Rem cakram sangat penting untuk kendaraan modern, memberikan kinerja dan keamanan yang unggul. Tetapi apakah Anda benar-benar memiliki pemahaman yang baik tentang mereka? Mari kita periksa!
Photo by serjan midili on Unsplash
Apakah Anda Familiar dengan Rem Cakram?
Rem cakram adalah sistem pengereman canggih yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor, menawarkan performa superior dan jarak pengereman yang lebih pendek dibandingkan dengan rem tromol. Mereka bekerja dengan menjepit bantalan rem ke cakram yang berputar, menciptakan gesekan untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan. Selain itu, mereka dapat memberikan kontrol dan stabilitas yang lebih baik, terutama pada kecepatan tinggi, menjadikannya pilihan yang lebih aman. Mereka banyak digunakan di berbagai jenis mobil, baik di bagian depan maupun belakang. Secara keseluruhan, mereka dapat menawarkan penghentian yang cepat dan efisien, meningkatkan keselamatan pengemudi dan memberikan rasa aman saat mengemudi.
Ada Berapa Jenis Rem Cakram?
Rem adalah persyaratan penting untuk kendaraan, dan ada berbagai jenis rem cakram yang tersedia di pasaran untuk memenuhi karakteristik kendaraan yang berbeda. Saat membeli rem cakram, penting untuk mengetahui tiga jenis umum:
- Tetap:
Rem cakram tetap biasanya ditemukan pada kendaraan dengan kecepatan kapasitas rendah. Mereka menampilkan cakram berukuran mini dan relatif terjangkau. Namun, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengembang atau berkontraksi dengan perubahan suhu.
- Semi Mengambang:
Rem cakram semi-mengambang sering dipasang pada kendaraan dengan kapasitas lebih tinggi. Rem ini memiliki bagian luar yang mengambang, di mana cakram terpisah dari roda dan dudukannya.
- Terapung:
Rem cakram mengambang dianggap lebih unggul dan lebih disukai untuk kendaraan berperforma tinggi. Meskipun biayanya lebih tinggi, mereka menawarkan kemampuan luar biasa. Rem ini dapat menahan gesekan tanpa menjadi penyok dan dapat menangani panas yang dihasilkan saat berkendara dengan kecepatan tinggi, mencegah masalah pemuaian.
Komponen dan Fungsi Rem Cakram
Rem cakram mobil terdiri dari banyak komponen berbeda yang memiliki tugas masing-masing saat mobil melaju di jalan raya. Pastikan Anda memahami informasi berikut untuk mempelajari cara kerja rem cakram mobil. Simak saja penjelasan masing-masing komponen berikut ini.
1. Kaliper
Kaliper rem cakram menekan kampas rem ke cakram sambil menopang piston. Ada dua jenis kaliper yang umum digunakan di mobil:
Floating Caliper : Tipe ini terletak pada brake support caliper dan dapat bergerak ke kanan dan ke kiri untuk menekan kampas rem. Ini memiliki piston rem di satu sisi yang memberikan tekanan, sementara sisi lain menekan lapisan dari sudut yang berbeda.
Kaliper Tetap: Kaliper tetap terintegrasi dengan penyangga rem dan tetap diam saat menekan kampas rem menggunakan piston rem.
Kedua jenis kaliper mengandalkan tekanan hidrolik dari minyak rem untuk bekerja dan berfungsi secara efektif. Mereka sangat penting untuk gerakan mekanis yang diperlukan untuk menjepit kampas rem ke cakram.
2. Braket Kaliper
Braket kaliper, juga dikenal sebagai kaliper penyangga rem, berfungsi sebagai dudukan kaliper pada rem cakram mobil. Fungsi utamanya adalah menahan kaliper dengan aman di tempatnya, dan langsung terhubung ke buku jari kemudi. Braket caliper memainkan peran penting dalam memastikan caliper tetap terpasang dan mencegah gerakan yang tidak diinginkan. Setelah dipasang, braket caliper tidak dapat dilepas dari unit rem cakram karena braket ini menyediakan titik pemasangan yang stabil untuk caliper.
3. Rem Piston
Piston rem, ditempatkan di dalam caliper dengan desain dan alur tubular, sangat penting untuk menekan kampas rem ke cakram, memungkinkan putaran roda berkurang atau berhenti total.
4. Segel Piston
Piston rem terdiri dari bagian-bagian penting, termasuk segel piston. Segel ini memiliki dua fungsi penting: menarik piston setelah pengereman dan menutup aliran minyak rem dari mekanisme hidrolik saat pedal rem ditekan. Terbuat dari minyak rem tahan panas, segel piston mencegah kebocoran cairan dan membantu menarik piston ke belakang dengan mulus saat pengereman.
5. Selang Hidrolik
Selang hidrolik bertugas mengalirkan minyak rem ke kaliper rem menggunakan tekanan hidrolik dari pedal rem. Untuk menangani tekanan yang berfluktuasi selama pengendaraan, selang hidrolik dibuat dari bahan seperti baja untuk mencegah kebocoran oli. Fungsi utamanya adalah untuk mendistribusikan minyak rem ke beberapa kaliper rem dengan tekanan hidrolik terus menerus.
6. Bantalan Rem
Bantalan rem sangat penting untuk menekan cakram guna menciptakan gesekan dan menghentikan putarannya. Mereka datang dalam berbagai bahan seperti keramik, asbes, sinter, dan semi-logam. Pilih bahan tahan panas terbaik yang sesuai dengan merek dan tipe mobil Anda.
7. Disk
Cakram yang terletak di dekat poros roda mobil berputar bersama roda dan menerima tekanan dari kampas rem untuk menghentikan putaran roda. Ini biasanya terbuat dari besi tuang, tetapi mobil sport berkecepatan tinggi dapat menggunakan bahan komposit seperti karbon untuk pelepasan panas yang lebih cepat. Dua jenis yang populer adalah cakram padat dengan cengkeraman kuat dan cakram berventilasi yang dirancang untuk melepaskan panas dengan cepat saat pengereman. Cakram adalah komponen vital dari rem cakram mobil, sangat penting untuk pengereman yang efisien.
8. Silinder Utama
Master silinder mengubah tekanan pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Ada dua jenis: tandem dengan dua saluran keluar dan piston untuk menambah keamanan, dan tunggal dengan satu saluran keluar dan piston untuk keempat roda, tetapi kurang aman jika terjadi kerusakan.
9. Minyak Rem
Minyak rem sangat penting untuk mekanisme hidrolik yang menggerakkan rem cakram. Ini mentransfer gerakan dari pedal rem ke caliper, memungkinkan kampas rem menekan cakram dan menghentikan roda mobil. Awasi kebocoran minyak rem, karena volumenya harus tetap konstan dalam kondisi normal. Selain itu, pastikan minyak rem bersih untuk kinerja rem yang optimal.
10. Tangki Minyak Rem
Tangki minyak rem, juga dikenal sebagai reservoir minyak, terletak di samping master silinder dan bertanggung jawab untuk menampung minyak rem cadangan. Dilengkapi dengan sensor, ia mendeteksi volume minyak rem dan memastikan tingkat cairan yang tepat untuk pengereman yang efisien.
11. Penguat
Brake Booster membantu meringankan dan melipatgandakan tenaga pengereman. Ini terdiri dari membran tipis yang terhubung ke intake manifold dan master silinder. Saat intake manifold dalam keadaan vakum, bagian yang terhubung ke master silinder membantu menarik pedal rem, sehingga pengereman menjadi lebih mudah dan efisien. Brake booster mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk menekan pedal rem dan juga dapat menggandakan energi pengereman selama proses pengereman.
12. Pedal Rem
Pedal rem berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan sistem pengereman. Ketika pedal rem ditekan, gaya tekan tercipta yang mengaktifkan sistem hidrolik dan menggerakkan minyak rem. Biasanya dirancang dengan lengan atau tuas yang panjang, pedal rem memungkinkan pengemudi menyesuaikan intensitas pengereman sesuai dengan kebutuhannya.
Photo by Maxime Agnelli on Unsplash
Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Rem cakram menawarkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan pemilik mobil saat mengevaluasi opsi sistem pengereman mereka. Memahami aspek-aspek ini dapat membantu pengemudi membuat keputusan yang tepat tentang keselamatan dan performa kendaraan mereka.
Sisi positif:
- Pendinginan Sistem Rem yang Lebih Baik: Rem cakram memiliki konstruksi terbuka yang memungkinkan pembuangan panas lebih efektif, menghasilkan suhu yang lebih stabil selama pengereman.
- Pengereman Tanpa Suara: Rem cakram tidak menghasilkan banyak kebisingan selama pengereman dibandingkan dengan rem tromol, memberikan pengalaman berkendara yang lebih tenang dan mulus.
- Perawatan Mudah: Rem cakram lebih mudah dirawat dibandingkan dengan rem tromol, karena mengganti bantalan rem adalah proses yang mudah.
- Gaya Pengereman yang Konsisten dalam Kondisi Basah: Rem cakram mempertahankan gaya pengereman yang konsisten bahkan saat terkena air, memastikan kinerja yang andal dalam cuaca basah.
- Tekanan Pengereman Sama pada Semua Bantalan Rem: Rem cakram mendistribusikan gaya pengereman secara merata, mencegah tarikan ke satu sisi selama pengereman.
Kekurangan:
- Kapasitas Terbatas untuk Beban Berat: Rem cakram mungkin tidak memberikan daya pengereman yang cukup untuk kendaraan dengan beban berat, yang memerlukan dukungan pengereman tambahan.
- Perlunya Penguat Rem: Beberapa kendaraan dengan rem cakram mungkin memerlukan penguat rem untuk meningkatkan gaya pengereman, menambah kerumitan pada sistem pengereman.
- Akumulasi Kotoran Pelek Roda: Konstruksi rem cakram yang terbuka dapat menyebabkan lebih banyak akumulasi debu pada pelek roda, sehingga membutuhkan pembersihan rutin untuk menjaga penampilan mobil.
3 Alasan Mengapa Rem Cakram Tidak Bekerja Dengan Baik
Rem cakram mungkin mengalami masalah yang menyebabkan kinerja kurang optimal atau bahkan kegagalan fungsi. Tiga alasan utama untuk masalah tersebut adalah:
Bantalan Rem Aus: Seiring waktu, bantalan rem dapat aus, sehingga mengurangi efisiensi pengereman dan berpotensi menimbulkan risiko jika tidak segera diganti.
Kondisi Selang Rem: Kondisi selang rem sangat penting untuk cengkeraman dan daya pengereman rem cakram secara keseluruhan. Selang rem yang dirawat dengan baik memastikan pengereman yang mulus dan andal.
Pemilihan Minyak Rem Pemilihan minyak rem yang tepat sangat penting untuk mencapai performa pengereman yang optimal, terutama untuk kendaraan berkecepatan tinggi yang membutuhkan minyak rem berkualitas lebih tinggi dibandingkan kendaraan standar.
Mengatasi faktor-faktor ini melalui perawatan rutin dan penggantian yang tepat dapat membantu memastikan pengoperasian rem cakram yang efisien dan aman.
Cara Mengatasi Rem Cakram Gagal
Untuk mengatasi kempis atau kerusakan rem cakram yang disebabkan oleh udara dalam sistem dan perawatan yang diabaikan, ikuti langkah-langkah berikut:
- Siapkan minyak rem, beserta alat-alat bengkel seperti kunci dan tang.
- Test udara caliper dengan melonggarkan baut bleed, tekan tuas rem sampai oli keluar, lalu tutup.
- Buka tutup reservoir minyak rem di bagian bawah dan atas untuk mengembalikan fungsi rem.
- Setel ulang rem dan periksa gelembung udara di master rem. Jika ada, lepaskan bagian atas dan keluarkan udaranya.
- Pasang kembali semua bagian dan baut ke kondisi semula.
Jika metode di atas tidak berhasil, pertimbangkan langkah-langkah ini:
- Siapkan peralatan dan minyak rem.
- Kendurkan baut selang rem pada alas rem, sehingga minyak rem dapat keluar dan memenuhi master chamber.
- Kencangkan baut dan injak pedal rem berulang kali untuk membuatnya prima.
- Tekan pedal rem dengan kuat dan kendurkan baut selang rem pada caliper untuk menghilangkan udara yang terperangkap di dalam minyak rem.
- Kembalikan semua komponen ke posisi semula.
4 Tips Perawatan Rem Cakram:
Pastikan Pemasangan Rem yang Benar: Pemasangan yang benar sangat penting untuk kinerja rem yang optimal. Jika tidak yakin, kunjungi bengkel resmi.
Periksa Minyak Rem Secara Rutin: Minyak rem berperan penting dalam menunjang kinerja rem cakram. Periksa dan rawat minyak rem secara teratur untuk memastikan berfungsi dengan baik.
Periksa Kondisi Selang: Periksa kondisi selang untuk memastikan aliran minyak rem lancar dan mencegah kebocoran yang dapat mempengaruhi kinerja rem.
Ganti Bantalan Rem yang Aus: Bantalan rem yang aus mengurangi gesekan dan kinerja rem. Gantilah segera untuk mempertahankan pengereman yang efisien.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips ini, Anda dapat menjaga rem cakram Anda dalam kondisi prima, memberi Anda kinerja pengereman yang aman dan andal untuk kendaraan Anda.