Usia All New Toyota Kijang Innova Zenix saat kami mencoba langsung dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta baru satu bulan. Tapi tepat sebelum kami beranjak meninggalkan Kota Pelajar itu, salah satu berita yang kami dengar adalah bahwa inden mobil keluarga terbaru Toyota ini sudah menembus 7.000 unit dan indennya sampai 6 bulan!
Padahal, kami yakin dari semua pemesan Kijang Innova Zenix tersebut pasti masih belum tahu seperti apa sebenarnya rasa berkendara generasi ke-7 dari keluarga Kijang ini, terutama dalam perjalanan jauh. Generasi penerus Kijang Innova Reborn yang sebelumnya sudah terasa sebagai sebuah Kijang yang istimewa ini memang menggoda.
Desainnya yang baru tampak lebih berotot, lebih mewah dan platform TNGA dengan sasis monokok menjanjikan peningkatan kenyamanan. Suntikan mesin baru, apalagi dengan kehadiran varian hybrid, tak sekadar menawarkan performa lebih baik, tapi juga efisiensi bahan bakar.
Para pemuja Kijang Innova Diesel Matic, seakan dikecewakan saat Toyota memutuskan tak lagi menyediakan opsi mesin diesel. Tapi semua itu adalah sebuah keniscayaan, karena mesin diesel dan bahan bakarnya masih belum mampu menjawab komitmen bebas emisi karbon yang diharapkan pemerintah. Teknologi hybrid dan listrik menjadi jawabannya.
Nah, balik lagi ke Kijang Innova Zenix terbaru, apakah mobil ini memang begitu layaknya untuk ditunggu hingga selama 6 bulan? Kami langsung menjajalnya menuju Ibu Kota.
Baca juga: Toyota Kijang Innova Zenix Indennya Sampai 6 Bulan, Lebaran Gagal Pakai Mobil Baru
Kenyamanan Sasis Baru Kijang Innova Zenix
Awal perjalanan, saya menikmati sebagai penumpang di baris kedua Kijang Innova Zenix tipe V bermesin bensin. Hal paling terasa adalah perbedaan kenyamanan yang signifikan dibandingkan generasi pendahulunya Kijang Innova Reborn. Perubahan platform TNGA membuat Kijang kini menggunakan sasis monokok, meninggalkan sasis model tangga alias ladder frame.
Penggunaan sasis baru ini secara jelas memberikan kenyamanan yang jauh lebih baik. Kuncinya adalah pada perubahan suspensi dan kemampuan sasis monokok yang mampu meredam getaran lebih baik dibandingkan ladder frame.
Kini Kijang Innova Zenix menggunakan suspensi MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang. Sementara Kijang Innova Reborn sebelumnya menggunakan suspensi Double Wishbone di depan dan 4-link di belakang.
Saat menghadapi lubang atau tonjolan di jalan seperti speed trap, tak ada getaran khas ladder frame yang mengguncang kuat badan mobil, “Tendangan” dan getaran yang dihasilkan dari bawah mobil terasa lebih teredam. Menghadapi jalan bergelombang, tak ada rasa berguncang berlebihan saat duduk sebagai penumpang di belakang.
Soal pengendalian juga semakin baik. Meski ground clearance Kijang Innova Zenix lebih tinggi dibanding Reborn, namun berkat suspensi dan jarak pijak yang lebih lebar, penumpang tidak merasakan gejala limbung di belakang. Secara rata-rata jarak pijak pada Kijang Innova Zenix ini lebih lebar hingga 40 mm dibanding Reborn.
Baca juga: Teka Teki Toyota Kijang Innova Zenix, Setelah Hybrid Bakal Ada Listrik?
Rear Seat Entertainment Individual
Duduk di baris belakang Kijang Innova Zenix -- terutama pada varian V dan Q -- juga semakin menyenangkan karena penumpang dihibur oleh tersedianya Rear Seat Entertainment (RSE) yang individual. Artinya, meski kedua penumpang di sebelah kanan dan kiri mendapatkan layar sentuh 10 inci yang sama, namun mereka bisa memilih hiburan yang berbeda di kedua layar.
Apalagi RSE ini juga bisa terhubung dengan koneksi internet sehingga Anda bisa menonton YouTube ataupun Netflix di layar yang berbeda. Meski begitu, hal yang sedikit mengganggu adalah posisi peletakkan RSE di belakang kursi depan ini terasa kurang kokoh.
Bahkan saat melewati jalan bergelombang atau speed trap, ada bunyi yang ditimbulkan dari RSE ini yang cukup mengganggu. Belum lagi, layar ini beresiko terkena penumpang atau bangku belakang jika bangku depan direbahkan.
Baca juga: Interior Toyota Innova Reborn Bisa Dibuat Lebih Mewah dari Zenix, Begini Caranya
Catatan Kenyamanan di Kijang Innova Zenix Q Hybrid
Pada varian tertinggi Kijang Innova Zenix Q Hybrid, bangku baris kedua merupakan captain seat yang menawarkan bangku Ottoman yang menyuguhkan kenyamanan ekstra dengan adanya leg rest. Posisi sandaran dan leg rest ini dapat diatur secara elektrik.
Namun salah satu catatan yang perlu diperhatikan, saat leg rest dinaikkan, jika jarak dengan bangku depan tidak terlalu jauh, terkadang bagian telapak kaki kita akan menyangkut di bagian belakang kursi depan. Kehadiran atap panoramic juga menghadirkan suasana lebih nyaman di dalam kabin Innova Zenix Q karena memberikan kesan lapang
Baca juga: Lebih Dekat dengan Toyota Kijang Innova Zenix Tipe V, Varian Non Hybrid Pengganti Venturer?
Kesimpulan
Penggunaan platform TNGA yang menjadikan Kijang Innova Zenix kini berdiri di atas sasis monokok membuat kenyamanan Kijang generasi ke-7 ini meningkat signifikan. Tak ada lagi getaran khas sasis ladder frame yang dirasakan saat menghadapi lubang atau speedtrap yang dimiliki Toyota Kijang Innova generasi sebelumnya. Perubahan suspensi juga membuat kenyamanannya meningkat, sekaligus pengendalian lebih baik saat bermanuver.
Ruang kabin yang lapang dengan rear seat entertainment individual membuat perjalanan jarak jauh semakin nyaman bagi seluruh anggota keluarga. Khusus bagi Kijang Innova Zenix tipe Q, captain seat ottoman dan panoramic sunroof jelas menyuguhkan kemewahan yang tak bisa didapatkan pada generasi Kijang sebelumnya, bahkan oleh para rival di kelasnya sekalipun.
Lalu seperti apa perbedaan pengendaraan di antara kedua varian Kijang Innova Zenix ini? Dan apakah bisa membuat para pemuja Kijang Innova Diesel pindah ke lain hati? Simak artikel kami selanjutnya.