Alasan Kenapa Honda Freed Bekas Lebih Disukai daripada Toyota Sienta
Yongki Sanjaya · 5 Sep, 2024 14:03
0
0
Honda Freed bekas saat ini permintaanya masih cukup tinggi. Padahal tercatat PT Honda Prospect Motor (HPM) menyuntik mati MPV dengan sistem sliding door itu pada 2015. Itu berarti, Freed termuda di Indonesia sudah berusia 9 tahun.
Mulai dari kemudahan akses masuk keluar penumpang, kenyamanan selama duduk dalam waktu lama, kapasitas tempat duduk untuk keluarga dan teman, ruang penyimpanan bagasi, perlengkapan keselamatan, dan kualitas berkendara.
Honda Freed dan Toyota Sienta Sudah Tak Lagi Dijual di Indonesia
Baik Honda Freed maupun Toyota Sienta sayangnya sudah discontinue di Indonesia. HPM memutuskan stop produksi Freed mulai 2015. Sehingga jika kalian mencari unitnya, untuk sekarang ini hanya tersedia Honda Freed bekas saja.
Kala itu pihak HPM menilai, ketika Freed pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2009, Honda memang sudah menargetkan untuk memproduksi mobil ini secara domestik. Tak heran kalau Indonesia menjadi negara kedua yang memasarkan Freed setelah kemucnulan perdananya di Jepang.
Namun pada 2014, di Negeri Sakura itu Honda menghadirkan Freed generasi kedua. Jika HPM ingin generasi kedua Freed ini juga diboyong ke Tanah Air, maka mereka harus melakukan impor utuh (CBU). Konsekuensinya hal tersbeut akan membuat harga Honda Freed jadi melambung tinggi.
Daripada menghadirkan Freed CBU, HPM ternyata malah memilih menyediakan tiga produk yang harganya lebih afordable, yaitu Mobilio, BR-V dan HR-V. Terbukti ketiga mobil Honda itu juga sukses di Indonesia seperti halnya Freed.
Sementara untuk Sienta, Toyota Indonesia juga terdeteksi tidak lagi memproduksi MPV berpintu geser itu sejak Januari 2023. Sienta harus menyerah setelah delapan tahun berjuang di pasar otomotif Indonesia.
Pihak PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan beberapa alasan mengapa Sienta akhirnya tak lagi ada di Tanah Air. Satu diantaranya akibat penjualan mobil ini yang terus menerus mengalami kemerosotan mengingat harga jualnya yang sudah menyentuh angka di atas Rp 400 juta.
Walau pun sebenarnya Sienta menjadi satu dari beberaoa model jagoan Toyota untuk pasar ekspor, tetapi ketika penjualan domestik sudah tergerus Toyota Kijang Innova, maka produksi pun dianggap tak efisien lagi kalau hanya untuk meladeni permintaan konsumen dari manca negara.
Alasan Honda Freed Bekas Lebih Dicintai daripada Sienta
Meskipun punya kemiripan struktur bodi, rupanya, Freed lebih banyak peminatnya ketimbang Sienta. Beberapa alasan pun kerap dilontarkan para pemilik mobil ini yang mengaku lebih pede dengan Honda daripada Toyota.
Dengan spesifikasi dan styling yang mirip, Honda Freed bekas masih banyak diminati, bahkan lebih banyak peminatnya daripada Toyota Sienta baru sekalipun. Tentu kamu penasaran, apa kelebihan Honda Freed daripada Sienta ini. Mari kita ulas lebih jauh lagi.
1. Punya Ruang Kabin Lebih Lega
Pertama kita bandingkan dari segi dimensi. Freed punya panjang bodi 4.215 mm, lebarnya 1.700 mm, tinggi 1.735 mm, serta jarak sumbu roda 2.740 mm. Disini terlihat Freed memiliki bodi yang cukup ramping tapi tinggi.
Sementara itu Toyota Sienta cenderung agak pipih dengan panjang keseluruhan 4.235 mm, lebarnya 1.695 mm, dengan tinggi 1.695 mm serta wheelbase 2.750 mm.
Dari perbandingan dimensi tersebut, dapat kita ketahui bahwa Sienta secara keseluruhan lebih panjang 20 mm dan wheelbasenya pun lebih panjang 10 mm. Sedangkan Freed lebih lebar 5 mm dan lebih tinggi 65 mm dari Sienta.
Hal ini sedikit berpengaruh pada ruang kabin Freed yang punya head room lebih lapang, sementata Sienta unggul pada ruang bagasi yang sedikit lebih besar meski kursi belakangnya tidak dilipat.
2. Honda Freed Bekas Pakai Mesin Responsif Turunan Honda Jazz
Soal performa, Honda Freed lebih disukai karena kinerjanya responsif. Mesin yang digunakan yaitu 1.500 cc serupa milik Honda Jazz, namun dengan transmisi pakai AT bukan CVT jadi pakai oli transmisi ATF biasa. Kemampuannya jelas lebih responsif dan bandel ketimbang CVT.
Kelemahannya dari mesin Freed yaitu tidak bisa seefisien Honda Jazz dalam hal konsumsi bahan bakar. Dikutip dari akun YouTube Dokter Mobil, konsumsi BBM Honda Freed standar umumnya ada dikisaran 7,5 km/liter, namun setelah diremap bisa 9 km/liter.
Bicara soal performa, Toyota Sienta tak lebih baik dari Freed. Kombinasi mesin dual VVT-i dan transmisi CVT membuat tarikannya berat, namun jadi hemat BBM. Ibaratnya, mobil ini punya mesin 1.500 cc tapi bila pakai mode eco tenaga mesinnya serasa 1.000 cc.
Memang, konsumsi rata-rata dalam kota bisa di angka 11 km/liter bahkan luar kota bisa 15 km/liter. Tapi kalau mau lebih sedikit enak, perlu di adjust timing dual VVT-i supaya membuka lebih cepat. Dengan begini, kinerja mesin Sienta jadi kian responsif untuk akselerasi awal.
3. Kabin Toyota Sienta vs Honda Freed, Fitur Captain Seat Jadi Pembeda
Bicara soal kenyamanan penumpang, maka Honda jelas mengungguli Toyota Sienta karena memiliki captain seat. Layout kursinya juga lebih longgar termasuk untuk kursi baris ketiga.
Pada kursi paling belakang, legroom nggak terlalu lega tapi masih bisa duduk enak untuk remaja. Konsekuensinya yaitu hanya sisa sedikit untuk bagasi.
Kalau kursi paling belakang dilipat dan tergantung, maka sandaran kursi tengah mentok di kursi baris ketiga yang tergantung.
Hal ini jelas tak akan terjadi pada Toyota Sienta. Kursinya belum captain seat dan kursi baris ketiganya paling sempit ruang kakinya. Mau tidak mau, kursi tengah harus dimajukan setengah supaya baris ketiganya ada ruang kaki yang cukup. Namun, ruang bagasi masih cukup besar saat kursi baris ketiga masih terpasang.
Lebih lega lagi kalau kursi baris ketiganya dilipat, karena akan tersembunyi di kolong kursi baris kedua. Kita bisa tetap merebahkan secara maksimal sandaran kursi tengah tanpa khawatir mentok kursi belakang yang terlipat.
Lantas, apakah Toyota Sienta ini kalah fitur dari Honda Freed?
4. Fitur Toyota Sienta Ungguli Honda Freed
Toyota bisa melihat kelemahan fitur Honda Freed bekas yang sudah keburu discontinue untuk dijadikan senjata ampuh merebut atensi masyarakat. Ini membuat Toyota Sienta fiturnya bisa lebih baik ketimbang Freed.
Kelebihan fitur-fitur Toyota Sienta yang belum ada pada Honda Freed, yaitu:
Airbags tambahan, yaitu Knee-Airbags yang berfungsi melindungi kaki pengemudi.
Pada Sienta tipe tertinggi, keempat bannya sudah dilengkapi rem cakram, sedangkan pada Honda Freed, pada ban belakang masih menggunakan rem tromol.
Hill Start Asist Control (HSA) yang berfungsi mencegah mobil mundur saat berhenti di tanjakan.
Vehicle Stability Control yang mengurangi efek limbung saat menikung pada kecepatan tinggi.
Automatic Head Lamp Levelling Pengaturan otomatis pada levelling lampu utama.
Keberadaan globe box dengan fungsi chiller untuk mendinginkan minuman dan adanya seat under tray, atau tempat penyimpanan di bawah kursi penumpang depan hanya dimiliki oleh Sienta.
5. Kaki-Kaki Toyota Sienta Kalah Tangguh dari Honda Freed
Bicara soal kekuatan kaki-kaki tak lepas juga dari kebiasaan atau perilaku mengemudi. Selain itu, usia kendaraan bisa kita jadikan acuan apakah kaki-kaki kuat atau tidak.
Dari kedua mobil ini, rupanya kaki-kaki Honda Freed lebih bandel daripada Sienta. Dengan usia sudah lebih dari enam tahun, kaki-kaki freed nggak rewel, dan perbaikannya cuma diganti bushing.
Sebaliknya dengan usia lima tahun ke bawah, tidak jarang ditemukan kaki2 Toyota Sienta sudah bunyi kasar. Ini menandakan harus ada komponen yang diganti, dan bukan cuma bushing saja.
Kesimpulan
Untuk pemakaian secara normal dan wajar (tidak untuk terobos banjir dsb), maka durabilitas dan kenyamanan Honda Freed bekas lebih teruji daripada Toyota Sienta baru. Untuk kelas harga bekasnya kini di bawah Rp150 jutaan, dan sudah mendapatkan fitur captain seat.
Fitur tersebut menjadi barang yang langka dan mewah untuk sebuah MPV yang murah. Sienta mungkin kalah mewah dan lincah tapi mobil ini fiturnya lebih unggul karena muncul belakangan.
Utilitas kabinnya juga cukup fleksibel dengan banyaknya ruang penyimpanan. Dan tak kalah penting yaitu cara pelipatan kursi baris ketiga yang tersembunyi di kolong baris kedua membuat Sienta bisa lebih luas ruang untuk membawa barang ukuran besar.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra