Usai menjadi penumpang baik di Toyota Kijang Innova Zenix V maupun Q Hybrid, kami tak melewatkan kesempatan untuk langsung duduk dibalik kemudi keduanya. Dimulai dari Kijang Innova Zenix V bermesin bensin yang saya coba dari Kopeng hingga Semarang, dan varian Q Hybrid kami coba dari Semarang hingga Jakarta.
Perubahan mesin dan transmisi menjadi kunci perubahan rasa berkendara yang ditawarkan oleh Kijang Innova Zenix. Khusus pada varian tertinggi Q, teknologi hybrid dan kehadiran fitur Advance Driving Assistance System (ADAS) berupa Toyota Safety Sense (TSS) 3.0 menjadikan Kijang bukan lagi sebuah mobil keluarga yang “murah”.
Baca juga: Test Drive Toyota Kijang Innova Zenix Yogyakarta - Jakarta, Tak Ada Lagi Rasa Kijang Sebelumnya (Part 1)
Pengendaraan Kijang Innova Zenix V Gasoline
Kijang Innova Zenix tipe V yang kami gunakan menggunakan mesin bensin 2.0 liter yang serupa dengan milik Toyota Voxy. Mesin 4-silinder berkode M20A-FKS berkapasitas 1.987 cc menghasilkan tenaga 174 PS dan torsi puncak 204 Nm. Angka-angka ini jelas menyuguhkan data yang lebih baik dibandingkan Kijang Innova Reborn bermesin bensin 2.0 liter sebelumnya (139 PS dan 183 Nm).
Dan kemampuan Innova Zenix ini semakin istimewa berkat penggunaan transmisi baru yang diberi nama Direct Shift CVT oleh Toyota, dengan mode Sequential Shiftmatic untuk mensimulasikan transmisi 10-speed. Transmisi ini yang menjadi kunci pengendaraan Kijang Innova Zenix yang semakin menyenangkan.
Saat menghadapi medan berliku dan menanjak sepanjang perjalanan Yogyakarta menuju Semarang via Ketep Pass, transmisinya ini mampu memilihkan penggunaan gear terbaik yang memungkinkan tenaga dan torsi tersalurkan dengan halus ke roda depan sesuai dengan kondisi medan.
Meski begitu, kondisi medan pegunungan seperti ini tampaknya bukan saat yang tepat untuk mengaktifkan mode pengendaraan manual melalui tuas transmisi di tengah konsol. Pasalnya, dengan simulasi 10-percepatan, maka Anda perlu beberapa kali menggerakkan tuas untuk menurunkan gear yang tepat saat menanjak atau perlu menyusul mobil yang lebih lambat di depan.
Pengendaraan lebih menyenangkan bisa Anda dapatkan saat menggunakan mode manual ini pada Kijang Innova Zenix type Q Hybrid yang telah memiliki paddle shift di balik lingkar kemudinya. Apalagi, di balik kap mesinnya, Innova hybrid ini menawarkan performa yang jelas lebih istimewa.
Baca juga: Inspirasi Modifikasi Toyota Innova Zenix, Bisa Pakai Velg Aerodisc atau Bergaya Bapack-bapack
Pengendaraan Kijang Innova Zenix Q Hybrid
Ya, dengan dukungan teknologi hybrid, Kijang Innova Zenix varian tertinggi ini memang menghasilkan angka-angka performa lebih menjanjikan daripada varian bensinnya. Tenaga puncak hingga 186 PS ditambah dengan torsi 187 Nm yang masih belum ditambah dorongan torsi hingga 206 Nm dari motor listriknya menjadikan mengendarai varian Zenix hybrid ini jauh lebih menyenangkan dibandingkan varian V bensin sebelumnya.
Respon akselerasinya lebih galak dibandingkan varian bermesin bensin karena dorongan torsinya juga diberikan oleh motor listrik. Ya mesin bensin dan motor listrik akan bekerja bersamaan untuk memberikan performa lebih baik yang dibutuhkan saat mobil berakselerasi atau membutuhkan torsi lebih banyak saat menghadapi tanjakan.
Sementara saat Anda tengah menjelajah di kecepatan rendah di mode pengendaraan Eco, bisa jadi hanya motor listrik yang bekerja sepenuhnya untuk menghemat bahan bakar. Penggunaan transmisi Direct Shift CVT 10-percepatan yang mengombinasikan sabuk baja dan roda gigi juga turut memperlebar jangkauan rasio, sehingga bahan bakar menjadi lebih efisien.
Dalam perjalanan dari Semarang menuju Jakarta via Tol Cipali-Cikampek-JORR sejauh lebih dari 400 km, konsumsi bahan bakar yang tercatat pada MID Kijang Innova Hybrid ini adalah 15,8 km/liter. Yang menarik sepanjang 23 km terakhir pada ruas tol JORR dari GT Cikunir hingga Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan, kombinasi teknologi hybrid dan fitur Toyota Safety Sense membuat perjalanan terasa semakin mudah dan efisien.
Dalam kondisi macet dengan kecepatan rendah, teknologi hybrid memungkinkan motor elektrik bekerja lebih banyak dibandingkan mesin bensin. Hal ini memungkinkan konsumsi bahan bakar justru semakin hemat, karena MID menunjukkan angka 15,5 km/liter saat memasuki Tol JORR dan menjadi 15,8 km/liter saat tiba di Citos.
Ditambah fitur TSS yaitu Dynamic Radar Cruise Control memungkinkan pengemudi untuk tidak menginjak pedal gas dan rem sama sekali sepanjang perjalanan karena TSS menjaga jarak aman dengan mobil di depan. Hal ini terbukti sangat mengurangi kelelahan yang biasanya dialami saat menghadapi kemacetan.
Baca juga: Selain Punya Teknologi Hybrid, Apa Untungnya Beli Toyota Innova Zenix 2023?
Kesimpulan
Tampaknya ini saatnya Anda untuk “melupakan” sebuah Toyota Kijang Innova bermesin diesel. Jika selama ini, pada Kijang Generasi ke-6 alias Innova Reborn varian bermesin diesel seakan menjadi varian paling populer karena keunggulan performa dan efisiensi mesin dieselnya, kini semua keunggulannya sudah dapat dikalahkan oleh Kijang Innova Zenix.
Memang, bukan Kijang Innova Zenix tipe V yang mampu melayani Kijang diesel, namun Kijang Innova Q Hybrid lah yang mematahkan keunggulannya. Soal performa, dukungan motor listrik menyuguhkan performa yang responsif, ditambah dengan kehalusan pengendaraan.
Dan soal efisiensi, teknologi hybrid jelas menyuguhkan teknologi yang dapat meminimalisasi kerja mesin bensin untuk menghemat bahan bakar dan menggantinya dengan peran motor listrik yang semakin kuat. Menghadapi semakin banyaknya populasi kendaraan bermotor, teknologi hybrid jelas menyuguhkan keunggulan di tengah kemacetan. Sementara di perjalanan luar kota, kerja mesin dibantu oleh transmisi CVT yang juga semakin canggih.
Satu hal yang tak dapat dipungkiri, semua kebaruan dan teknologi yang diusungnya ini jelas menghasilkan banderol harga yang tak lagi murah. Varian Kijang Innova Zenix Q Hybrid yang kami coba sudah melewati angka Rp600 Jutaan yang membuat Kijang semakin naik kelas menantang Big SUV 7-seater.
Namun jangan lupa, Toyota juga tetap menyediakan varian lain yang menyuguhkan kebaruan yang tak kalah istimewa. Perubahan mendasar pada platform dan jantung pacu memberikan pengendaraan dan kenyamanan yang membawa Kijang generasi ke-7 ini bisa menjadi pilihan mobil keluarga Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.