Saat itu Corona Absolute ditawarlan dalam tiga varian, yakni; 1.6 GX, 1.6 EXsaloon G dan 2.0 EXsaloon G.
Selang setahun Toyota melakukan perubahan nama menjadi 1.6 G dan 2.0 G.
Pada 1994 ini juga Corona Absolute mengalami perubahan tampilan secara minor change baik itu di bagian eksterior maupun interior.
Dua tahun setelah mengalami facelit, pada 1996 mobil ini kembali mendapatkan improvement yang mana bumpernya dibuat sedikit lebih panjang guna memberikan tampilan yang terlihat lebih proper.
Selanjutnya pada 1998 Corona disuntik mati dan digantikan Toyota Camry sebagai penerusnya.
Populasi Corona Absolute di Indonesia selama berkiprah di kancah otomotif Tanah Air bisa dibilang tak terlalu banyak.
Lantaran mobil jenis sedan Toyota yang digemari saat itu adalah Toyota Great Corolla dan Toyota All New Corolla.
Karena minat masyarakat terhadap mobil ini sedikit, membuat harga bekas Corona Absolute anjlok.
Meskipun harga bekasnya murah, sedan yang menyasar segmen menengah ke atas ini punya segudang keunggulan.
Jika kalian tertarik membelinya, simak kelebihan dan kekurangan Toyota Corona Absolute melalui ulasan berikut.
Memiliki tubuh bongsor, kabin luas, serta penggunaan suspensi MacPherson Strut Independen di bagian depan maupun belakang, dari segi berkendara mobil ini terasa begitu nyaman bahkan ketika melewati jalan yang rusak.
Kenyamanan lainnya ditunjang berkat penggunaan jok dengan busa tebal yang dibalut bahan fabric dengan kualitas premium.
Selain nyaman, berkat racikan suspensi, struktur bodi dan juga dimensi, membuat mobil ini terasa stabil ketika dipacu dalam kecepatan tinggi.
Selain kabin, mobil ini juga memiliki kabin yang luas sehingga penggunanya dapat membawa barang dengan jumlah cukup banyak saat berpergian ke luar kota.
2. Punya Dua Pilihan Mesin dengan Durabilitas Tinggi
Corona Absolute untuk Indonesia hadir dalam dua pilihan mesin, yakni 1.6L dan 2.0L.
Untuk mesin 1.600 cc memiliki kode 4A-FE sama seperti yang disematkan pada Great Corolla.
Secara performa mesin DOHC 4 silinder segaris 16 valve 1.600 cc ini menghasilkan tenaga 115 PS di 3.600 rpm dan torsi 137 Nm pada 4.800 rpm.
Selanjutnya untuk varian 2.000 cc, mobil ini dibekali jantung pacu 3S-FE DOHC 4 silinder segaris 16 valve dengan perolehan tenaga 128 PS di 5.600 rpm serta torsi 177 Nm pada 4.400 rpm.
Kedua mesin mengusung teknologi Electronic Full Injection (EFI), yang sama-sama memiliki durabilitas tinggi serta mudah dari segi perawatan.
Bahkan pada mesin 2.000 cc, mobil ini terbilang kencang yang mana dapat dipacu hingga 200 km/jam dengan cukup mudah.
Sekedar informasi, kedua mesinnya dipadukan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan konvensional.
3. Fitur Modern dan Terasa Ergonomis
Sebagai sedan mewah di zamannya, Corona Absolute memiliki fitur modern dan lengkap.
Seperti yang bisa dilihat di bagian luar, mobil ini telah dibekali spion dengan pengaturan elektrik serta pelipatan otomatis.
Selain itu pula antena radionya akan bergerak naik secara otomatis apabila pemilik menghidupkan radio.
Mengenai sistem hiburannya, radio tapenya mendukung format CD changer yang sangat mewah di zamannya.
Ada pula fitur lain seperti; laci tempat sepatu pada bagian bawah jok depan, power window, power steering, tilt steering, AC dengan beberapa arah semburan serta defogger.
Tak ketinggalan untuk jok pengemudi dilengkapi pengaturan tinggi-rendahnya jok yang dapat diatur menyesuaikan kebutuhan untuk varian G maupun EX-Saloon G.
Oh iya, Corona Absolute lansiran awal untuk panel instrumentnya menggunakan tampilan digital yang terlihat begitu modern.
Dan menariknya varian 2.000 cc sudah menggunakan rem cakram di semua roda.
4. Konsumsi BBM Varian 1.600 Cc Tak Terlalu Boros
Bicara mengenai konsumsi bahan bakar, varian 1.600 cc-nya tak terlalu boros.
Disebutkan bahwa pemakaian dalam kota untuk rata-rata di angka 10 km/liter dan 12-13 km/liter penggunaan luar kotanya.
1. Varian 2.000 Cc Boros Bahan Bakar dan Perawatan Sedikit Lebih Mahal
Kekurangan pertama Corona Absolute pada varian 2.000 cc yaitu boros bahan bakar.
Mengenai konsumsi BBM-nya pemakaian dalam kota untuk varian ini di angka 7-8 km/liter, serta 10 km/liter penggunaan luar kotanya.
Selain itu pula varian 2.000 cc disebutkan pemiliknya bahwa dari segi perawatan lebih mahal khususnya spare part.
2. Mesin 1.600 Cc Cenderung Lemot
Memiliki tubuh bongsor serta beban yang cukup berat, untuk performa yang dimiliki varian 1.600 cc-nya cenderung lemot.
Tarikan mobil ini terasa berat untuk putaran bawahnya.
Selain itu putaran tengah dan atasnya pun terkesan biasa saja tidak sesepesial mesin 2.000 cc.
3. Body Terlalu Bongsor
Corona Absolute memiliki body yang bongsor yang kadang hal ini sedikit menyulitkan pemilik atau penggunanya ketika melewati jalan yang sempit.
Untuk itu apabila akses ke rumah kalian sempit atau parkiran yang kecil, sebaiknya berfikir ulang sebelum membeli mobil ini.
4. Part Body Jarang di Pasaran
Populasi yang sedikit serta masa edar yang hanya 5 tahun, untuk part body mobil ini mulai sulit dijumpai di pasaran.
Jika pun ada biasanya bekas copotan mobil lain yang siap dijagal, dan untuk harganya terbilang cukup mahal.
5. Lemah di Kaki-kaki Depan
Menggunakan penggerak roda depan, Corona Absolute memiliki kelemahan di sektor kaki-kaki depannya.
Tak sedikit ditemui kasus mobil timbul suara dari bagian depan ketika melewati jalan yang rusak.
Munculnya suara bisa disebabkan karet bushing di swing arm sudah mulai mulai getas, karet ball joint pecah, serta karet tie rod yang jebol yang sudah termakan usia.
6. Masih Menggunakan Timing Belt
Corona Absolute varian 1.6L maupun 2.0L masih menggunakan timing belt.
Timming belt sendiri wajib dilakukan pergantian setiap pemakaian 100.000 km.
Apabila lupa melakukan pergantian, gejala yang umumnya terjadi adalah timming belt putus ketika mobil sedang digunakan.
Bila itu terjadi, mesin mobil akan mati secara tiba-tiba.
7. Power Steering Bocor
Kekurangan lain yang kerap dikeluhkan pemilik Corona Absolute yakni kasus power steering yang rembes atau bocor.
Rembes pada bagian power steering biasanya disebabkan karena masa pakai serta jarangnya pemilik melakukan pengecekan atau perawatan terutama di bagian seal.
Kesimpulan
Harga bekas Rp30 jutaan, kelebihan dan kekurangan Toyota Corona Absolute patut jadi pertimbangan bagi kalian yang memiliki budget pas-pasan namun menginginkan kendaraan mewah dan nyaman digunakan.
Bagaimana tidak, di zamannya mobil ini punya fitur unggulan yang terbilang canggih, modern serta bantingan yang empuk karena statusnya yang merupakan sedan premium.
Namun untuk kekurangan mobil ini juga perlu kalian perhatikan mengingat usianya tidak lagi muda, yang sewaktu-waktu akan menimbulkan beberapa masalah.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.