Terjual 55 Unit Selama Januari-Februari 2021, Apa Sih yang Membuat Toyota Sienta 2021 Kurang Laku?
Enda · 15 Mar, 2021 20:00
0
0
Toyota Sienta 2021
Selama Januari-Februari 2021, Toyota Sienta 2021 hanya berhasil menorehkan angka penjualan sebanyak 55 unit. Total angka penjualan selama dua bulan tersebut dihimpun berdasarkan data wholesales (dari pabrik ke diler) milik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).
Masih melansir data wholesales pada GAIKINDO, selama 2020 kemarin Toyota Sienta juga belum berhasil mencatatkan angka penjualan yang gemilang. Seperti yang diinformasikan, mobil ini hanya berhasil dikirimkan sebanyak 393 unit saja.
Jika melihat dari segi tampilan, sebenarnya mobil ini terbilang cukup proper. Dimana pada bagian luarnya, Sienta memiliki bentuk yang unik serta desain yang lebih membulat bila dibandingkan dengan Honda Freed yang telah disuntik mati di Indonesia.
Toyota Sienta V Welcab Disability
Hal lain yang membuatnya unggul adalah kursi welcab. Yup, PT TAM pada 2020 kemarin memperkenalkan varian terbaru Sienta yang dinamai Sienta Welcab.
Pada jok sebelah kiri baris keduanya, terdapat kursi welcab yang dapat bergerak keluar dan masuk secara otomatis dengan menggunakan New Physical Remote dan Remote App, yang bisa dikoneksikan melalui sambungan bluetooth pada smartphone. Kursi welcab yang digunakan pada Toyota Sienta 2021 merupakan produksi Original Equipment Manufacturer (OEM) sebagai New Captain Seat Welcab, lengkap dengan sandaran tangan pada sisi kanan kursi, sandaran kepala, dan sandaran kaki.
Kursi welcab juga menawarkan fitur yang memberikan fleksibilitas lebih baik lagi dengan adanya fitur new rotation & side lift. Pada bagian ini, kursi welcab bisa diputar mengarah ke luar pintu, yang mana dapat memudahkan para lansia untuk masuk ataupun keluar mobil.
Meski dianggap memiliki fitur unggulan serta tampilan yang baik, pada kenyataannya Toyota Sienta tetap kurang diminati pasar. Berikut beberapa alasan yang sering terdengar mengapa Toyota Sienta 2021 kurang begitu digemari jika dibandingkan dengan beberapa LMPV di Tanah Air.
Letak tuas transmisi Toyota Sienta 2021 di konsol tengah
Seperti yang diketahui, Toyota Sienta 2021 mendapatkan tuas transmisi yang diletakan pada konsol tengahnya. Dengan peletakan model seperti ini, membuat ruang kabin terasa sempit.
Jika saja Toyota merubah posisinya dan diletakan menyatu pada dashboard, maka ruang kabin akan terasa semakin lega. Tidak hanya itu, gaya berkendara pun menjadi lebih nyaman karena letaknya tidak berjauhan dengan tangan kiri yang menggenggam lingkar kemudi.
Perawatan Transmisi CVT Dianggap Mahal
Transmisi CVT
Transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) merupakan salah satu transmisi otomatis yang digunakan pada beberapa mobil saat ini. Selain manual 6-percepatan, Toyota menawarkan Sienta dengan transmisi otomatisnya yang dinamakan CVT.
Transmisi CVT sendiri diketahui mempunyai beberapa keunggulan. Salah satunya unggulannya ialah memiliki perpindahan gigi secara otomatis yang terkenal halus.
Namun kalian harus tahu bahwa, biaya perawatan transmisi CVT itu lebih mahal bila dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional. Hal ini yang menjadikan salah satu pertimbangan calon konsumen ketika ingin membeli Toyota Sienta 2021.
Tidak Semua Varian Dapat Captain Seat
Seat Toyota Sienta 2021
Seperti yang diinformasikan melalui situs resminya, jok jenis captain seat pada baris kedua hanya bisa ditemukan pada varian V Welcab Disability saja. Varian Q yang menjadi identitas tipe teratasnya, bahkan belum mendapatkan fitur serupa.
Padahal jok jenis captain seat ini menjadi pertimbangan utama calon konsumen yang menginginkan sebuah kemewahan, kenyamanan dan mudahnya akses keluar masuk penumpang yang ingin singgah di baris ketiga.
Jok Baris Ketiga Kurang Tepat Disinggahi Orang Dewasa
Jok baris ketiga Toyota Sienta (Foto: Kompas.com)
Melihat spesifikasi yang dimiliki saat ini, Toyota Sienta 2021 memiliki panjang 4.235 mm, lebar 1.695 mm serta tinggi 1.695 mm dengan wheelbase 2.750 mm. Pada baris ketiganya, Sienta mempunyai leg room yang terbilang sempit jika diisi oleh orang dewasa.
Berbeda apabila baris ketiganya diisi oleh anak-anak, mereka akan tetap merasakan kenyamanan ketika melakukan perjalanan. Saat kalian tidak membutuhkan jok baris belakang, kalian bisa melipat jok ke arah depan dan bisa merasakan ruang yang luas untuk membawa barang dengan kapasitas cukup banyak.
Radius Putar yang Buruk
Toyota Sienta 2021 diketahui menggunakan sistem penggereak Front-Wheel Drive (FWD). Mesin mobil yang ditanamkan model transverse (melintang), biasanya memiliki radius putar yang buruk.
Toyota Sienta 2021 menurut data memiliki radius putar 5,3 meter. Hal ini tentunya kurang efisien ketika hendak melakukan putar arah. Pengemudi setidaknya harus melakukan ancang-ancang jika tidak ingin membuat kemacetan ketika putar balik.
Kesimpulan
Tidak selamanya lini produk tiga oval selalu laris di Tanah Air. Salah satunya Toyota Sienta 2021 ini. Sebagai mobil yang bermain di segmen LMPV, keberadaanya hingga saat ini kurang diminati.
Padahal Toyota Sienta memiliki fitur keselamatan yang baik dengan meraih bintang lima dalam uji keselamatan Asean NCAP. Semua varian Sienta dilengkapi 3 airbag, ABS dengan Electronic Brake Distribution, Brake Assist, Pre-tensioner Seatbelt with Force Limiter, Parking Sensor, GOA Body, serta Head Impact Mitigating Structure.
Vehicle Stability Control (VSC) Toyota Sienta 2021
Khusus untuk varian Q, fitur keselamatannya juga dilengkapi Hill Start Assit (HSA) dan Vehicle Stability Control (VSC).
Bicara mengenai sistem pencahayaannya, mobil ini juga memiliki kualitas yang baik. Dimana pada varian teratasnya menggunakan teknologi Bi-Beam LED Projector Headlamp with LED Clearance Lamp. Tentunya visibiltas ketika berkendara di malam hari akan semakin terbantu.
Untuk akses keluar masuknya juga terbilang sangat mudah dan aman. Mengantu konsep Multi Activity Vehicle (MAV), Toyota Sienta 2021 memberikan nilai tambah kepraktisan lebih melalui fitur sliding door, untuk membuat akses keluar masuk mobil lebih mudah dan aman.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.