Honda CR-V kura-kura menjadi SUV medium yang paling laris pada masanya. Meskipun usianya sudah menginjak 15 tahun tapi pesonanya tidak memudar. 

Desain yang stylish dan timeless membuat banyak orang yang tergoda memiliki mobil ini dalam kondisi bekas. Artikel yang membahas soal kelemahan di CR-V kura-kura begitu banyak menyita perhatian pembaca selama sepekan terakhir.

Tak sampai di situ saja, netizen juga ingin mengetahui hal menarik seputar Toyota C-HR yang pernah dijual di Indonesia. Crossover stylish tersebut usianya tergolong singkat, cuma dijual selama empat tahun saja mulai 2019 hingga 2022. 

Lebih lengkapnya berikut ini lima artikel terpopuler selama sepekan terakhir di Autofun Indonesia.

1. 3 Kelemahan di Honda CR-V Kura-Kura yang Jarang Diketahui, Apakah Menarik Untuk Dimiliki?

Tanpa disadari, kini Honda CR-V telah memasuki generasi keenam. Sejak generasi pertama, Honda CR-V menonjolkan kesan prestisius dari sebuah SUV medium. Dari sekian generasi, Honda CR-V generasi ketiga atau yang dijuluki sebagai CR-V kura-kura jadi SUV bekas yang menarik untuk dimiliki.

Desainnya unik, stylish, dengan tenaga yang lumayan besar untuk menaklukkan jalur pegunungan khas Indonesia. Walau usianya sudah di atas 15 tahun, pesonanya tetap memikat karena desain CR-V RE yang timeless.

Honda CR-V generasi ketiga dengan kode body RE hadir dalam dua varian mesin yaitu 2.0 dan 2.4 liter. SUV medium ini memakai konfigurasi penggerak roda depan atau  FWD, dengan transmisi 6-speed M/T dan 5-speed A/T.

2. Kelebihan dan Kelemahan Timing Chain, Kembali Jadi Andalan di Mobil Baru

Dalam sistem pembakaran di mesin, perputaran antara piston, intake valve dan exhaust valve dilakukan dengan selaras dengan bantuan timing belt atau timing chain. Karena kelebihan dari sisi durabilitas, timing chain yang terbuat dari besi kembali jadi andalan di mobil baru.

Bagian ini menghubungkan putaran pada poros crankshaft (roda gila/bandul) dan poros camshaft (noken as). Teknologinya relatif sederhana dan durable sehingga digunakan juga pada roda dua.

Sekarang di mobil modern sudah agak jarang yang pakai timing belt, hampir kebanyakan pabrikan kembali pakai timing chain. Alasannya jelas karena masa pakai lebih awet, sehingga hanya beberapa saja yang masih mempertahankan timing belt. Timing chain dirancang untuk menjadi komponen yang tahan lama dan dapat diandalkan dalam jangka panjang dibandingkan dengan timing belt.

3. APV Versi Pick Up, Simak 5 Kekurangan Suzuki Mega Carry

Kehadiran Suzuki Mega Carry di Indonesia pada tahun 2011 merupakan alternatif bagi pengusaha yang menginginkan Carry dengan kapasitas daya angkut lebih besar. Memiliki dua model, yakni pick up dan cab sasis, Mega Carry sendiri berbasis dari APV.

Bersamaan dengan Carry Futura, mobil ini berhenti diproduksi pada 2019 sebelum digantikan oleh New Carry. Sekedar informasi, Mega Carry memiliki ukuran bak cukup besar.

Di atas kertas, baknya memiliki panjang 2.200 mm (2.450 mm Xtra), lebar 1.585 mm (1.670 mm Xtra) dan tinggi 365 mm, dengan daya tampung mencapai 1,5 ton. Uniknya, bak mobil ini menganut fitur 3-way dengan begitu bukan cuma bisa membuka bak belakang, namun juga samping baik kanan maupun kiri guna memudahkan akomodasi naik-turunnya barang.

4. 5 Mobil Termahal Sejagat, Kalau Dibelikan Toyota Fortuner Bisa Dapat 700 Unit!

Jika Anda hanya tahu harga mobil termahal di dunia cuma Ferrari atau Lamborghini memang tidaklah salah. Tapi sejatinya masih ada yang lebih mahal dari kedua mobil tersebut. 

Ya, sejumlah pabrikan otomotif terus mengupdate produk mobil terbaru dengan menyematkan berbagai teknologi dan fitur paling anyar. Hal ini pula yang membuat setiap tahun muncul mobil-mobil terbaru dengan harga yang sangat mahal.

5. 9 Fakta Menarik Toyota C-HR, SUV Canggih yang Hilang Saat Banyak Kompetitor Bermunculan

Toyota C-HR punya desain yang agresif namun tetap terlihat stylish, apalagi SUC crossover ini juga memiliki varian hybrid yang lebih irit BBM.

Ditambah merek besar Toyota yang memang sudah melekat di Indonesia, membuat sejumlah produknya jadi laris manis di masing-masing segmen. 

Hanya, ternyata nasib Toyota C-HR sedikit berbeda lantaran kurang diterima di pasar otomotif Indonesia. 

Ya, nama C-HR sempat booming di Indonesia sekitar tahun 2017 saat pertama kali meluncur, namun kini mobil tersebut nyatanya sudah tak ada kabarnya.