Tarif Tol Jakarta-Cikampek Naik, Pemilik Mitsubishi Xpander dan Toyota Agya Dkk Panik?
Yongki Sanjaya · 15 Nov, 2020 10:30
0
0
Tol Jakarta-Cikampek II Elevated telah dibuka tanpa tarif sejak 15 Desember 2019 lalu. Namun kini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan segera memberlakukan tarif terintegrasi untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.
Tarif ini terintegrasi mengikuti ruas jalan yang ada dibawahnya. Kenaikan tarif tol ini tampaknya akan semakin memberatkan pengguna mobil keluarga seperti Mitsubishi Xpander dan Toyota Agya yang sering lewat jalur tersebut.
Tarif terintegrasi ini mengikuti pembagian empat wilayah pentarifan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang telah diberlakukan sebelumnya pada tahun 2019 lalu. Untuk jarak terjauh yaitu dari wilayah Jakarta dan keluar di Cikampek Utama tarifnya naik jadi Rp 20 ribu dari awalnya Rp 15 ribu. Kenaikan tarif jalan tol bukan cuma untuk golongan l melainkan semua golongan kendaraan dari l sampai V.
Kenaikan ini bertujuan untuk meningkatan pelayanan kepada pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek, terutama pada sisi Cikampek Elevated. Salah satunya yaitu dengan memastikan pekerjaan pemeliharaan jalan tol seperti scrapping, filling, overlay dan rekonstruksi perkerasan terus dilaksanakan.
Jadi, kenaikan tarif ini untuk mengkompensasikan integrasi jalur elevated. Sehingga, akan ada subsidi silang biaya pemeliharaan tol bawah dan tol atas. Apabila tarifnya dipisah, maka khusus pengguna tol Jakarta-Cikampek Elevated harus membayar Rp 47.500 ditambah lagi tol bawah Rp 15.000.
Pengemudi Mitsubishi Xpander dan Toyota Agya Dkk Banyak Memakai Jalur Elevated
Pihak PT Jasa Marga selaku operator jalan tol merancang jalur elevated ini khusus untuk mobil penumpang. Ini membuat pengguna kendaraan seperti Toyota Agya atau Mitsubishi Xpander bisa melaju lebih lancar lewat jalur atas.
Ini membuat kecepatan rata-rata untuk arah Cikampek meningkat 36,94%. Semula 41,9 Km/jam menjadi 57,46 Km/jam. Sementara untuk arah Jakarta meningkat 26,8%, dari semula 45,01 Km/jam menjadi 57,07 Km/Jam.
Perubahan kecepatan rata-rata yang signifikan ini terjadi setelah adanya Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Setelah dioperasikannya Ruas Jakarta-Cikampek II Elevated, terjadi peningkatan kecepatan rata-rata terutama di Simpang Susun (SS) Cikunir s.d Karawang Barat untuk kedua arah. Waktu tempuh untuk pengguna jalan jarak jauh dari arah Jakarta menuju Cikampek yang biasanya memakan waktu 82 menit menjadi 62 menit.
Lalu Lintas Tol Layang Jakarta-Cikampek Akan Semakin Ramai?
Pengoperasian tarif terintregasi untuk tol Jakarta-Cikampek dan Tol Jakarta Cikampek II Elevated tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan, misalnya pemilik Mitsubishi Xpander atau Toyota Agya. Sebab, sistem transaksi pembayarannya kini menjadi efisien transaksi dengan distribusi beban lalu lintas.
Pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated tidak perlu melakukan transaksi di akses masuk dan akses keluar jalan tol. Pembayarannya sudah menjadi satu tarif dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Artinya, pengguna mobil penumpang kini diarahkan memakai tol layang untuk mendistribusikan kepadatan lalu lintas.
Kenaikan yang terjadi di seluruh golongan kendaraan yang lewat Tol Cikampek ini sebenarnya untuk menutup biaya operasional ruas tol layang. Artinya, pengemudi truk di golongan IV dan V ikut membayari operasional perawatan jalan yang tidak pernah dilewatinya.
Sebab, tol layang ini hanya dibangun untuk kendaraan golongan I dengan tinggi maksimum sekitar 2,1 meter. Jadi, truk besar maupun minibus Elf golongan I tidak bisa melintas. Hal ini tentunya sedikit memberatkan bagi pengemudi mobil niaga ketimbang mobil penumpang seperti Toyota Agya.
Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Akan Semakin Padat
Melihat tujuannya, maka pengguna mobil penumpang seperti Mitsubishi Xpander akan diarahkan melewati tol layang bila melakukan perjalanan jauh. Sementara untuk tol bawah, lebih ditujukan untuk kendaraan besar seperti truk dan bus.
Karena lalu lintasnya akan makin padat maka berbagai pelayanan keselamatan telah tersedia di jalan tol layang ini. Jasa Marga menyediakan 4 konsep emergency plan yaitu 8 Emergency Opening (bukaan median), 4 Emergency Bay (lajur darurat), 8 Emergency Access (tangga darurat) dan 2 Emergency Exit (akses keluar darurat) sebanyak 1 lajur di masing-masing jalur arah Jakarta dan arah Cikampek.
Emergency Opening yang dilengkapi dengan Emergency Access sudah 100% selesai dilaksanakan. Saat ini Jasa Marga tengah membangun empat Emergency Parking Bay sebagai tempat berhenti darurat pengguna jalan, progres fisiknya sendiri telah mencapai 45%.
Kesimpulan
Di tengah kondisi yang cukup prihatin seperti sekarang ini, kenaikan jalan tol pasti akan mengejutkan dan memberatkan semua pengguna. Namun di sisi lain, pengguna mobil pribadi seperti Toyota Agya atau Mitsubishi Xpander lebih terlayani saat melalui tol layang. Pihak pengelola semakin menyempurnakan permukaan jalan tol yang terkenal bumpy ini.
Mungkin tol layang akan sedikit lebih ramai oleh pemilik mobil pribadi, namun secara waktu tempuh tentunya tetap lebih efisien. Sebab ruas tol layang melalui gerbang tol di beberapa kawasan industri yang terkenal macet oleh truk. Artinya, perjalanan truk juga bisa sedikit lebih cepat karena arus mobil pribadi pindah ke tol layang.
Memang masih disayangkan, karena kenaikannya terjadi untuk seluruh ruas jalan tol. Semestinya, kenaikan ini khusus ditujukan pada wilayah yang terdapat tol layang saja.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra