Fuad Rizal mengatakan, banyak produsen mobil yang sudah menggunakan fasilitas pelabuhan tersebut.
"Hyundai sudah pakai, Mitsubishi, Daihatsu, serta entitas grup Toyota menggunakan fasilitas Pelabuhan Patimban. Jadi nanti tinggal lihat saja car maker mau dibawa ke Tanjung Priok atau ke sini," katanya.
Dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban, Indonesia kini memiliki dua hub ekspor mobil selain Tanjung Priok. Dengan begitu produk-produk kendaraan Indonesia bisa lebih mendunia, sejalan dengan target ekspor mobil mencapai 1 juta unit pada 2025 nanti.