Ada beberapa kekurangan Daihatsu Xenia gen 1 yang menjadi alasan masyarakat Indonesia tidak memilih kembaran Toyota Avanza ini.
Padahal pasaran harga bekas Daihatsu Xenia gen 1 sejatinya lebih murah Rp10 juta bahkan sampai Rp20 juta dari Toyota Avanza dengan tahun yang sama.
Kehadiran Xenia juga kerap dianggap merupakan versi terjangkau Avanza, sebagai mobil keluarga jenis Low MPV namun memiliki spesifikasi dan fitur yang mirip.
Mobil ini tercata diluncurkan pertama kali pada akhir 2003 dengan membawa beberapa varian seperti; 1.0 Mi, 1.0 Li dan 1.3 Xi.
Terdapat pula sub varian lainnya dengan tambahan akesoris yaitu Family, Deluxe dan Sporty.
Xenia gen 1 mendapatkan penyegaran pertama kali pada 2006.
Saat itu PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melakukan improvement secara minor change tak hanya eksterior namun juga interior.
Penyegaran kembali dilakukan pada 2009 yang difokuskan pada sisi interior.
Generasi pertama Xenia ini bertahan hingga 2010 sebelum digantikan oleh generasi keduanya yang meluncur pada 2011.
Xenia gen 1 untuk pasaran harga bekasnya kini ditawarkan mulai dari Rp50 jutaan.
Sebagai mobil keluarga terjangkau, Xenia memiliki 3 baris tempat duduk yang sanggup memuat 7 orang sekaligus.
Mengetahui keunggulan lain yang membuatnya masih disukai hingga saat ini, Xenia gen 1 mengandalkan sistem penggerak roda belakang (RWD) untuk dapat menggerakan mobil.
Keunggulan dari sistem penggerak RWD yakni lebih tangguh ketika melewati berbagai kontur jalan seperti menanjak dan menurun, karena memiliki traksi lebih besar untuk mendorong mobil.
Bukan cuma menggunakan penggerak RWD yang tangguh di jalan berkontur, Xenia gen 1 juga irit bahan bakar.
Seperti diketahui pada varian 1.000 cc Xenia gen 1 untuk pemakaian dalam kota konsumsi BBM nya sanggup menempuh jarak 13-15 km/liter.
Selanjutnya varian 1.300 cc mengenai penggunaan bahan bakar untuk pemakaian dalam kota di kisaran 10-11 km/liter, dan 13-15 km/liter ketika berpergian ke luar kota.
Oh iya, keunggulan lain Xenia gen 1 yaitu mudah dan murah dari segi perawatan.
Untuk ketersediaan spare part pun tak perlu khawatir, mulai dari ori hingga KW3 bisa kalian jumpai di seluruh penjuru Tanah Air.
Memiliki banyak keunggulan, tentu Xenia gen 1 juga mempunyai beberapa kelemahan.
Dan berikut adalah beberapa kekurangan Daihatsu Xenia gen 1 yang menjadi alasan tidak memilih mobil tersebut bagi sebagian orang.
Baca juga: 5 Alasan Daihatsu Xenia 1.300 Cc Gen 1 Laris Manis di Kota Kecil, Paling Bisa Diandalkan?
Xenia gen 1 dirasa kurang cocok bagi masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kenyamanan berkendara.
Pasalnya mulai dari varian terbawah hingga tipe teratas sekalipun mobil ini tidak dilengkapi dengan double blower.
Untuk AC atau sistem pendingin udara yang digunakan berjeniskan single din dan hanya tersedia di depan.
Dengan mengandalkan AC single di depan, tentu udara sejuk tidak dapat didistribusikan secara merata hingga baris paling belakang, yang berdampak pada kenyamanan berkendara.
Oh iya, mobil ini juga tidak dilengkapi head rest mulai dari baris kedua untuk tipe Mi, dan tipe Li serta Xi tidak mendapatkan fitur serupa di jok paling belakang.
Alasan berikutnya Xenia gen 1 kurang cocok dipilih sebagai mobil keluarga karena memiliki bantingan yang keras dan terasa limbung saat dipacu dalam kecepatan tinggi dengan sedikit bermanuver.
Tentu dua kelemahan yang dimiliki ini sangat tidak cocok bagi keluarga yang mengutamakan faktor kenyamanan berkendara.
Meski begitu untuk kaki-kakinya mobil ini terkenal akan ketangguhannya.
Jarang pemilik mobil ini mengalami kerusakan pada bagian kaki-kaki meski kerap kali melewati jalan yang ekstrim.
Sebagai informasi, untuk suspensi depan Xenia gen 1 menggunakan McPherson Strut dengan Coil Spring dan 4-link dengan Coil Spring di belakang.
Selain faktor kenyamanan, keselamatan juga alasan bagi beberapa orang menganggapnya jadi kekurangan Daihatsu Xenia gen 1 sebagai mobil keluarga.
Dari segi keselamatan berkendara mobil ini tidak dilengkapi ABS, EBD maupun airbags.
Sebagai bentuk perlindungan terhadap penggunanya, mobil ini hanya mengandalkan seat belt di baris pertama dan kedua.
Bahkan pada varian paling murahnya seat belt hanya tersedia di penumpang depan dan pengemudi.
Baca juga: Harga Daihatsu Xenia Bekas 2005 Kini Rp50 Jutaan, Mulai dari Mesin Sampai BBM Nggak Bikin Susah!
Xenia gen 1 varian Mi dan Li dibekali mesin EJ-DE 3-silinder segaris, 12 Katup DOHC, EFI.
Di atas kertas, jantung pacu berkapasitas 989 cc tersebut sanggup meletupkan tenaga hingga 57 PS di 5.200 rpm dengan torsi maksimal 89 Nm pada 3.600 rpm.
Pada 2006 Xenia mendapatkan mesin dengan teknologi baru untuk varian 1.0L nya ini, yaitu EJ-VE 989 cc 3-silinder segaris, 12 Katup DOHC, VVT-i EFI yang mampu memeras tenaga sebesar 63 PS di 5.600 rpm serta torsi puncak 90 Nm pada 3.600 rpm.
Mempunyai jumlah piston ganjil, mesin yang digunakan memiliki getaran lebih besar dibandingkan mesin dengan 4 buah silinder.
Bahkan getaran yang dihasilkan terasa hingga ke dalam kabin ketika mesin menyala dalam posisi idle.
Tidak seperti varian 1.3L yang menggunakan timing chain, varian 1.0L nya masih mengandalkan timing belt yang berfungsi untuk menggerakan crankshaft dengan camshaft secara selaras.
Sebagaimana fungsinya timing belt bertugas menyesuaikan waktu pergerakan antara piston, intake valve dan exhaust valve guna didapat proses pembakaran yang sempurna pada mesin.
Sabuk karet dengan campuran benang dan kawat ini mempunyai pola waktu siklus 4 langkah, yakni langkah hisap, langkah kompresi, langkah tenaga dan langkah buang yang sejalan.
Untuk Xenia 1.0L, timing belt wajib dilakukan penggantian setiap 100.000 km.
Hal ini dilakukan guna menghindari sabuk karet putus secara tiba-tiba.
Putusnya timing belt dapat menyebabkan mesin mati dan tidak bisa dihidupkan.
Namun apabila Xenia 1.0L mengalami putus pada sabuk karet, tidak akan membuat piston dan klep bertabrakan.
Dikarenakan piston Xenia memiliki cekungan pada bagian atasnya yang berfungsi untuk menghindari tabrakan antara kedua bagian tersebut.
Xenia gen 1 tipe Mi maupun Li hanya ditawarkan transmisi manual 5-percepatan.
Pilihan transmisi matic 4-percepatan, pada generasi pertamanya hanya terdapat di tipe Xi yang dipadukan mesin berkapasitas 1.300 cc.
Dengan begitu varian 1.0L juga tidak cocok dipilih bagi kalian yang kurang lancar mengendarai mobil bertransmisi manual.
Baca juga: Harga Mulai Rp60 Jutaan, Ini Kelebihan dan Kelemahan Daihatsu Xenia 1.000 Cc
Mobil keluarga Rp50 jutaan, beberapa kekurangan Daihatsu Xenia Gen 1 sebagai mobil keluarga sudah kami sampaikan.
Antara lain mobil ini belum dilengkapi AC double blower mulai dari varian terendah hingga tipe teratas.
Selain dari segi kenyamanan juga kurang karena memiliki bantingan yang keras dan limbung ketika mobil dipacu dalam kecepatan tinggi.
Disisi lain mobil ini juga minim akan fitur keselamatan berkendara dengan hanya mengandalkan seat belt.
Khusus varian 1.0L, mobil ini memiliki getaran lebih besar bahkan terasa hingga di dalam kabin berkat menggunakan mesin 3-silinder.
Tak hanya itu, varian 1.0L juga masih memakai timing belt sehingga pemilik wajib melakukan penggantian setiap pemakaian 100.000 kilometer supaya mobil tidak mogok secara tiba-tiba di jalan.
Oh iya, varian 1.0L juga hanya tersedia pilihan transmisi manual, berbeda dengan varian 1.3L yang memiliki opsi transmisi matic.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}