Toyota Kijang Innova disukai banyak orang karena kabin lega dan bagasinya bisa muat banyak barang. Hanya saja, preferensi orang umumnya memilih Kijang Innova bermesin diesel ketimbang bensin. Bahkan, popularitas Toyota Kijang Innova bensin bekas ini tak selaris versi dieselnya.
Baca juga:
Perbandingan Konsumsi BBM Mesin 2KD dan 2GD di Toyota Kijang Innova Diesel, Mana Paling Efisien?
Konsumsi BBM Toyota Kijang Innova Bensin 2004 Kok Lebih Boros Dari Versi 2008, Apa Sebabnya?
Keunggulan Toyota Kijang Innova Bensin 2.7, Varian Langka Incaran Kolektor Bikin Harganya Gelap
Pengguna Innova bensin umumnya mengeluh satu kelemahan utama, yaitu boros BBM. Konsumsi bbm luar kota cuma 1:8,5-9 dengan menggunakan Pertalite. Namun demikian, kalian yang butuh mobil keluarga yang nyaman dan ukurannya cukup besar ini tak ada salahnya melirik Innova bensin.
Interior mobil ini memiliki space luas, bahkan di beberapa forum bisa memuat Honda Vario saat jadi travel. Terlepas dari borosnya mobil MPV tersebut, ada banyak hal yang bisa jadi pertimbangan menarik bila membeli versi bensin. Apa saja hal menarik tersebut? Berikut ini ulasannya.
Kalian yang budget relatif terbatas tentu akan tertarik bila melihat harga bekas Toyota Kijang Innova bensin yang lebih murah. Sebagai gambaran, Kijang Innova bensin keluaran 2005-2006 dengan transmisi matic pasarannya Rp110-120 jutaan untuk kondisi baik.
Bandingkan dengan versi diesel yang semakin mahal untuk tahun yang sama. Berdasarkan penelusuran kami, harga pasaran versi diesel matic 2006 telah mencapai Rp150 juta. Selisihnya lumayan jauh bukan?
Sebagai informasi, mesin bensin yang digunakan pada Kijang Innova merupakan mesin lawas yang juga dipakai pada Hilux single cab. Sebagai mesin pekerja, tentu Toyota merancang agar mesin ini tidak menyusahkan pemiliknya bila memakai bensin berkualitas rendah.
Mesin bensin 2.0L 1TR-FE VVT-i 16 valve DOHC 1.998 cc pada Kijang Innova generasi pertama mampu memproduksi tenaga hingga 138 PS @5.600 rpm serta torsi 182 Nm @4.000 rpm dengan rasio kompresi mesinnya berada di angka 9,8 : 1.
Bila melihat angka kompresi yang dimilikinya berada di angka 9,8 : 1, sebenarnya memang agak nanggung. Toyota Kijang Innova bensin masih bisa menenggak bensin dengan kualitas rendah seperti Pertalite yang mempunyai angka RON 90 walau disarankan untuk selalu menggunakan Pertamax. Pasalnya, RON 92 seperti Pertamax biasanya digunakan pada mesin berkompresi 10:1.
Tidak seperti varian diesel yang perlu rutin mengecek dan mengganti filter solar, hal tersebut tidak ditemukan saat perawatan Kijang Innova bensin. Perawatan yang dilakukan sudah sangat familiar seperti rutin ganti oli dan pengecekan/ganti oli matic.
Mesin 1TR termasuk bandel dan gampang dirawat. Sparepart mesin ini mudah dicari, dan bengkel umum biasanya mau terima Innova. Hal terpenting jangan telat ganti cairan/oli dan cek air radiator.
Bandingkan dengan perawatan yang dilakukan pemilik Innova diesel, bahkan diharuskan selalu menjaga kondisi turbo agar mampu bekerja secara maksimal. Caranya melalui penggunaan spesifikasi oli yang sesuai. Tentunya oli tersebut memiliki harga yang lebih mahal ketimbang oli untuk mesin bensin non turbo.
Lebih lanjut, suara yang dihasilkan mesin bensin juga lebih halus dan asap polusinya tidak hitam. Sehingga berpergian dalam jangka waktu yang lama akan terasa lebih nyaman.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota KIJANG INNOVA V 2.0
10.962 km
2,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota KIJANG INNOVA G 2.0
25.226 km
1,5 tahun
Jawa Barat
2017 Toyota KIJANG INNOVA REBORN VENTURER GASOLINE 2.0
89.898 km
6 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.0
89.687 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.4
39.691 km
5,5 tahun
Jawa Barat