Mobil jenis MPV menjadi pilihan yang sangat menarik bagi keluarga. Mobil seperti Toyota Sienta atau Honda Freed berfokus pada hal-hal seperti kapasitas tempat duduk, penyimpanan bagasi, perlengkapan keselamatan, dan kualitas berkendara. Meskipun sudah tidak lagi dijual, namun masih banyak masyarakat yang memilih Honda Freed bekas daripada Toyota Sienta baru, kenapa ya?
Freed sayangnya sudah discontinue di Indonesia, dan stop produksi pada 2015. Untuk sekarang ini hanya tersedia unit bekasnya saja. Sementara untuk Toyota Sienta sekarang ini masih dijual unit barunya.
Dengan dimensi 4.215 mm x 1.700 mm x 1.735 mm, Honda Freed memiliki bodi yang cukup ramping dan tinggi. Sementara itu Toyota Sienta cenderung agak pipih dengan dimensi 4.235 mm x 1.695 mm x 1.695 mm.
Dari perbandingan dimensi tersebut, dapat kita ketahui bahwa Sienta secara keseluruhan lebih panjang 2 cm, sedangkan Freed lebih lebar 0,5 cm dan lebih tinggi 6,5 cm dari Sienta. Hal ini sedikit berpengaruh pada ruang bagasi Sienta yang sedikit lebih besar kalau kursi belakangnya tidak dilipat.
Baca juga:
Punya Fitur Lengkap dan Diskon PPNBM, Kenapa Toyota Sienta 2021 Kurang Laku?
Terjual 55 Unit Selama Januari-Februari 2021, Apa Sih yang Membuat Toyota Sienta 2021 Kurang Laku?
Dengan spesifikasi dan styling yang mirip, Honda Freed bekas masih banyak diminati, bahkan lebih banyak peminatnya daripada Toyota Sienta baru sekalipun. Tentu kamu penasaran, apa kelebihan Honda Freed daripada Sienta ini. Mari kita ulas lebih jauh lagi.
Soal performa, Honda Freed lebih disukai karena kinerjanya responsif. Mesin yang digunakan yaitu 1.500 cc serupa milik Honda Jazz, namun dengan transmisi pakai AT bukan CVT jadi pakai oli transmisi ATF biasa. Kemampuannya jelas lebih responsif dan bandel ketimbang CVT.
Kelemahannya dari mesin Freed yaitu boros bahan bakar. Dikutip dari akun YouTube Dokter Mobil, konsumsi BBM Freed standarnya 7,5 km/liter dan setelah diremap bisa 9 km/liter.
Bicara soal performa, Toyota Sienta tak lebih baik dari Freed. Kombinasi mesin dual VVT-i dan transmisi CVT membuat tarikannya berat, namun jadi hemat BBM. Ibaratnya, mobil ini punya mesin 1.500 cc tapi bila pakai mode eco tenaga mesinnya serasa 1.000 cc.
Memang, konsumsi rata-rata dalam kota bisa di angka 11 km/liter bahkan luar kota bisa 15 km/liter. Jadi, perlu di adjust timing dual VVT-i supaya membuka lebih cepat. Dengan begini, kinerja mesin Sienta jadi kian responsif untuk akselerasi awal.
Bagaimana dengan kenyamanan kabin kedua MPV boxy ini?
Bicara soal kenyamanan penumpang, maka Honda jelas mengungguli Toyota Sienta karena memiliki captain seat. Layout kursinya lebih longgar termasuk untuk kursi baris ketiga.
Pada kursi paling belakang, legroom nggak terlalu lega tapi masih bisa duduk enak untuk remaja. Konsekuensinya yaitu hanya sisa sedikit untuk bagasi.
Kalau kursi paling belakang dilipat dan tergantung, maka sandaran kursi tengah mentok di kursi baris ketiga yang tergantung.
Hal ini jelas tak akan terjadi pada Toyota Sienta. Kursinya belum captain seat dan kursi baris ketiganya paling sempit ruang kakinya. Mau tidak mau, kursi tengah harus dimajukan setengah supaya baris ketiganya ada ruang kaki yang cukup. Namun, ruang bagasi masih cukup besar saat kursi baris ketiga masih terpasang.
Lebih lega lagi kalau kursi baris ketiganya dilipat, karena akan tersembunyi di kolong kursi baris kedua. Kita bisa tetap merebahkan secara maksimal sandaran kursi tengah tanpa khawatir mentok kursi belakang yang terlipat.
Lantas, apakah Toyota Sienta ini kalah fitur dari Honda Freed?
Toyota bisa melihat kelemahan fitur Honda Freed yang sudah keburu discontinue untuk dijadikan senjata ampuh merebut atensi masyarakat. Ini membuat Toyota Sienta fiturnya bisa lebih baik ketimbang Freed. Kelebihan fitur-fitur Toyota Sienta yang belum ada pada Honda Freed, yaitu:
1. Airbags tambahan, yaitu Knee-Airbags yang berfungsi melindungi kaki pengemudi.
2. Pada Sienta tipe tertinggi, keempat bannya sudah dilengkapi rem cakram, sedangkan pada Honda Freed, pada ban belakang masih menggunakan rem tromol.
3. “Hill Start Asist Control” (HSA) yang berfungsi mencegah mobil mundur saat berhenti di tanjakan.
4. “Vehicle Stability Control” yang mengurangi efek limbung saat menikung pada kecepatan tinggi.
5. “Automatic Head Lamp Levelling” Pengaturan otomatis pada levelling lampu utama.
6. Fitur globe box dengan fungsi chiller untuk mendinginkan minuman dan adanya seat under tray, atau tempat penyimpanan di bawah kursi penumpang depan hanya dimiliki oleh Sienta.
Bicara soal kekuatan kaki-kaki tak lepas juga dari kebiasaan atau perilaku mengemudi. Selain itu, usia kendaraan bisa kita jadikan acuan apakah kaki-kaki kuat atau tidak.
Dari kedua mobil ini, rupanya kaki-kaki Honda Freed lebih bandel daripada Sienta. Dengan usia sudah lebih dari enam tahun,
kaki-kaki freed nggak rewel, dan perbaikannya cuma diganti bushing.
Sebaliknya dengan usia lima tahun ke bawah, tidak jarang ditemukan kaki2 Toyota Sienta sudah bunyi kasar. Ini menandakan harus ada komponen yang diganti, dan bukan cuma bushing saja.
Untuk pemakaian secara normal dan wajar (tidak untuk terobos banjir dsb), maka durabilitas dan kenyamanan Honda Freed bekas lebih teruji daripada Toyota Sienta baru. Untuk kelas harga bekasnya kini di bawah Rp150 jutaan, dan sudah mendapatkan fitur captain seat.
Fitur tersebut menjadi barang yang langka dan mewah untuk sebuah MPV yang murah. Sienta mungkin kalah mewah dan lincah tapi mobil ini fiturnya lebih unggul karena muncul belakangan.
Utilitas kabinnya juga cukup fleksibel dengan banyaknya ruang penyimpanan. Dan tak kalah penting yaitu cara pelipatan kursi baris ketiga yang tersembunyi di kolong baris kedua membuat Sienta bisa lebih luas ruang untuk membawa barang ukuran besar.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2022 Toyota AVANZA VELOZ Q TSS 1.5
15.640 km
1,5 tahun
Banten
2021 Toyota VELOZ Q 1.5
16.755 km
2 tahun
Banten
2020 Mitsubishi XPANDER CROSS PREMIUM 1.5
17.350 km
3,5 tahun
Banten
2021 Toyota AVANZA G TSS 1.5
19.997 km
1,5 tahun
Java East
2018 Toyota KIJANG INNOVA REBORN G 2.0
105.533 km
5,5 tahun
Jakarta