Mungkin sebagian masih ada yang belum tahu apa saja perbedaan Daihatsu Xenia (Spesifikasi | Berita) Li dan Xi. Jadi, ketika pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2003, Xenia ditawarkan dalam tiga varian, yakni; Mi, Li dan terakhir Xi yang merupakan tipe teratasnya.
Mi sendiri merupakan trim basic yang minim akan fitur. Bisa dibilang fitur pada Xenia Mi ‘kopongan’, mengingat varian ini difokuskan sebagai kendaraan operasional perusahaan. Sebagai tipe tengah, Xenia Li punya fitur yang mirip-mirip dengan di Xi. Namun untuk spesifikasi teknis, keduanya sangat jauh berbeda.
Eksistensi Xenia Li maupun Xi ini sebagai penanda tipe di generasi pertama. Sebenarnya Xenia Li dan Xi, masing-masing memiliki sub-tipe dengan tambahan nama Family, Deluxe dan Sporty sebagai identitas.
Baca juga: Perbedaan Daihatsu Xenia Mi dan Li Bekas, Varian Paling Murah Tetap Menarik?
Yang membedakan dari Family, Deluxe, dan Sporty baik di varian Li maupun Xi sebenarnya hanya akesesoris yang digunakan. Seperti penambahan tanduk di bagian depan dan bumper belakang, spoiler, roof rail, side moulding, serta spion elektrik yang dilengkapi dengan lampu sein pada cover.
Nah bagi kalian yang penasaran ingin mengathui secara lebih detail apa saja perbedaan Daihatsu Xenia Li dan Xi, simak ulasan berikut ini.
Secara tampilan jika kalian tidak melihatnya secara teliti, maka sulit untuk mengetahui apa perbedaan Daihatsu Xenia Li dan Xi. Hal ini lantaran untuk tampilan depan, keduanya terlihat sama baik itu dari desain grill pada model pre-facelift maupun faceliftnya.
Sebagai pembeda antara varian Li dan Xi, terletak pada penggunaan velg. Seperti yang terlihat untuk tipe Li, velgnya memiliki diameter lebih kecil yakni 13 inci.
Sedangkan pada Xenia Xi, untuk lingkar rodanya menggunakan ukuran lebih besar 14 inci. Melihat ke sisi buritan, keduanya terlihat sama seperti tidak ada ubahan yang berarti, dimana kedua varian mendapatkan rear wiper. Sebagai satu-satunya tanda pembeda antara keduanya yaitu emblem Li dan Xi yang tersematkan.
Melihat ke bagian dalam, Xenia Li dan Xi terlihat sama. Untuk model pre-facelift keduanya didominasi dengan warna hitam, sedangkan kombinasi warna abu-abu dengan krem muncul di model faceliftnya.
Tampilan kokpit, keduanya sama-sama tersematkan head unit single din. Dibawahnya terdapat tombol pengaturan AC model knob putar yang terdiri dari suhu serta kecepatan kipas.
Console tengahhnya pun tampak sederhana dengan adanya laci penyimpanan terbuka berukuran kecil di depan tuas transmisi, serta di sekitaran tuas hand brake tanpa adanya arm rest.
Untuk meter cluster, keduanya sama-sama mendapatkan tachometer dengan tampilan analog. Pada sisi door trim, masing-masing dilengkapi cup holder yang bisa dimafaatkan untuk menaruh benda kecil selain dari botol miniuman secara ringkas.
Setiap pintunya mendapatkan central lock serta power window yang memudahkan pengguna ketika ingin mengunci mobil dan menaikan atau menurunkan kaca.
Baca juga: 5 Alasan Daihatsu Xenia 1.300 Cc Gen 1 Laris Manis di Kota Kecil, Paling Bisa Diandalkan?
Jok baris pertama dan kedua Xenia Li maupun Xi dilengkapi headrest dengan pengaturan adjustable. Bicara mengenai jok baris pertama, di bagian sandaran belakang terdapat back pocket, yang memberikan kemudahan penumpang di baris kedua ketika ingin menaruh majalah atau benda kecil lainnya.
Sebagai catatan, untuk AC-nya Xenia Li dan Xi tidak mendapatkan double blower. Oh iya, mengenai keselamatan berkendara juga keduanya hanya mengandalkan seatbelt pada baris pertama dan kedua, tanpa adanya airbags maupun ABS di sistem pengeremannya.
Bicara jantung pacu, Xenia Li untuk model pre-facelift dibekali mesin mesin berkodekan EJ-DE 3-silinder segaris, 12 Katup DOHC, EFI. Memiliki kapasitas 989 cc, tenaga yang dihasilkan sebesar 57 PS di 5.200 rpm dengan torsi maksimal 89 Nm pada 3.600 rpm.
Memiliki tenaga lebih besar sekaligus efisiensi dalam hal penggunaan bahan bakar, Xenia Li facelift mendapatkan mesin dengan teknologi baru yakni EJ-VE 989 cc 3-silinder segaris, 12 Katup DOHC, VVT-i EFI. Menghasilkan tenaga sebesar 63 PS di 5.600 rpm serta torsi puncak 90 Nm pada 3.600 rpm.
Selanjutnya untuk varian Xi, mobil ini menggunakan mesin K3-DE 4-silinder segaris, 16 katup DOHC EFI dengan kapasitas 1.298 cc untuk model pre-facelift. Sedangkan di model facelift memakai mesin baru K3-VE dengan teknolgi VVT-i.
Sistem kerja VVT-i diklaim dapat lebih menghemat penggunaan bahan bakar. Untuk angka yang dihasilkan, di atas kertas mesin ini sanggup meletupkan tenaga sebesar 94 PS di 6.000 rpm dengan torsi 120 Nm pada 4.400 rpm.
Menyoal gearbox, Xenia Li hanya mengandalkan transmisi manual 5-percepatan, sedangkan untuk varian Xi memiliki opsi otomatis 4-percepatan torque converter.
Meski tipe Xi turut hadir dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan, untuk model yang digunakan berbeda. Dimana transmisi manual 5-percepatan pada varian Li memiliki angka rasio gigi akhir lebih tinggi.
Untuk perawatannya Xenia Li dan Xi sangat mudah. Menganut teknologi injeksi, guna menjaga performa agar tetap optimal kalian hanya cukup mengganti oli mesin, filter oli, filter udara, minyak rem, pelumas transmisi dan gardan secara teratur.
Berbeda dengan Xenia Xi yang sudah menggunakan timing chain, varian Li masih mengandalkan timing belt guna menggerakan crankshaft dengan camshaft secara selaras. Sebagaimana fungsinya timing belt bertugas menyesuaikan waktu pergerakan antara piston, intake valve dan exhaust valve guna didapat proses pembakaran yang sempurna pada mesin.
Sabuk karet dengan campuran benang dan kawat ini mempunyai pola waktu siklus 4 langkah, yakni langkah hisap, langkah kompresi, langkah tenaga dan langkah buang yang sejalan. Buat mobil yang masih menggunakan timing belt, maka wajib perhatikan jadwal penggantian komponen tersebut sesuai usia pakainya.
Jangan sampai timming belt putus tiba-tiba saat kendaraan sedang melaju di jalan, yang pada akhirnya kerusakan bisa berimbas ke komponen mesin lainnya.
Pada Xenia Li, timing belt wajib dilakukan penggantian setiap 100.000 km untuk menghindari sabuk karet putus secara tiba-tiba. Putusnya sabuk karet sendiri dapat menyebabkan mesin mati dan tidak bisa dihidupkan.
Tidak seperti mobil dengan timing belt lainnya, jika Xenia Li mengalami putus pada sabuk karetnya tidak akan membuat piston dan klep bertabrakan. Hal ini dikarenakan piston Xenia dibuat cekungan untuk menghindari tabrakan antara kedua bagian tersebut.
Sebagai informasi, penggantian timing belt, tensioner dan ongkos pemasangan untuk Xenia Li umumnya memakan biaya Rp800 ribuan.
Xenia Li lebih irit dari segi penggunaan bahan bakar ketimbang varian Xi, khusunya penggunaan dalam kota. Hal yang membuat konsumsi BBM Xenia Li irit lantaran penggunaan mesin 3-silinder.
Berdasarkan pernyataan yang disebutkan beberapa pemiliknya, disebutkan bahwa untuk pemakaian dalam kotanya sanggup menempuh jarak 12-14 km/liter.
Namun penggunaan luar kota untuk konsumsi bahan bakarnya mobil ini tak jauh berbeda dengan varian Xi, yang berada di kisaran 15 km/liter. Bahkan terkadang dirasa Xenia Li lebih boros lantaran untuk RPM-nya lebih tinggi ketika melaju pada kecepatan yang sama.
Baca juga: Kepincut Daihatsu Xenia 1.000 Cc? Simak 4 Kekuranganya Sebelum Beli