Nah, Anda yang saat ini ingin membeli Toyota bZ4X ternyata harus ekstra sabar. Karena untuk mendapatkannya sampai di garasi rumah, maka mobil ini memakan waktu sangat panjang dan lama. Sama seperti ketika hendak membeli supercar yang indennya bisa sampai lebih dari satu tahun.
Baca juga: Toyota bZ4X Dipilih Presiden Jokowi ke KTT ASEAN di Labuan Bajo
Hal ini juga diakui Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy. Menurut dia kemungkinan unit bZ4X bisa didapatkan paling cepat tahun depan atau tahun 2025.
"Tetapi kita sedang berusaha ya, ini kan kebutuhannya global. Mudah-mudahan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan," ungkap Anton saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kendati cukup lama untuk mendapatkan bZ4X, Anton sendiri masih berharap agar proses produksi mobil listrik yang dibuat di Jepang tersebut berjalan lancar. Pasalnya, bZ4X bukan hanya dipasarkan di Indonesia, namun juga global.
Adapun lamanya suplai bZ4X untuk konsumen di Tanah Air, ternyata ada beberapa faktor penyebabnya.
Baca juga: Toyota bZ4X Sudah Uji Tabrak Euro NCAP dari Berbagai Sisi, Apa Hasilnya?
Pertama, suplai bZ4X dalam setahun ternyata tergolong sedikit. Meski Anton tidak menyebutkan detail jumlahnya, namun Anton berharap agar pasar Indonesia bisa mendapatkan 100-300 unit per tahun.
Tentu saja, jika sekarang sudah mencapai pesanan 1.000 unit, maka Anda yang baru memesan sekarang bisa lebih dari tiga tahun lagi untuk mendapatkannya. "Karena unitnya masih terbatas. Kalau ada konsumen yang mau beli mobil ini kita masukkan ke inden list, kita daftarkan dulu. Kira-kira nanti saat produksinya sudah lebih jelas, kita akan diinfokan lebih lanjut kapan datang unitnya, rata-rata masuk waiting list," jelas Anton.
Kedua, TAM ternyata memprioritaskan suplai mobil listrik bZ4X untuk pemerintah. Termasuk, mobil bXZ4X yang sempat digunakan KTT G20 di Bali pada November 2022, saat ini beberapa unitnya terlebih dahulu diserahkan kepada pemerintah.
"Tapi majority (yang beli) ada dari pemerintah untuk unit yang eks G20," ucap Anton.
Ketiga, bZ4X juga dibuat untuk unit sistem sewa di Kinto, yang merupakan perusahaan masih milik Toyota, yang memfasilitasi sewa mobil baik pribadi maupun perusahaan.
“Karena kalau di Kinto, pengurusan pajak, purna jual, dan lain sebagainya kan sudah di-cover Toyota. Jadi (konsumen yang sewa) tinggal pakai dan bayar setiap bulan, istilahnya fee subscription. Setelah penggunaan selesai nanti bisa dikembalikan ke Toyota untuk diputuskan apakah dijual lagi atau tidak," ucap Anton.
Baca juga: Biaya Servis Toyota bZ4X Ternyata Lebih Murah dari Innova Zenix
Keempat, lamanya pemesanan unit baru bZ4X karena kebutuhan pemerintah. Jika tahun lalu sebanyak 41 mobil listrik ini bZ4X digunakan untuk KTT G20 di Bali, maka untuk jatah kali ini, setidaknya 65 unit bZ4X akan digunakan untuk KTT ASEAN pada 9-11 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kelima, lamanya pemesanan bZ4X karena mobil ini diproduksi hanya di Jepang. Kata Anton, bZ4X tidak hanya dijual untuk pasar Indonesia, namun secara global, termasuk di Jepang sendiri, Eropa hingga Amerika.
Belum lagi, proses pembuatan bZ4X masih terkendala isu global, seperti suplai chip semikonduktor, material baterai, dan kondisi global.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten