Sosok Daihatsu Rocky menjadi buah bibir dalam beberapa waktu terakhir, karena menyuguhkan kesan JDM yang unik dan keren. Namun jauh sebelum Daihatsu Rocky versi mungil ini ada, PT Astra Daihatsu Motor dulu pernah merilis Rocky sebagai varian dari Taft.
Daihatsu Rocky ini hadir dalam tipe body F75, turunan dari Taft dari kode F70 dan memakai layout medium wheelbase. Daihatsu Taft Rocky F75 mulai diproduksi secara global sejak 1984 dan mulai dipasarkan di Indonesia sekitar 1988.
Baca juga:
Raize-Rocky Minor Change Meluncur 1 November 2021, Tambah Fitur dan Pakai Mesin Hybrid!
Diskon PPnBM 100% Berakhir, Harga Toyota Raize dan Daihatsu Rocky Kompak Naik
Duet Pendatang Baru Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, Mana yang Paling Laris?
Taft Rocky merupakan Taft generasi keempat penerus dari Taft GT. SUV boxy ini dibekali mesin diesel DL41 berkapasitas 2.765 cc, sama persis dengan Taft Independent. Mesin DL41 masih memakai timing gear dan injection pump model segaris, sehingga torsi puncak yang dapat diraih lebih besar, namun efeknya mesin sangat berisik.
Daihatsu Rocky dengan kode F75 memiliki atap removable yang khas karena terbuat dari resin. Rocky lantas mendapat penyegaran dengan menggunakan mesin DL42 yang kapasitasnya masih sama. Mesin itu menghasilkan tenaga sekitar 76 dk dan torsi 245 Nm dan juga masih dikombinasikan dengan transmisi manual 5-percepatan.
Mesin DL42 memakai timing belt sebagai penggerak katup untuk memompa injeksi rotari yang menggantikan pompa injeksi in-line. Ubahan ini turut membuat mesin dieselnya menjadi lebih senyap dari model sebelumnya.
Desain Daihatsu Rocky, Bongsor dan Gagah
Daihatsu Rocky ini memiliki body yang lebih besar dari pada varian Taft yang lainnya. Taft Rocky mempunyai panjang 4100 mm, lebar 1.660 dan tinggi 1.915 mm serta wheelbase 2.530 mm.
Posturnya yang tinggi besar membuat penampilannya terlihat semakin gagah. Efek dari ukuran yang lebar ini berpengaruh pada interior yang lega.
Posisi jok belakang juga sudah menghadap ke depan tidak seperti taft yang menghadap ke samping. Jelas membuat penumpang baris kedua lebih nyaman, karena ruang kaki cukup lega tidak 'adu dengkul' ala angkot karena duduk berhadapan.
Kalau Taft ini desain atapnya rata, maka Rocky bentuknya berundak, dengan baris kedua lebih tinggi. Perbedaan lainnya, Rocky ini hanya dihadirkan dengan sistem 4x4 saja, sementara Taft ada yang 4x2 dan 4x4.
Rocky F75 hingga akhir penjualannya pada tahun 1995 masih mengandalkan per daun yang terkenal sangat tidak nyaman namun tahan banting pada setiap rodanya. Barulah pada generasi kedua di seri F78, Daihatsu menyempurnakan kenyamanan Rocky.
Perjalanan Daihatsu Taft Rocky Generasi Kedua di Indonesia
Selanjutnya pada 1996, Daihatsu Rocky kembali mendapat update. Hal yang membedakan antara Rocky terbaru dengan generasi sebelumnya yaitu terlihat pada fascianya. Untuk Rocky generasi kedua memiliki wajah yang lebih modern yang mirip seperti Feroza.
Rocky generasi terbaru yang diberi kode F78 ini juga telah memakai suspensi independen (Independent front suspension) untuk roda depan dan gardan solid dengan per keong di roda belakang. Per keong membuat bantingan mobil ini makin nyaman.
Kalau bisa kita bilang, Rocky ini seperti paket lengkap sebuah SUV. Pakai suspensi independen, penggerak 4X4, dan kursi belakangnya hadap depan. Akhirnya pada 2007, Daihatsu Taft dihentikan penjualannya oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Rocky dengan kode body F75 dan F78 ini setelah belasan tahun selesai diproduksi, masih diburu sebagai simpanan kolektor, mobil hoby, mobil off road, maupun mobil berburu yang terbukti akan kehandalannya dalam menerobos berbagai medan berkontur. Selama dua generasi, Daihatsu Taft Rocky berhasil membuktikan diri sebagai SUV atau Jip yang cukup nyaman dan juga tangguh karena penggerak 4x4 yang dimiliki.
Kelebihan Daihatsu Rocky Independent F78:
- Mesin tangguh.
- Lebih nyaman dari generasi sebelumnya (F75).
- Lebih nyaman dari Taft Independent karena kursi belakang menghadap ke depan.
- Atap belakang lebih tinggi dari Taft.
- Aman menggunakan solar kualitas rendah.
- Sparepart melimpah.
- Perawatan mudah dan murah.
Kekurangan Daihatsu Rocky Independent F78:
- Radius putar lebih panjang dari Taft Independent.
- Pompa power steering kerap bocor.
- Mesin berisik.
- Akselerasi lamban.
- Komponen kaki-kaki agak rumit, karena pakai sistem independen.
- Harga bekas mobil ini cukup mahal, selisihnya cukup signifikan dari Taft 4X4.
Kesimpulan
Sosok Daihatsu Taft Rocky ini punya nama yang bagus di kalangan pecinta off road. Harga bekasnya pun tergolong mahal untuk sebuah motuba. Untuk Rocky yang kondisinya sangat baik, bisa dijual antara Rp150-200 juta.
Harga tersebut bahkan setara dengan Rocky baru yang meluncur beberapa bulan lalu. Bicara soal kemampuan, Taft Rocky jelas sudah teruji tangguh karena punya penggerak 4X4 yang sering dimanfaatkan orang Indonesia untuk menjelajah.