Bajaj Pulsar 220F Bekas Menarik Dilirik, Kenali Dulu Penyakit Khasnya
Fariz · 18 Apr, 2024 16:30
0
0
Posisi berkendara nyaman dan suspensi empuk.
Ada beberapa penyakit yang kerap dialami pemiliknya.
Bajaj Pulsar jadi salah satu motor ‘laki’ yang sempat ramai disaat peluncurannya, tidak terkecuali dengan Bajaj Pulsar 220F.
Yang mana motor ini tampil gagah dan memberi suasana baru di pasar sepeda motor Indonesia.
Yang paling membuatnya tampil berbeda tentu saja penggunaan fairing setengahnya, sehingga segmentasinya ada di antara motor sport full fairing dan sport naked.
Ini pun membuat Pulsar 220F jadi banyak dimodifikasi dengan aliran turing atau adventure, tampilan motor asal India ini pun langsung berubah menjadi lebih gagah.
Desain fairing motor ini juga keren karena dipadu desain lampu utama model tumpuk.
Meski masih andalkan bohlam halogen namun untuk lampu dekatnya sudah dilengkapi dengan lensa projector.
Gak ketinggalan ada setang clip on yang cukup tinggi dan jok model terpisah yang membuat motor ini punya posisi berkendara nyaman, asik untuk dikendarai dalam perjalanan jauh.
Stabil Namun Berat
Salah satu ciri khas dari motor merek dari India adalah bobotnya yang lebih berat jika dibandingkan dengan motor merek Jepang di kelasnya.
Bajaj Pulsar 220F sendiri kalau melihat data spesifikasinya memiliki berat kosong hingga 152 kg.
Beratnya ini cukup terasa ketika merayap di kemacetan dan juga saat ingin memarkirkan motor ini.
Sisi positifnya Pulsar 220 jadi terasa lebih stabil ketika diajak berkendara pada kecepatan tinggi, tidak mudah geser saat diterpa angin kencang sehingga terasa lebih antep.
Suspensi depan memiliki diameter as cukup besar dan untuk belakang pakai sepasang suspensi yang punya per rapat juga tabung untuk membantu redamannya.
Dengan begitu rasanya sangat nyaman juga cocok dengan karakter jalur di Indonesia yang tidak menentu, badan terasa tidak terlalu berguncang saat melewati jalan tidak rata.
Performa Bajaj Pulsar 220F
Spesifikasi mesin Pulsar 220 ini 4 tak, SOHC 2 katup, masih menggunakan karburator dengan diameter venturi 32 mm.
Motor ini memiliki 2 buah busi untuk membuat siklus pembakaran lebih sempurna, diberi nama DTS-i atau Digital Twin Spark ignition.
Kapasitas murni mesin ini 219,8 cc hasil dari penggunaan kombinasi diameter piston 67 mm dengan panjang langkah 62,4 mm.
Rasio kompresinya tidak terlalu tinggi karena hanya 9,5:1, tapi klaim tenaga puncaknya mencapai 21,04 ps pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 19,12 Nm di 7.000 rpm.
Karakter mesinnya halus artinya cukup nyaman untuk dikendarai dengan santai karena tidak ada hentakan berlebih, namun tenaga terasa terus mengisi seiring makin besarnya bukaan gas.
Mesin berpendingin udara ini hanya dilengkapi dengan 5 percepatan, karakter gigi 1 sampai 4 terasa nyambung.
Tapi gigi 5 cukup overdrive sehingga terasa agak berat namun bisa mencapai top speed tinggi.
Harga Bekas & Penyakit Khas
Waktu pertama kali diluncurkan di tahun 2011, Bajaj Pulsar 220F dijual dengan harga Rp 18,6 jutaan.
Bagi yang tertarik motor ini di tahun 2024 ternyata harga bekasnya sudah semakin terjangkau.
Kalau melihat beberapa situs jual beli di area DKI Jakarta, Pulsar 220F dijual direntang harga Rp 5,5 juta hingga Rp 11 jutaan.
Harga tersebut bergantung pada kondisi bodi, mesin, kaki-kaki, hingga kelengkapan modifikasi yang sudah terpasang.
Kalau bicara penyakit dari Pulsar 220 ini ada beberapa yang kerap terjadi, seperti BCU atau Body Control Unit dan CDI yang ternyata bisa error.
“Biasanya karena arus akinya gak stabil atau pengisian lemah. Fitur canggih pake BCU tapi jadi kendala kalau akinya gak maksimal,” ujar Muhammad Eko Nugraha, pemilik yang juga biasa ngoprek Pulsar series ini.
Selebihnya penggantian komponen yang memang sudah termakan usia seperti pulser lemah, kiprok lemah, ring piston mulai ada celah, dan lainnya.