Pada hari Minggu (23/5/2021) kemarin, telah dilaksanakan uji coba untuk pengguna sepeda road bike, melintasi jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta. Meski baru uji coba, banyak netizen yang protes dan mempertanyakan uji coba tersebut.
Padahal seperti diketahui, jalan layang tersebut dilarang dilewati pengendara sepeda motor karena angin yang kencang, sehingga terlalu membahayakan. Lantas kenapa justru pengguna sepeda justru diperbolehkan?
Dilansir dari unggahan Instagram TMC Polda Metro Jaya hari Sabtu (22/5/2021), Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan tujuan uji coba ini, agar tak ada lagi pesepeda road bike yang menggunakan jalan Sudirman-Thamrin.
Baca juga : Korlantas Polri Terima Hibah 10 Unit Motor Listrik Dari IMI, Patroli Jadi Lebih Ramah Lingkungan
"Dengan adanya sarana ini, diharapkan tidak ada lagi pesepeda yang menggunakan jalur non sepeda di jalan sudirman-thamrin. Karena jalan itu sudah disiapkan jalus khusus sepeda," jelas Sambodo.
"Tidak ada alasan bagi pengguna road bike karena jalur sepeda sempit, kalau surveinya berhasil kita akan siapkan hari sabtu & minggu jalan ini (JLNT Casablanca) bisa digunakan untuk pengguna road bike," sambungnya.
Rencananya JLNT akan ditutup pada hari Sabtu dan Minggu, sejak pukul 05.00 sampai 08.00 WIB. "Selama jam itu pengguna sepeda bisa melintasi jalur tersebut," ucap Sambodo lagi.
Meski baru tahap uji coba, nyatanya unggahan tersebut langsung memancing protes dan pertanyaan netizen, khususnya pengendara sepeda motor yang merasa dianak tirikan. Padahal pengendara sepeda motor juga membayar pajak.
Baca juga : Razia Masih Marak, Produsen Knalpot Aftermarket Putar Otak Supaya Memenuhi Standar
"Ada-ada saja, motor dilarang sepeda boleh," ujar pemilik akun Bangbeman mengomentari unggahan tersebut. "Hebat, motor dilarang sepeda diperbolehkan," kata warganet lain pemilik akun Ferri_Perdana10.
Tak sedikit pula yang mempertanyakan uji coba JLNT ini untuk dilintasi pengguna sepeda. Warganet banyak yang menghubungkan dengan angin kencang yang bisa membahayakan pesepeda.
"Motor gak boleh naik alasannya angin kencang, lah ini sepeda lebih ringan dari motor kok malah boleh?" ucap akun Mr_jamms. Lain lagi dengan pemilik akun Wiwit8667 yang menulis, "sebaiknya-baiknya sepeda maupun sepeda motor kalau dilarang dikasih rambu-rambu yang besar, karena jalur tersebut rawan lakalantas."
Baca juga : Motor Listrik Malaysia Masuk Indonesia, PBNU jadi Distributornya
Meski baru uji coba, banyak yang berharap JLNT tetap difungsikan seperti awalnya, yakni kendaraan selain roda empat tak boleh melintasi jalur tersebut. Pesepeda lebih berbahaya, begitu pula pengguna sepeda motor karena angin kencang.
Kebijakan ini sendiri diambil lantaran banyak pengguna sepeda road bike yang kerap memakan jalur di Sudirman-Thamrin dan bersinggungan dengan pengguna kendaraan bermotor.
Baca juga : Viral Video Razia Knalpot Racing Langsung Dirusak di Tempat, Bagaimana Aturan Sebenarnya?
Namun kebijakan ini juga menimbulkan kecemburuan sosial, dimana pengguna sepeda motor yang membayar pajak kendaraan tak boleh melintasi jalur tersebut, sementara pesepeda yang tak dikenakan pajak khusus, justru diperbolehkan melintas.
Jadi baiknya tetap bertahan dengam aturan awal bukan?