Nama X-Ride sendiri punya makna Xtreem dan Xciting, yang merujuk pada tampilan memikat dan akselerasi tangguh disegala medan.
Motor ini ditawarkan untuk anak muda berjiwa petualang dan senang mengekpresikan dirinya.
Tak heran jika warna-warna yang disajikan nampak cerah dan ramai, bahkan saling tabrak.
Baca juga : Ini 5 Daya Tarik Yamaha X-Ride 125 2024, Bakal Bikin Kepincut?
Merunut kisahnya, Yamaha X-Ride 125 dikenalkan pertama kalinya tahun 2013 silam.
Generasi pertama ini menggendong mesin 113 cc dengan basis yang sama dengan Mio J kala itu.
Berjenis 4-tak, SOHC 2 katup dengan tenaga 7,75 PS di 8.500 rpm dan torsi 9,6 Nm di 5.500 rpm.
Yamaha X-Ride generasi pertama.
Kemudian generasi kedua muncul 2016 untuk menjawab kehadiran Honda BeAT Street yang secara konsep mirip.
Pada generasi kedua ini kubikasi mesin menjadi 125 cc, berteknologi Blue Core dengan injeksi bahan bakar.
Spesifikasi teknisnya 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin udara dengan transmisi otomatis CVT.
Motor ini mengusung piston berdiameter 52,4 mm dengan paduan langkah piston 57,9 mm.
Keluaran tenaganya memang cukupan, diangka 9,5 PS pada 8.000 rpm dengan torsi maksimal 9,6 Nm di 5.500 rpm.
Kini model generasi terbaru itu belum ada update desain dan teknologi yang diusungnya.
Sejak 2016 belum ada update tampilan.
Hanya ada ubahan grafis pada warna bodinya saja, dan boleh dibilang pamornya kini kian tenggelam.
Kini motor tersebut ditawarkan dengan 3 warna menarik, yakni Cyan Yellow, Black Red dan Sand.
Plus-Minus Yamaha X-Ride 125
Dengan kehadirannya yang lebih dari 10 tahun, motor ini tentu menjadi salah satu produk andalan Yamaha.
Jika pada generasi awal banyak dioprek untuk penggunaan ekstrim seperti trabasan, maka beda dengan generasi kedua.
Nyaris tak terlihat unit dipakai untuk penggunaan ekstrim, namun lebih mengarah pada harian.
Baca juga : Meski Jarang Distok Dealer, Yamaha X-Ride 125 Masih Ada Barunya, Bulan Depan Harga Naik
Opsi warna Yamaha X-Ride terkini.
Beberapa kali kami sering menjumpai motor ini dipakai untuk aktivitas masyarakat, siswa sekolah dan ojek online.
Penggunaan ban berukuran cukup gambot, 80/80-14 dan 100/70-14, menjadikannya seperti motor supermoto tapi versi matic.
Berikut sisi plus Yamaha X-Ride 125 yang dijual Rp 20,2 juta on the road Jakarta.
1. Desain Yamaha X-Ride 125
Tak bisa dipungkiri, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) selaku pabrikan ada effort lebih pada model ini.
Tengok desainnya yang dibuat khusus dengan lebih menonjolkan aura petualang.
Tampang tangguh dengan lampu LED.
Garis desain bodinya tegas dan berkesan kokoh, apalagi dengan sematan lampu depan berdesain unik.
Lampu depan ini sudah LED dengan tambahan Daytime Running Light alias DRL.
Area setang padat dengan panel meter analog berukuran besar, serta berhiaskan lampu sein mengotak.
Bagian tengah menerapkan dek rata agar lebih praktis, dikawal cover mesin bergaris tegas.
Bodi belakang mengecil mengarah ke buritan, dengan garis bodi menarik serta behel model tanduk.
2. Kaki-Kaki Jenjang
Suspensi belakang punya jarak main panjang.
Sesuai konsepnya motor matic bergaya adventure, motor ini mengusung kaki-kaki jenjang.
Tentunya agar tidak mudah nyangkut, saat diajak melintasi jalanan bebatuan.
Suspensi depan pakai tipe teleskopik, sedangkan belakang tipe tunggal dengan tabung.
Hal ini didukung pula dengan penggunaan profil ban tebal, 80/80-14 dan 100/70-14 dan sudah tubeless.
Baca juga : Ini Dia Yamaha Zuma 125 2022, Lebih Keren Dari Yamaha X-Ride 125 2021!
3. Mesin Bertenaga
Jantung pacu terbesar dikelasnya.
Dibandingkan kompetitornya, Yamaha X-Ride 125 punya kapasitas mesin paling besar.
Spesifikasi teknisnya 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin udara dengan transmisi otomatis CVT.
Motor ini mengusung piston berdiameter 52,4 mm dengan paduan langkah piston 57,9 mm.
Keluaran tenaganya memang cukupan, diangka 9,5 PS pada 8.000 rpm dengan torsi maksimal 9,6 Nm di 5.500 rpm.
4. Fitur Fungsional Yamaha X-Ride 125
Seperti halnya motor matic pada umumnya, motor ini memiliki ruang penyimpanan yang cukup besar.
Panel meter analog.
Memang tidak bisa menampung helm, tapi cukup untuk membawa jas hujan dan barang lainnya.
Kemudian tangkinya cukup besar atau setara dengan matic Yamaha lainnya, yakni 4,2 liter.
Fitur lainnya adalah kunci kontak pengaman magnet, dengan Answer Back System untuk mencari lokasi parkir motor.
Meski panel meter masih analog, namun ukurannya besar dan sudah dilengkapi dengan ECO indicator.
5. Dimensi Ringkas
Tinggi jok cuma 760 mm.
Secara ukuran pun motor ini masih pas untuk dibawa siapa saja, termasuk wanita.
Panjangnya mencapai 1.860 mm, dengan lebar 740 mm dan tinggi 1.070 mm dan sumbu roda 1.260 mm.
Jarak terendah 135 mm dan tinggi jok cuma 760 mm, pantas masih nyaman dipakai siapa saja.
Bobotnya pun tak sampai 100 kg, tepatnya 98 kg untuk bobot basahnya.
Kemudian sisi minus dari Yamaha X-Ride 125, kami paparkan di bawah ini.
Baca juga : Adu Spesifikasi Honda BeAT Street VS Yamaha X-Ride, Mending Mana?
1. Cuma Ada 1 Varian
Tidak ada tipe STD atau S Version seperti matic entry level Yamaha pada umumnya.
Buritan Yamaha X-Ride 125.
Motor ini hanya ada 1 tipe saja, dan memang hal ini lumrah untuk segmen matic entry level bergaya adventure.
Tapi kelengkapannya pun cukupan, termasuk ada Answer Back System meski tanpa alarm.
Kemudian absennya fitur SSS (Stop Start System) yang seharusnya bisa jadi nilai tambah untuk motor ini.
2. Desain Perlu Disegarkan
Kunci kontak pengaman magnet.
Meski secara tampilan masih menarik, namun dengan update terakhir tahun 2016, rasanya sudah perlu disegarkan.
Sudah sekitar 8 tahun motor ini belum mendapatkan update, selain penyegaran tampilan.
Tak heran jika pamornya terus meredup, tenggelam oleh pamor Honda BeAT Street yang baru saja disegarkan.
Baca juga : Test Ride Suzuki Nex Crossover, Matic Gaya Adventure Paling Pol!
Kesimpulan
Dengan harga Rp 20,2 juta sejatinya motor ini masih menggoda untuk dimiliki saat ini.
Dek rata untuk kepraktisan.
Ya meski sudah sejak 2016 belum ada update desain, namun masih terlihat apik.
Kinerja mesin 125 cc Blue Core yang diusungnya pun dikenal kuat dan cukup irit bahan bakar.
Tapi Yamaha tetap perlu memberikan penyegaran dari berbagai sisi, agar tetap bisa menarik dimata konsumen.