Kelimanya kami pilih bukan tanpa alasan, mengingat kalau kita lihat dari data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), kelima mobil inilah yang cukup menguasai pangsa pasar MPV di dalam negeri.
Dan tentunya, masing-masing dari kendaraan itu, sesaat setelah resmi diluncurkan di Indonesia, kami sudah melakukan pengujian yang menyeluruh untuk mengetahui performanya satu per satu.
Selain itu, salah satu hal yang juga paling penting saat melakukan pengujian mobil baru adalah uji konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).
Kami menguji dengan metoda yang nyaris serupa, yaitu dengan rute dalam kota dan luar kota, dengan simulasi perjalanan di jalan bebas hambatan.
Pengujian seberapa boros pemakaian bahan bakar mobil-mobil ini dilakukan dengan metode full-to-full dilakukan agar didapat hasil yang serupa di seluruh kendaraan.
Meski begitu, kondisi lalu-lintas dan cuaca saat pengujian memang tak dapat disamakan, karena keterbatasan tim yang ada, kami mengujinya di waktu yang berbeda.
Meski begitu, parameter kecepatan rata-rata baik di dalam kota maupun di luar kota dapat diketahui sebagai gambaran kondisi lalu-lintas yang kami hadapi saat pengujian.
Selain itu, rute jalan yang kami pilih saat melakukan pengujian konsumsi BBM ini juga relatif sama, dan kami pilih adalah waktu-waktu yang umumnya masyarakat Indonesia melakukan aktifitas hariannya.
Pengujian konsumsi BBM kelima LMPV di dalam kota kami lakukan dengan menempuh jarak minimal 60 km dengan rata-rata kecepatan rata-rata di kisaran 20 km/jam.
Alhasil, semakin rendah kecepatan rata-rata yang ditempuh memberikan gambaran betapa padat kondisi lalu-lintas yang dihadapi.
Di antara 5 LMPV yang kami uji, tercatat Toyota Avanza lah yang mendapatkan konsumsi BBM paling boros.
Ya, saat pengujian, lalu-lintas Ibu Kota memang cukup padat, terutama karena di bulan Ramadhan, lalu-lintas menjelang waktu buka puasa diwarnai kemacetan.
Alhasil dengan kecepatan rata-rata di 16 km/jam, konsumsi BBM Toyota Avanza yang kami catat hanya 7,12 km/liter.
Sementara untuk konsumsi BBM LMPV paling irit diraih oleh Suzuki Ertiga Hybrid yang mencatatkan konsumsi BBM hingga 17,59 km/liter.
Salah satu kunci raihan konsumsi BBM yang irit ini antara lain karena Ertiga telah dibekali teknologi mild hybrid Suzuki Smart Hybrid yang memiliki fitur engine auto start-stop.
Fitur ini memungkinkan mesin Suzuki Ertiga mati saat mobil dalam kondisi berhenti sepenuhnya.
Hal ini membuat BBM menjadi hemat karena tak ada suplai bahan bakar yang terjadi selama mesin mati.
Sementara untuk pengujian konsumsi bahan bakar luar kota, kami lakukan dengan perjalanan di jalan tol sejauh minimal 100 km dengan kecepatan rata-rata minimal 60 km/jam.
Dengan rute yang relatif sama, melintasi jalan tol lingkar luar Jakarta, tol Bandara, tol dalam kota hingga kembali ke stasiun bahan bakar yang sama, pengujian dilakukan pada malam hari dimana lalu-lintas memang relatif lengang.
Dari pengujian ini, didapatkan LMPV dengan konsumsi BBM paling boros adalah Mitsubishi Xpander yang hanya mencatatkan konsumsi BBM sebanyak 15,46 km/liter dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam.
Sementara untuk LMPV paling irit dalam simulasi perjalanan luar kota ini dicapai oleh Toyota Veloz yang sanggup mencatatkan konsumsi bahan bakar 25,8 km/liter.
Kecepatan rata-rata yang diperoleh adalah 64 km/jam.
Dari seluruh pengujian yang dilakukan, maka jika kedua hasil pengujian di dalam dan luar kota dikombinasikan, maka didapatkan urutan hasil pengujian konsumsi BBM LMPV dari yang paling irit hingga paling boros adalah sebagai berikut:
Ada beberapa catatan dalam pengujian konsumsi BBM LMPV yang dijual di Indonesia ini.
Yang pertama adalah pada untuk hasil pengujian Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang kita ketahui merupakan produk kembar Toyota-Daihatsu.
Keduanya menggunakan basis mesin dan transmisi yang serupa, namun mengapa bisa berbeda hasil yang dicapainya?
Hal ini kembali pada kondisi mobil dan lingkungan saat pengujian berlangsung.
Kami menguji keduanya pada waktu berbeda, dengan lalu-lintas yang kepadatannya juga berbeda.
Meski begitu, ini adalah pengujian di kondisi sebenarnya yang mungkin akan dihadapi oleh para pemilik mobil.
Catatan lainnya, kami juga pernah menguji konsumsi BBM Toyota Veloz yang juga saudara kembar ketiga dari duet Avanza-Xenia, dan hasil uji BBM kombinasi yang dicapai adalah 12,9 km/liter.
Yang menarik, kami mengujinya bersamaan dengan Mitsubishi Xpander, dan pada Xpander, konsumsi BBM kombinasi yang diraih adalah 12,1 km/liter.
Yang selanjutnya adalah catatan mengenai Suzuki Ertiga hybrid. Saat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengadakan Media Test Drive pada bulan Juni 2022 lalu di Jawa Timur, konsumsi BBM kombinasi yang diraih Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis bahkan mampu mencapai 22,52 km/liter.
Dan catatan terakhir adalah soal Hyundai Stargazer.
Kami melakukan pengujian bahan bakar mobil ini hingga dua kali, karena saat pengujian pertama, kami harus menghadapi kemacetan lalu-lintas yang sangat parah, sehingga kecepatan rata-rata yang ditempuh terlalu kecil.
Meski begitu, kami sempat mencatatkan konsumsi BBM di dalam kota 11,67 km/liter.
Kemudian saat kami menguji konsumsi bahan bakar luar kota di jalan tol, ternyata kami juga harus menghadapi kemacetan akibat adanya kecelakaan lalu-lintas.
Hingga akhirnya kami memutuskan mencatatkan hasil pengujian ini sebagai konsumsi BBM kombinasi sebesar 15,5 km/liter.
Hasil pengujian yang kami lakukan bisa menjadi gambaran umum mengenai bagaimana konsumsi BBM yang akan Anda dapatkan jika memilih salah satu dari lima LMPV terlaris di Indonesia tersebut.
Setidaknya, hasil yang kami tunjukkan bisa menggambarkan kondisi lalu-lintas dan lingkungan yang mungkin akan Anda hadapi saat mengendarai mobil Anda.
Artinya, jika Anda menemui kondisi lalu-lintas yang lebih lengang, Anda mungkin bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
Namun ketika Anda menghadapi kemacetan, sudah barang tentu Anda harus rela kehilangan lebih banyak BBM dan juga waktu.
Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius.
Facebook: budityas
Instagram: budityasbebe