Kita seringkali melihat, ada mobil yang memakai baut roda yang jumlahnya berbeda, misalnya baut 4 atau baut 5. Nah, apa sih maksud jumlah baut di mobil ini berbeda? Apakah berpengaruh pada kebutuhan handling mobil?
Lubang baut velg pada setiap mobil memang tak semua sama, ada yang berjumlah 3 baut seperti di Renault, namun umumnya 4 baut atau 5 baut, dan berjumlah lebih dari itu untuk kendaraan besar. Baut velg mobil memiliki fungsi untuk mengunci velg pada dudukannya agar kuat dan tidak terlepas saat digunakan.
Perbedaan jumlah baut di velg ini pada dasarnya untuk memperkuat pegangan velg ke as roda. Banyaknya jumlah baut roda dibuat dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan. Jumlah baut pada pelek mobil telah memperhitungkan pada beban dan tenaga yang dihasilkan.
Baca juga:
Bengkel Ini Terima Servis Subaru Segala Tipe, Layanan Oke Sparepart Dijamin Ada
Begini Cara Mudah Mengecek dan Mengganti Platina Toyota Starlet Biar Gak Mogok di Jalan
Pengemudi Mobil Harus Tahu! 5 Pelanggaran Lalu Lintas Ini Denda Tilangnya Rp500 Ribu
Nah, semakin banyak jumlah baut ini ada korelasi dengan kebutuhan handling dan bobot yang ditopang kendaraan. Pabrikan telah menghitung secara detil jumlah baut di velg ini sesuai ukuran mobil, jenis mobil, dan bobot mobil.
Ambil contoh di mobil MPV, Avanza memakai baut 4 buah sedangkan Kijang Innova memakai baut roda sebanyak 5 buah. Dari segi dimensi mobil pun memengaruhi jumlah baut yang diperlukan setiap roda. Semakin berat mobil atau muatan yang diangkut, biasanya makin banyak jumlah baut velgnya.
Mobil kecil dengan jumlah baut roda lima buah juga kini makin ramai digunakan pada mobil keluaran anyar, misalnya Toyota Sienta dengan PCD 5x100 atau Suzuki XL7 yang memakai baut 5 di velgnya dengan PCD 5x114,3.
Nah, Sienta atau XL7 yang basis utama sekelas low MPV memakai baut roda 5 buah karena memang dirancang untuk kondisi berkendara semi off road. Jadi, butuh dudukan roda yang kokoh ketika roda harus melintasi jalan berbatu.
Alasan Pabrikan Mobil Membuat Jumlah Baut Roda Berbeda-beda
Jumlah lubang baut pada mobil berkaitan erat dengan bobot dan muatan kendaraan. Biasanya, mobil-mobil yang biasa mengangkut bobot berat seperti bus atau truk memiliki jumlah lubang baut velg yang cukup banyak, misalnya 8 atau 10 baut. Untuk mobil kecil ini berkisar antara 4 atau 5 baut roda.
Dikutip dari laman Auto2000, salah satu aspek pengukuran jarak baut mengacu pada pitch circle diameter (PCD) atau sering disebut juga sebagai bolt circle. Untuk kebutuhan tertentu, sebagian pemilik mobil mengubah jumlah baut roda, misalnya dari 4 jadi 5 buah.
Nah perubahan jumlah baut jelas harus memperhitungkan PCD di velg roda. PCD velg mobil biasa ditulis dengan angka 5x100, 5x105, 4x114,3 dan lain-lain. Apabila PCD velg mobil tertulis 4x114,3, itu artinya velg tersebut memiliki 4 baut dengan jarak antara satu dengan yang lain adalah 114,3 mm.
Apakah Kita Boleh Ubah PCD dan Jumlah Baut Roda Mobil?
Pemilik mobil dengan roda memakai 4 baut biasanya ingin memperbesar velgnya, dan kadang perlu mengubah jumlah baut roda jadi 5 buah. penambahan lubang baut tidak bisa dilakukan secara asal-asalan karena akan membahayakan.
Sejatinya jumlah lubang baut mobil yang ditentukan pabikan sudah diperhitungkan dengan kekuatan mesin maupun bobot mobil. Oleh karena itu, jangan sampai salah memperhitungkan lubang baut velg. Hal terpenting saat melakukan ubahan atau modifikasi PCD velg mobil tersebut dipastikan kekuatan dan keamanannya.
Untuk pengerjaan penambahan baut roda dan ganti PCD perlu dilakukan oleh ahlinya. Tujuannya supaya tingkat presisinya akan terjaga dan aman saat velg baru terpasang. Penggunaan adaptor biasanya jarang dipilih karena dinilai kurang aman.
Ini karena adapter atau spacer jadi malah memperberat beban baut bawaan mobil. Tak cuma menopang roda tapi juga adapter yang digunakan. Alhasil, cara yang umum dilakukan yaitu dengan membubut bagian tromol dan knuckle mobil agar kekuatannya lebih terjaga.
Jadi, modifikasi jumlah baut masih diperbolehkan dengan catatan harus dilakukan oleh orang yang ahli. Saat membubut pun akan dihitung secara detil agar tromol roda bisa tetap awet meskipun geometri baut sudah berubah. Sebab, roda akan bersinggungan dengan permukaan jalan yang tak seluruhnya mulus.