Toyota Kijang Innova generasi terakhir yang disebut sebagai Innova Reborn cukup fenomenal. Desainnya tegas dan maskulin, lalu didukung beberapa upgrade spesifikasi. Hasilnya, Toyota Kijang Innova Reborn versi bensin jadi lebih irit.
Mobil berkapasitas 7 orang penumpang ini sudah ada sejak tahun 2004 di Indonesia. Pada era Kijang Innova generasi sebelumnya, varian diesel kurang diminati bahkan dihindari kebanyakan orang.
Baca juga:
Viral Mobil RWD Toyota Fortuner dan Kijang Innova Nggak Kuat Nanjak, Skill Pengemudi Jadi Penentu
Konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Bensin 2004 Kok Lebih Boros Dari Versi 2008, Apa Sebabnya?
Rp80 Jutaan, Pilih Toyota Kijang Innova 2005 atau Toyota Kijang Kapsul 2003?
Alasannya sederhana, mesin 2.0 liter yang diusungnya terasa boros dan kurang bertenaga. Hal inilah yang akhirnya membuat harga jual Kijang Innova bensin jadi anjlok. Meskipun pakai mesin yang sama, rupanya konsumsi BBM Innova Reborn Bensin lebih oke.
Mesin bensin berkode 1TR-FE dengan kapasitas 1.998 cc, 4 silinder segaris, DOHC dengan dual VVT-i tetap jadi andalan. Bedanya, kini Kijang Innova pakai transmisi otomatis baru. Pilihannya yaitu manual 5-percepatan dan otomatis 6-percepatan with Sport Sequential Switchmatic.
Hasilnya, konsumsi bahan bakar Toyota Kijang Innova Reborn adalah sebagai berikut:
- Konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Bensin: 11,6 km/liter
- Konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Diesel: 12,5 km/liter
Pakai Transmisi Matic Baru, Konsumsi Bensin Lebih Bersahabat
Sejak awal kemunculannya, Kijang Innova memang sudah tersedia dalam opsi transmisi otomatis. Khusus untuk varian matic, Toyota kini memasang transmisi 6 speed A/T yang dilengkapi dengan sistem Sport Sequential Switchmatic.
Dahulu, Toyota setia dengan transmisi matic 4-percepatan. Teknologi Sequential Switchmatic akan membawa kesan fun to drive ke dalam All New Kijang Innova. Dengan teknologi ini, Innova matic bisa dioperasikan layaknya transmisi tiptronic sebuah mobil sport.
Kamu hanya perlu menggeser tuas transmisi ke depan atau ke belakang untuk naik dan turun gigi untuk merasakan perpindahan gigi seperti mobil manual. Transfer daya dengan transmisi bertekonologi Sport Sequential Shiftmatic tentu menjadikan perpindahan gigi jadi semakin presisi.
Tidak cuma itu, transmisi otomatis yang baru ini memiliki napas yang lebih panjang bila dibandingkan karakter transmisi otomatis konvensional 4 percepatan yang lama. Hal itu terlihat dari gear ratio transmisi 6-percepatan yang lebih tinggi.
Perbandingan gear ratio Innova lama dan baru:
Gear ratio 4 speed Super ECT Innova lama:
1st 2,826
2nd 1,493
3rd 1,000
4th 0,730
Gear Ration 6 speed Innova baru:
1st 3,600
2nd 2,090
3rd 1,488
4th 1,000
5th 0,687
6th 0,580
Dengan transmisi tersebut, Kijang Innova sudah dirasa cukup untuk memberikan performa yang lebih responsif. Sementara di sisi lain, bisa membuat konsumsi BBM lebih efisien.
Seperti diketahui faktor transmisi merupakan salah satu faktor yang menentukan angka konsumsi BBM. Sebab, sistem transmisi akan mengatur supaya mesin bekerja pada putaran rendah atau rpm yang paling efisien di tiap gigi.
Tenaga mesin Bertambah, Bikin Power To Weight Ratio Makin Baik
Keluhan yang biasanya diutarakan oleh para pengguna Kijang Innova 2.0 bensin generasi pertama ialah mesin yang underpowered dan boros. Sederhana saja, tenaga dan transmisinya kurang mendukung body Innova yang bongsor.
Pada Kijang Innova bermesin bensin generasi pertama menggunakan mesin berkode 1TR-FE, VVT-i dengan tenaga 136 dk dan torsi 182 Nm.
Terdapat penyempurnaan pada mesin bensin Kijang Innova Reborn yakni penambahan teknologi Dual VVT-i. Output power pun berubah sedikit menjadi 137 dk dan torsi 183 Nm. Kombinasi dengan gigi transmisi matic yang baru membuat akselerasi awal lebih bertenaga.
Harga Innova Reborn Bensin Lebih Murah, Konsumsi BBM Beda Tipis dengan Diesel
Melihat data konsumsi bahan bakar di atas, kini Innova Reborn tak lagi boros. Bahkan konsumsi rata-rata mendekati Innova Reborn Diesel, yaitu selisih 0,9 km/liter. Kalau sama-sama pakai bensin non subsidi, maka membeli Kijang Innova bensin sebenarnya tak kalah hemat
Kenapa begitu? Karena dari sisi harga jual Kijang Innova bensin lebih murah dari diesel. Sebagai informasi, Kijang Innova 2.0 G A/T bensin dijual Rp339.500.000 sedangkan versi 2.4 G A/T diesel Rp369.300.000. Ada selisih Rp29,8 juta atau hampir Rp30 juta untuk tipe yang sama, dengan mesin berbeda.
Untuk Innova Diesel ini begitu dipuja karena torsi besarnya, dan bisa memakai solar bersubsidi. Konsekuensinya, kita harus rajin cuci filter solar dan periode penggantian jadi lebih cepat.
Kalau malas memeriksa sistem saluran bahan bakar, maka kerusakan sistem diesel commonrail di Kijang Innova rentan mengalami kerusakan. Kalau sudah begini, biaya perbaikannya sangat mahal terutama harga dari sistem injektor commonrail itu tadi.