Sama halnya dengan sepeda motor, kelaikan helm juga penting untuk diperhatikan. Terlebih di musim penghujan sekarang ini. Tak sekadar menjadi pelindung kepala, visibilitas pengendara juga mesti optimal walau berkendara di tengah guyuran hujan sekalipun.
Sebelum lebih lanjut, pembahasan jelas merujuk terlebih dulu kepada jenis helm seperti apa yang paling ideal. Sebagaimana diketahui, banyak sekali ragam helm yang beredar di pasaran. Mulai dari open face, half face sampai full face.
Berkaitan dengan kebutuhan musim hujan, model open face tentu kurang layak dijadikan pilihan. Bagaimana tidak, air bakal langsung menerpa wajah sekaligus mata. Sehingga berdampak kepada terganggunya pandangan Anda.
Dengan kata lain, helm berpelengkap kaca lah yang paling memadai. Meski begitu, tak sedikit anjuran menyebut bahwa helm full face merupakan opsi paling ideal. Struktur yang sepenuhnya menutupi bagian muka, sudah pasti memberikan perlindungan maksimal. Jangankan dari terpaan air hujan, model demikian juga punya tingkat keamanan lebih baik andaikata terjadi kecelakaan.
Pada helm full face sekarang ini pula lah konsumen dijejali beragam fitur untuk mendukung kebutuhan berkendara. Sebut saja soal ketersediaan opsi berupa flat dan non-flat (cembung) visor.
Sejatinya, kedua jenis kaca ini sama-sama baik. Hanya saja, helm flat visor lebih diuntungkan karena punya bidang yang lebih luas. Dengan kata lain memberikan visibilitas lebih baik ketimbang helm non-flat visor. Perbandingan tersebut bisa Anda lihat pada gambar berikut, di mana helm flat visor punya kelebihan pandangan di sisi atas maupun bawah.
"Dengan visor ini pandangan pengendara menjadi lebih lebar. Baik untuk melihat ke depan maupun bawah (jalan). Selain itu juga tidak akan membuat pusing saat berkendara," kata Johannes Cokrodiharjo, Direktur Marketing PT Danapersadaraya Motor Industri (DMI) selaku produsen helm NHK.
Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa embun juga menjadi problem para pemotor. Umumnya, kondisi ini terjadi lantaran adanya kelembapan yang berlebih di bagian dalam helm. Tentu saja bisa di atasi, salah satunya dengan cara menyematkan lapisan antifog di area kaca.
Untuk sekarang ini, keberadaannya tentu sangat penting. Terlebih sudah banyak produsen helm yang menyediakan, setidaknya dudukan untuk menempatkan antifog tadi di visor. Hal tersebut pun dilakoni PT DMI terhadap helm terbarunya yaitu NHK GP Prime. "Tidak cuma dudukannya, helm ini juga sudah dilengkapi dengan lensa anti kabut Pinlock 70. Dengan begitu, sangat cocok untuk penggunaan di musim hujan," lanjut Johannes saat peluncuran, kemarin (1/2).
Namun, penanganannya tak terbatas kepada item itu saja. Keberadaan ventilasi yang baik juga dapat mengurangi terjadinya embun pada kaca. Hal ini pula lah yang turut diperhatikan oleh PT DMI. Pada NHK GP Prime misalnya, terdapat beberapa saluran udara mulai dari top vents guna memaksimalkan pasokan udara ke bagian atas kepala. Kemudian top side vents, bertugas untuk mengoptimalkan sirkulasi udara di dalam helm.
Terakhir, tentu saja front vent system. dijelaskan oleh Johannes, produk baru ini memiliki saluran udara adjustable dengan dua pengaturan bukaan. "Kami menyebut dengan 4D Cooling Air Vent System karena membuat sirkulasi udara menjadi sangat baik," sahutnya lagi.
Pada akhirnya, semua kebutuhan tentu merujuk kepada bagaimana helm tersebut mengakomodasi kenyamanan saat berkendara. Sebagai contoh soal ketersediaan inner sun visor guna melidungi Anda dari teriknya matahari. Atau penyajian busa yang nyaman untuk kepala maupun pipi.
Pada kenyataannya, hal ini diakomodasi oleh NHK GP Prime. Bahkan, iapun cocok untuk motoris berkacamata lantaran adanya jalur untuk gagang kacamata di area chickpad. Tak cuma itu. Shell NHK GP Prime didesain juga untuk mendukung penggunaan sistem intercom.
Lantas, bagaimana dengan keamanannya? Helm buatan PT DMI satu ini memang masih menggunakan sistem penguncian microlock. Namun, bukan berarti menjadi kurang ideal untuk dipilih. "Kenapa tidak double D Ring, karena helm ini adalah untuk penggunaan jalan raya. Jadi, lebih kepada kemudahan pengoperasiannya," ucap Johannes.
Toh, selain itu sistem keamanan pada helm ini juga sudah didukung oleh fitur Emergency Realese System (ERS). Untuk informasi saja, ERS ini biasanya terletak pada helm khusus balap. Dengan item tersebut, helm lebih mudah dilepas ketika pengendara mengalami kecelakaan.
"Pada dasarnya beberapa aplikasi dari helm ini kami adopsi dari teknologi helm balap kami," pungkas Johannes. Menariknya, NHK GP Prime dijual dengan harga yang murah. Dengan fitur berlimpah tadi, banderolnya dimulai dari Rp 875 ribu saja. Tak sekadar pilihan warna solid, PT DMI juga menghadirkan edisi bergrafis termasuk replika pembalap dukungan mereka di ajang beberapa kejuaraan balap dunia. Termahal hanya dilepas Rp 1,050 juta saja.