Polemik soal sistem penggerak roda depan dan belakang hingga kini terus jadi perdebatan, terutama di segmen SUV. Sebagai mobil dengan kemampuan off road, masyarakat kita cenderung memilih rear wheel drive alias penggerak roda belakang seperti pada Toyota Rush karena dinilai lebih tangguh. Padahal, SUV front wheel drive seperti Mitsubishi Xpander Cross lebih nyaman karena kabinnya lega.
Sebagai LSUV 7-seater di bawah Rp300 juta, Mitsubishi Xpander Cross 2021 bisa dikatakan mobil ternyaman dikelasnya. Ukurannya lebih bongsor dibandingkan Toyota Rush, Daihatsu Terios, Suzuki XL7 serta Honda BR-V.
Baca juga:
Adu Praktis Mitsubishi Xpander Cross vs Toyota Rush, Mana Lebih Cocok untuk Keluarga Tercinta?
Keunggulan SUV 7 Penumpang di Toyota Rush 2021 dan Daihatsu Terios Bikin Masyarakat Berpaling Dari Avanza?
Cari Tahu Biaya Perawatan Toyota Rush 2021 Sebelum Meminangnya
Karena Mitsubishi Xpander Cross 2021 memiliki dimensi yang paling besar di kelasnya, sehingga membuat ruang kabin terasa lega. Terlebih, karena memakai sistem penggerak roda depan membuat tifak ada tonjolan di kabin sebagai pengurangan ruang untuk akomodasi gardan belakang.
Sayangnya, masyarakat Indonesia masih begitu mengandalkan RWD karena sudah terbukti tangguh di medan gravel atau jalan tanah di kota-kota kecil. Walaupun kenyamanan tidak sebaik SUV RWD, hal itu bukan masalah selama mobilnya tangguh.
SUV dengan RWD Seperti Toyota Rush Terkenal Tangguh?
Walaupun Toyota Rush seringkali dikeluhkan soal kenyamanannya, namun produk garapan Toyota ini tetap saja laris manis. Bagi orang-orang yang tinggal di kota kecil, mereka lebih cenderung mencari mobil yang tangguh walaupun dari sisi kenyamanan tidak sebaik merek lain.
Rancangan engine bay atau ruang mesinnya pun sederhana dan ringkas sehingga masih menyisakan banyak ruang kosong. Nah, ruang kosong tadi yang membuat sistem pendinginan mesin dianggap lebih bagus untuk airflow membuang panas.
Dengan kondisi jalanan jelek di Indonesia yang masih begitu banyak, maka SUV RWD seperti Toyota Rush senantiasa jadi andalan. Rush juga dianggap punya kaki-kaki yang tangguh serta ground clearance tinggi.
Istilahnya, Toyota Rush menjadi 'SUV basic' yang telah memenuhi kriteria dasar sebuah mobil berkemampuan off road. Terlebih dengan dukungan aftersales yang sangat luas membuat Toyota Rush ini lebih mudah soal perawatan rutin.
Pakai Penggerak Roda Belakang, Terbukti Tangguh Daripada Para Rival
Toyota Rush terbaru masih mempertahankan penggerak belakang alias rear wheel drive (RWD). Secara teori memang mobil RWD menjanjikan pengendalian yang lebih bagus, terlebih saat dibawa dalam jalan menanjak ataupun permukaan yang tidak rata. Hal ini pun seolah menegaskan Toyota New Rush sebagai SUV sejati.
Padahal, sekarang ini kebanyakan SUV ataupun crossover memakai penggerak roda depan. Bicara soal kemampuan off road, maka penggerak roda belakang lebih mampu melewati tanjakan yang cukup terjal. Gaya dorong lebih kuat ketimbang gaya tarik sebagaimana yang ada di penggerak roda depan.
Efek RWD, Kabin Toyota Rush Jadi Sempit
Bicara soal kenyamanan, kita harus banyak maklum dengan sosok Toyota Rush generasi kedua ini. Memang secara dimensi membesar, tapi ternyata ruang di baris ketiga tak banyak perbedaan.
Rush walaupun sudah berganti generasi keluhannya masih sama saja seperti Rush generasi pertama, baris ketiga yang tetap sempit. Duduk di baris paling belakang Toyota Rush untuk orang dewasa sulit untuk dikatakan nyaman. Selain karena dimensi mobil yang tidak terlalu besar, lantai kabin juga jadi lebih tinggi dengan gundukan di melintang karena adanya tonjolan gardan dan as kopel.
Selain itu, desain busa tipis dan sudut kaki cenderung jongkok. paha bagian bawah tidak tertopang dengan baik oleh jok membuat cepat pegal.
Alhasil, baris paling belakang tidak direkomendasikan bagi penumpang dewasa. Dimensinya lebih tepat untuk anak anak atau penumpang dengan tinggi tubuh tidak lebih dari 160cm.
Mitsubishi Xpander Cross, SUV dengan Kenyamanan Rasa MPV
Namanya mobil SUV, suspensi kenyal hingga cenderung keras menjadi makanan sehari-hari. Melihat kondisi tersebut, Mitsubishi tampaknya berusaha untuk jadi brand pelopor low SUV yang nyaman untuk keluarga. Melalui Mitsubishi Xpander Cross, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia berusaha membuat SUV dengan kenyamanan ala MPV.
Dari desainnya, Xpander Cross punya dimensi yang lebih besar dari Xpander biasa. Kemudian, ban ukuran 205/55-17 inci di keempat roda membuat ground clearance-nya terdongkrak semakin tinggi, mencapai 225 mm. Tingginya ini melampaui SUV lain sekelas seperti Toyota Rush, Honda BR-V, dan Suzuki XL7.
Secara desain dan postur sih sudah layak jadi SUV, walaupun memakai penggerak roda depan. Apakah itu salah? Oh tidak juga kok karena sekarang ini malah kebanyakan crossover atau low SUV memakai FWD. Tentunya pabrikan mobil telah memperhitungkan kemampuan dan pemakaian mobil ini di jalan non aspal.
Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI saat peluncuran mengatakan bila Xpander Cross merupakan keluarga tertinggi Xpander yang menggabungkan kenyamanan MPV dengan ketangguhan SUV. Karena bukan SUV murni seperti Toyota Rush, jadinya Xpander Cross hanya meng-upgrade beberapa bagian supaya bisa mengakomodir kemampuan SUV ringan.
Xpander Cross mendapatkan suspensi canggih dengan katup peredam guncangan baru rebound spring. Meski terlihat lebih tinggi, karakter suspensi yang ditampilkan memiliki bantingan terkesan empuk.
Karakter suspensi Mitsubishi Xpander Cross dibuat lebih kaku, sehingga mobil tidak mengayun berlebihan. Ditambah lagi penggunaan ban lebar juga semakin menjaga kestabilan berkendaranya.
Pakai FWD, Ruang Baris Ketiga Xpander Cross Cukup Lega
Keluhan dari pengguna mobil RWD seringkali berupa kabin yang kurang lega. Sebab, pada lantainya tedapat gundukan untuk memasang as kopel yang menggerakkan roda belakang. Ini membuat Xpander Cross ruang baris ketiganya lebih baik daripada Toyota Rush karena dek yang agak rendah tidak terganjal gardan belakang.
Ruang penumpangnya cukup untuk postur rata-rata orang Indonesia dengan tinggi 170-180 cm. Supaya sama-sama enak, kita cukup berbagi ruang dengan baris kedua supaya ruangannya sama-sama pas.