Mesinnya masih CBU dari Jepang. Dan karena bentuknya yang mengotak, banyak dikenal juga dengan sebutan Steko yang berarti Scorpio Tengki (tangki) Kotak. Orang pun kerap menyebut juga dengan Scorpio G.
Generasi kedua disebut Yamaha Scorpio Z yang diproduksi sejak 2005 hingga 2010.
Perubahannya cukup signifikan, tangki dan lampu belakang membesar, serta desain keseluruhan yang lebih tangguh.
Tahun 2010 menjadi kehadiran generasi ketiga yang disebut New Scorpio Z. Desainnya terlihat kaku, memiliki garis tegas dan meninggalkan desain motor sport konvensional dengan lampu bulat.
Sayangnya generasi ini juga menjadi model terakhir yang diproduksi Yamaha Indonesia.
Dimasa-masa ini, pabrikan sempat merilis edisi pamungkas dengan warna spesial dan hanya tersedia 1.000 unit, yang disebut Scorpio King.
Selama masa jayanya, banyak sekali komunitas pengguna Yamaha Scorpio yang lahir.
Hal ini turut diikuti pertumbuhan bengkel spesialis yang banyak tersebar dipelosok daerah, salah satunya EAAA Motoshop di Pejaten, Jakarta Selatan.
Arya Raharja Jatmika, punggangan EAAA Motoshop memaparkan, harga bekas Yamaha Scorpio tak menentu.
Maksudnya tak ada patokan khusus, tahun 2005 sekian, tahun 2010 sekian, karena pasar yang berbicara.
"Sekarang yang lagi tinggi itu generasi awal, Steko bisa tembus Rp 20 juta. Rata-rata di atas Rp 10 juta. Yang turun yang Z sama New (generasi 3)," jelasnya.
Memantau situs jual beli online memang seperti itu faktanya. Yamaha Scorpio Z bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp 8 jutaan saja.
Kemudian untuk New Scorpio Z direntang Rp 11 jutaan sampai Rp 19 jutaan.
Tentunya harga tadi tergantung kondisi, status pajak hingga lokasi. Harap berhati-hati juga, karena motor ini kerap jadi bahan modifikasi.
Ditakutnya ada yang eks modifikasi, kemudian dibuat standar lagi untuk kemudian dijual.
Sebagai pebengkel spesialis Scorpio, Arya memaparkan sejumlah kelebihan dan kekurangan dari motor ini.
Bagi yang memang mengincar Yamaha Scorpio, wajib ketahui dulu sebelum beli nih. Apa saja kira-kira?
Kelebihan Yamaha Scorpio
1. Torsi Besar
Dengan mesin silinder tunggal berkapasitas 225 cc, motor ini memiliki torsi besar. "Dihentak itu beda rasanya, dibanding Honda Tiger, ini beda banget," jelas Arya.
Berkaca pada model generasi kedua, torsi yang mampu dihasilkan mencapai 17,5 Nm di 6.500 rpm. Sedangkan tenaganya sebesar 18,2 PS di 8.000 rpm. Terhitung kuat untuk motor produksi 2000-an.
2. Suspensi Monosok
Pada masanya sangat jarang ditemui motor sport yang menggunakan suspensi belakang tunggal. Yamaha Scorpio jadi salah satu yang memiliki suspensi monosok yang terhitung barang mewah kala itu.
Karakter suspensi belakangnya terkenal empuk dan nyaman, dengan konstruksi monocross khas Yamaha. Suspensi depan teleskopik dibekali tabung berdiameter 33, sedikit lebih besar dari Honda Tiger yang 31 mm.
"Posisi berkendara nyaman buat jalan jauh, gak cepat pegal. Dan motor ini karakternya sport touring, nyaman iya tapi bisa diajak kencang juga," jelas Arya lagi.
4. Desain Gagah
Sejak generasi awal hingga terakhir, benang merah desain Yamaha Scorpio selalu memberikan kesan gagah. Ditambah lagi ukuran blok mesin yang besar, membuatnya nampak terlihat padat berisi.
Kelemahan Yamaha Scorpio
1. Suspensi Amblas
Ya selain menawarkan kenyamanan, nyatanya suspensi belakang Yamaha Scorpio sering amblas. Terlebih saat digunakan berboncengan, membuat tampilan motor saat dikendarai menjadi aneh.
"Ini karena sudut kemiringan arm relay dan connecting rod, supaya normal bisa diganti salah satu atau dua-duanya sekalian. Itu sudah kembali normal lagi," beber Arya.
2. Getar
Yup, mesinnya yang besar membuat getaran mesin sangat terasa. Terkadang hal inilah yang membuat pengendaranya tak nyaman, sampai bikin tangan kesemutan.
"Getarnya dari bandul kruk as, dan motor ini memang gak ada balancer. Padahal di crankcase sudah ada dudukan untuk balancer-nya," ungkap pria ramah ini lagi.
Salah satu penyakit motor produksi Yamaha kala itu, lampu belakang sering mati. "Entah penyebabnya apa, tapi itu sering banget lampu belakang putus. Dari kabel ga ada yang salah," ucap Arya.
4. Rembes Oil
Penyebabnya sil kabel putaran mesin sudah getas, menyebabkan oli sering rembes dari tutup rantai keteng atau blok four. Tinggal ganti sil sudah normal kembali.
Yang menginginkan motor sport bermesin besar dengan harga terjangkau, Yamaha Scorpio ini bisa menjadi opsi menarik.
Terlebih untuk generasi kedua dan ketiga yang populasinya relatif masih banyak, dan harganya tidak tergoreng.
Posisi berkendara nyaman dipadu mesin bertenaga, mengasyikkan untuk dipakai touring. Tapi jangan lupa penyakit khasnya juga harus dipikirkan dan diperbaiki sebelum digunakan ya.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil