Kemudian, kinerja mesinnya dianggap mumpuni dan cukup besar untuk digunakan sehari-hari.
Alasan berikutnya adalah kapasitas bagasi yang lumayan besar, jadi praktis untuk membawa barang selama berkendara.
"Iya saya memang mengincar Skywave 125 buat iseng-iseng restorasi terus buat dipakai harian, ganti-gantianlah sama motor saya yang lain," ungkap Fajar Santosa, yang berhasil mendapatkan unit incaran.
Karena mulai banyak yang mencari, harga bekasnya pun perlahan-lahan terkerek naik, meski tak semuanya.
Jika dulu Rp 7 juta sudah dapat unit yang lumayan apik, sekarang setidaknya Rp 9 jutaan untuk bisa mendapatkan kondisi bagus.
Dari situs jual beli online terpantau, rata-rata melepas motor matic Suzuki ini diangka Rp 4,5 juta sampai Rp 6 jutaan. Harga tadi akan lebih mahal jika unitnya merupakan model spesial.
Pada model spesial macam Night Rider ini harganya ada yang sampai Rp 12 juta.
Tentu saja kondisinya sangat apik, bodi mulus dengan odometer rendah, dan siap pakai tentunya.
Bodi belakang punya bentuk dinamis yang menarik, serta buritan bodi yang meruncing. Asyiknya, Suzuki Skywave 125 ini jadi pelopor lampu belakang LED kala itu.
Perkara fitur, panel meternya tentu saja full analog dengan 2 buah cluster bulat untuk spidometer dan fuel meter.
Terdapat pula 2 buah konsol di bawah setang dengan sebuah gantungan barang di tengahnya.
Bagasinya luas, bisa menampung sebuah helm open face sekaligus menjadi motor maric kedua setelah Yamaha Nouvo yang bagasinya muat helm.
Di sampingnya, terdapat tangki bahan bakar berkapasitas 4,7 liter.
Perkara dapur pacu, tentu ini cukup disegani kala itu, belum masanya Honda PCX 150 atau Yamaha Nmax 155, mesin 125 cc masih jadi idola.
Spesifikasinya 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin udara, 125 cc dan masih pakai karburator Mikuni BS26.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil