First Ride Moto Guzzi V7 III Stone: Menggoyang Jakarta bersama Pria Genoa

Walau sudah ada titik terang perihal menaklukan pandemi COVID-19, rasanya tak sedikit dari kita yang masih bekerja dari rumah. Terlebih lagi penulis yang sempat terpapar oleh sepak terjang virus tak kasatmata itu. Pasrah dan sontak mengurung diri. Artinya, terpaksa pula menunda niatan untuk menguji motor-motor kepunyaan pemegang merek. 

Kurang lebih sebulan lamanya mengisolasi. Syukur, kesempatan itu akhirnya datang melalui undangan PT Piaggio Indonesia (PID). Bukan Vespa, Piaggio atau Aprilia. Melainkan unit Moto Guzzi V7 III Stone yang ditawarkan kepada kami kali ini. Penawaran menarik, mengingat baru Desember 2020 lalu ia dirilis. 

Pihak pabrikan menempatkan Moto Guzzi V7 III Stone sebagai lini entry level.

Maskulin dengan Pengentalan Nuansa Klasik

Maskulinitas dengan 'seragam' serbahitam, membuat tampilannya cukup elegan. Belum lagi item kekinian semacam penggunaan pelek palang. Hal tersebut kemudian dipadukannya dengan aura klasik yang terpancar lewat bentuk lampu bohlam membulat. Begitu pula usungan suspensi depan teleskopik, desain tangki bensin hingga jok berpelengkap ikat pinggang hitam. 

Moto Guzzi V7 III masih menggunakan lampu utama bohlam.

Ah, penyajian demikian rasanya bukan cuma Moto Guzzi yang punya. Bisa dibilang sebelas dua belas dengan suguhan merek sebelah. Namun, usungan mesin V-Twin dan penggerak gardan ini, jelas tak dimiliki pengguna desain serupa lainnya bukan?

Baca juga: Kredit Nol Persen Lini Moto Guzzi dan Aprilia, Cuma Ada di Gaia Moto

Bule Italia yang Ramah 

Pasalnya, kekhasan pria asal Genoa inilah yang akan kami tilik satu sampai dua jam ke depan. Proses pengenalan bersamanya pun tak butuh waktu lama. Untuk ukuran 'bule', V7 III Stone ini terbilang pendek. Ketinggian joknya saja hanya 770 mm. Mudah sekali menapakkan kedua kaki ke aspal. Sangat ramah untuk kami yang berpostur 172 cm. Belum lagi posisi setang tinggi lantaran fork depannya tadi memang lumayan jenjang. Pasti nyaman saat dibawa berkendara, apalagi posisi setang juga menjorok ke dalam.

Tinggi jok Moto Guzzi V7 III Stone hanya 770 mm.

Otomatis pula mata tertuju ke area panel meter. Pemandangan ala motor jadul terutama spidometer memang mendominasi area ini. Namun, terdapat beberapa lampu indikator di dekat poros jarum penunjuk. Menariknya, ada panampang digital meski ukurannya tak terlalu besar. Dan, ternyata di sinilah semua keistimewaan Moto Guzzi V7 III Stone ini terungkap pasca kunci dikontak ke posisi On.

Moto Guzzi V7 III Stone Memiliki Fitur Kontrol Traksi

Dari layar inilah diketahui, Moto Guzzi V7 III Stone punya fitur kontrol traksi bernama MGCT (Moto Guzzi Traction Control). Pendukung keselamatan ini bahkan bisa disetel ke dalam dua tingkatan. Cara mengaturnya sesuai preferensi kondisi jalan pun sangat mudah. Tinggal tekan saja tombol di area setang sebelah kanan. Pengaturannya juga dapat dilakukan sembari jalan. Dengan catatan tuas gas harus tertutup.    

Fitur kontrol traksi Moto Guzzi V7 III Stone bisa dilihat pada layar digital ini.

Sensasi Goyangan dari Pengggerak Gardan

Lantaran sudah cukup akrab, tak ada salahnya mengajak ia ke tengah kota Jakarta. Baru saja keluar dari Gaia Moto Antasari, Moto Guzzi V7 III Stone langsung bergoyang ketika tuas gas kami puntir. Ini wajar, mengingat dia dibekali penggerak gardan. Goyangannya pun terasa makin kuat tatkala gas diputar lebih dalam saat berakselerasi. 

Baca juga: Singkap Bekalan Aprilia RS 660 2021, Sanggup Bersaing di Tanah Air?

Maklum saja, output yang dihasilkan dari mesin Transversal V-Twin berkapasitas 744 cc ini mampu menorehkan daya 51,6 PS @6.200 rpm dan torsi 60 Nm di putaran 4.900 rpm. Performa itu tersalur ke roda belakang melalui penggerak shaft drive. 

Moto Guzzi V7 III Stone memiliki posisi berkendara yang ramah. 

Postur Moto Guzzi V7 III Stone Bersahabat

Ya, sebuah sensasi yang tak ditemui pada genre sejenis V7 III Stone. Selain itu, kami pun tak merasakan gangguan berarti selama mengajaknya berjalan. Postur tubuhnya yang tak bisa dibilang kecil ini sama sekali tidak mengganggu, kala bersanding diantara kendaraan roda empat. Aktivitas mengarahkan kemudinya pun terbilang mudah karena memiliki radius putar yang luas. 

Lantas ketika menemui kemacetan. Bongkahan mesin yang dekat sekali dengan dengkul dan paha dalam, cuma hangat tanpa panas berlebih. Sayang tak ada kesempatan untuk mengetahui seperti apa kinerja traction controlnya tersebut. 

Panas mesin Moto Guzzi V7 III Stone terbilang wajar.

Paling tidak, kami dapat mengetahui seperti apa rem anti-lock braking system (ABS) di kedua rodanya bekerja. Sempat beberapa kali melakukan pengereman mendadak, sensor yang mengawal cakram 320 mm dengan kaliper empat piston di depan dan 260 mm dua piston di belakang, tak sekalipun membuat roda Moto Guzzi V7 III Stone terkunci. 

Baca juga: Selain Maskulin, Ini Alasan Vespa Sprint Ramai Peminat

Kesimpulan

Sejatinya, kesan klasik yang ditawarkan Moto Guzzi V7 III Stone hanyalah mengikuti trah pendahulu. Buktinya, beberapa hal modernitas tetap disematkan oleh pihak produsen. Paling mencolok tentu saja sistem pengereman ABS dan kontrol traksi. Di samping itu pun tetap menawarkan ciri utamanya lewat padu padan kinerja mesin dan penggerak gardannya. Alhasil, menyenangkan momen kami menggoyangkan Jakarta bersama pria asal Genoa hari ini.

Sebagai informasi tambahan, PID menjual Moto Guzzi V7 III Stone ini dengan harga Rp475.000.000. Ada dua opsi warna yang ditawarkan yaitu Neo Ruvido (hitam) dan Grigio Grantico (silver). Jika penasaran ingin mencobanya, bisa langsung kunjungi Gaia Moto di bilangan Antasari, Jakarta Selatan.  

Spesifikasi Moto Guzzi V7 III Stone 

Mesin

Transversal 90 V-Twin, two valves per cylinder

Kapasitas

744 cc

Bore x Stroke

80 x 74 mm

Tenaga Maksimal

51,6 PS @6.200 rpm

Torsi Maksimal

60 Nm @ 4.900 rpm

Girboks

6 speed drive shaft

Suspensi Depan

Hydraulic telescopic fork 40 mm

Suspensi Belakang

Swingarm Twin-sided with two spring preaload adjustable shock absorber

Rem Depan

320 mm, Brembo caliper with 4 diferentiated and opposed pistons (ABS)

Rem Belakang

260 mm floating 2 piston calipers (ABS)

Ban Depan

Light weight alloy, 100/90-18

Ban Belakang

Light weight alloy, 130/80-17

Tinggi Jok

770 mm

Berat Kosong

189 kg

Berat Isi

209 kg

Kapasitas Tangki Bensin

21 liter

Ikuti media sosial kita:
Ary

Reporter

Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi inform...

Perbandingan Motor Terkait

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Moto Guzzi V7 III
Lihat