Toyota Calya adalah salah satu MPV yang tengah ngetren di pasar mobil Indonesia pada tahun 2020.
Terungkap bahwa MPV yang berharga kompetitif dengan tujuh kursi itu pertama kali tampil di muka umum pada ICE bersamaan dengan saudara kembarnya, Daihatsu Sigra.
Salah satu ciri khas dari Toyota dan Daihatsu adalah modelnya yang sama – kedua perusahaan tersebut memang sudah lama bekerja sama dan DMC sekarang menjadi anak perusahaan dari si raksasa berinisial T. Kedua produsen mobil itu juga punya pasangan yang sama, yaitu Astra group.
Baik Calya maupun Sigra keduanya diproduksi oleh PT Astra Daihatsu di pabrik yang berlokasi di Karawang, yakni fasilitas perakitan di Jawa Barat yang memiliki kapasitas 200.000 unit. Kedua mobil itu mengandung konten lokal sebanyak 94%.
Toyota Avanza yang laku keras di Indonesia juga punya kembaran dari Daihatsu yang lebih terjangkau harganya, yaitu Xenia. Lalu, di mana posisi Calya, dibandingkan Avanza yang berada di segmen “MPV murah”? Di bawahnya.
Walaupun Toyota bukan yang pertama menawarkan mobil dengan tiga baris kursi di sini – Datsun meluncurkan GO+ Panca di tahun 2014 – Calya tampaknya lebih menjanjikan. So pasti, dia juga punya reputasi yang bagus.
Sebagai mobil yang dirancang khusus untuk negara dan pasar mobil terbesar di ASEAN ini, Calya adalah mobil Low Cost Green Car (LCGC) produksi Indonesia, dengan platform yang sama dengan Toyota Agya/Daihatsu Ayla.
LCGC menetapkan kapasitas mesin 1,2 liter, jadi semua tipe/varian Calya dilengkapi mesin 3NR-VE 1,2 liter empat silinder yang menghasilkan tenaga 88 PS pada 6.000 rpm dan torsi 108 Nm pada torsi 4.200 rpm.
Mesin DOHC Dual-VVT-i ini juga menjadi bagian dari keluarga NR baru yang berkapasitas 1,3 liter dan memperkuat facelift Toyota Avanza.
Pembahasan lebih lanjut tentang mesin tersebut bisa dibaca di sini. Ditawarkan dua pilihan transmisi untuk MPV berpenggerak roda depan ini – transmisi manual lima percepatan dan matic empat percepatan. Sigra punya pilihan lain dengan mesin 1,0L.
Sebagai MPV level entry di keluarganya, Calya juga paling kecil ukurannya. Dengan panjang 4.070 mm dan tinggi 1.600 mm, ukurannya 120 mm lebih pendek dan 95 mm lebih rendah dibandingkan Avanza. Jarak sumbu rodanya yang 2525 mm itu 130 mm lebih pendek.
Tampilan casis (yang monocoque, bukan ladder frame-nya Avanza) sudah sesuai harapan – MacPherson struts dan rem cakram berventilasi di depan, serta suspensi torsion beam dengan rem tromol di belakang. Setir yang power steering dan elektrik serta roda dengan dua warna berukuran 14 inci (dengan ban 175/65 Bridgestone Ecopia) menjadi pelengkapnya.
MPV ini boleh jadi merupakan realisasi dari konsep Daihatsu UFC-3 dari IIMS 2014, yang diperkirakan akan menjadi pratinjau MPV yang lebih kecil dari Xenia. Banyak detail gaya yang sama-sama dimiliki oleh UFC-3 dan Calya, seperti bentuk jendela samping dan beberapa bagian yang menonjol, walaupun semuanya sudah dikurangi.
Yang belum dikurangi adalah bagian depannya yang agresif, yang gayanya serupa Avanza Veloz yang lebih sporty. Lampu belakang Calya menyerupai lampu pada new Innova.
Tersedia dua varian, yaitu E dan G. Keduanya dilengkapi sensor parkir, ventilasi AC belakang (bukan AC belakang yang full), empat power window dan multi-info display.
Pada varian G, ditambahkan lampu kabut depan, jendela samping yang bisa dilipat secara elektrik, indikator jendela samping, tambahan interior silver dan akses chrome luar dalam. Head unit 2-DIN dengan USB juga sudah standar, di mana pada varian G ditambahkan Bluetooth dan dua speaker, jadi semuanya ada empat.
Kursi tengah dengan rasio 60:40 bisa dilipat dengan satu gerakan, sedangkan kursi di baris ketiga dilipat sebagai satu bagian. Dua kursi depan dilengkapi headrest tapi kursi-kursi di kedua baris lainnya bisa disesuaikan tingginya.
Dari segi keamanan, Calya dilengkapi dengan dua airbag depan dan pengait kursi Isofix untuk anak. Pada varian G dan E A/T terdapat ABS, sedangkan pada varian level entry E M/T tidak ada. Tersedia enam warna, di antaranya merah dan orange metallic.
Toyota Calya dibanderol dengan harga sekitar 129,65 juta rupiah sampai 150 juta rupiah untuk tipe G A/T. Memang laku keras di negara yang lalu lintasnya banyak didominasi oleh MPV ini.