Tenaga Motor Injeksi Naik Cuma Ganti Cop Busi, Kok Bisa?

• Bahan silikon lebih rapat cegah air masuk.
• Punya resistansi lebih rendah.

Tenaga dan torsi yang dihasilkan mesin merupakan gabungan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersamaan, salah satunya cop busi atau kepala busi aftermarket.

Cop busi sendiri berfungsi sebagai penghantar aliran arus listrik yang dihasilkan oleh koil yang akhirnya diserahkan pada busi untuk memercikan api di ruang bakar.

Karena berhubungan dengan arus yang dihantarkan ke busi, maka penggantian cop busi aftermarket atau cop busi racing diklaim bisa menaikan tenaga juga torsi secara instan.

Cop Busi Hasil Riset Dua Tahun

Salah satu produsen yang membuat cop busi ini adalah Daytona, riset dalam pembuatan cop busi ini pun gak main-main karena memakan waktu hingga dua tahun lamanya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Segini Harga Motor Matic Entry Level Bekas Tahun Muda

“Lama kami risetnya, ada sekitar 2 tahun. Jadi kami benar-benar memastikan performa motor itu bisa meningkat,” ujar Ricky Hariyadi selaku GM Product & Marketing PT Daytona Azia.

Cop busi yang dibuat oleh Daytona dengan harga Rp 50 ribu ini ternyata dikhususkan untuk motor tipe injeksi.

Karena ternyata ada perbedaan spesifikasi antara cop busi untuk motor injeksi dengan karburator.

Perbedaannya ada pada resistensinya yang mana untuk motor injeksi tidak boleh asal ganti, pasalnya bisa berpengaruh terhadap tenaga serta sinyal yang dibaca oleh ECU.

“Biasanya kalau di motor karbu itu kan zero resistant tapi kalau di motor injeksi itu gak boleh, harus ada resistantnya biar sinyal dari ECU untuk pengapiannya itu gak terganggu.”

Baca juga: Kenali Penyebab Mesin Motor Tidak Mau Langsam

“Tersedia untuk semua motor injeksi. Tapi saat ini baru tersedia yang model cop busi L, yang model lurus panjang menyusul,” tambahnya.

Material 

Untuk menjamin kualitasnya jempolan, Daytona membuat bahan cop busi ini serapat mungkin dengan material silikon agar tidak ada celah air masuk yang bisa mengakibatkan performa mesin terganggu.

“Untuk material intinya dari brass atau kuningan yang dirancang hambatannya lebih rendah daripada biasanya. Jadi daya antar pengapiannya lebih bagus sehingga bisa menaikkan power mesin,” tambah Ricky.

Sedangkan kalau membandingkan material covernya dengan cop busi standar, umumnya menggunakan bahan plastik keras dan bahan karet hanya ada di bagian ujung tempat masuk kabel busi dan tempat masuk busi.

Tes Dyno

Untuk membuktikan kalau cop busi ini bisa menaikan tenaga mesin, pengetesan pun dilakukan di atas mesin dyno menggunakan unit Honda Scoopy dan Honda PCX 160.

Baca juga: Konsisten, Piaggio Indonesia Gelar Ride and Share di Bulan Ramadan

Pada Honda Scoopy ada kenaikan torsi dari 9 Nm menjadi 9,4 Nm, untuk Honda PCX 160 ada kenaikan tenaga 12,4 hp dari 11,9 hp dan kenaikan torsi menjadi 12,4 Nm dari 12,1 Nm.

“Di motor yg ccnya besar, kenaikan powernya lebih signifikan. Banyak cangklong busi di pasaran yang bilangnya cangklong busi racing, tapi giliran kami tes performanya ya sama saja sama standar dan malah ada yang di bawah standar juga,” tutupnya.