Sistem pendinginan mesin motor tak cuma mengandalkan udara. Ragam motor matic seperti Yamaha Nmax, Honda Vario, dan sejenisnya sudah mengaplikasikan teknologi pendinginan cairan mesin pakai radiator.
Cara kerjanya, panas mesin yang terjadi akibat pembakaran dan gesekan komponen ruang bakar akan diserap oleh cairan radiator atau coolant yang punya titik didih tinggi. Kemudian bersirkulasi melalui water jacket, atau celah yang ada pada dinding blok mesin.
Baca Juga: Kerennya Honda Forza 150, Yamaha Nmax Bakal Kalah Telak?
Kemudian thermostat membuka jalur sirkulasi coolant, untuk bisa mengalir ke kisi-kisi radiator agar melepas panas. Nah kisi-kisi tadi berfungsi menangkap angin yang digunakan untuk mendinginkan cairan radiator. Ketika sudah dingin, cairan tersebut dialirkan lagi ke water jacket guna menurunkan suhu mesin.
Namun dalam penggunaannya, cairan radiator bisa berkurang dengan sendirinya. Apabila tampak dari reservoir berkurang drastis, bisa jadi karena kebocoran saluran. Bila berkurangnya perlahan selama setahun atau dua tahun pemakaian, kemungkinan besar karena menguap.
Untuk itu perawatan radiator sebenarnya cukup mudah. Tinggal tambahkan cairan radiator apabila volume di dalam reservoir tank kurang dari posisi minimal. Bila diabaikan, radiator akan kehilangan fungsinya, alhasil mesin bisa cepat mengalami overheat.
"Mesin yang panas atau overheat lama-lama volume oli akan berkurang dan membuat fungsi oli jadi tidak optimal melumasi komponen mesin, piston bisa macet, performa kurang, dan memungkinkan merusak komponen mesin," terang Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Pilih Oli, Ini Spesifikasi Yang Pas Untuk Yamaha Nmax dan Xmax
Lalu apa jadinya jika dalam kondisi darurat, cairan pendingin habis di tengah jalan dan jauh dari bengkel? Bisa kah pakai air minum biasa sebagai pengganti cairan radiator?
Menjawab ini karena tak ada pilihan lain, maka bisa saja dilakukan. Tapi ada konsekuensinya. Sebab air mineral punya kandungan berbeda, tak seperti cairan coolant yang mengandung propylene glycol atau ethylene glycol agar memiliki titik didih tinggi serta titik beku rendah daripada air biasa.
"Untuk sementara pakai air biasa bisa, tapi setelah mendapatkan cairan radiator segera ganti," pungkasnya.
Anjuran mengganti air mineral ke cairan coolant beralasan. Karena ingat lagi, air mineral mengandung garam yang bisa merugikan apabila berada di dalam fungsi radiator. Bisa mengakibatkan karat yang lama-lama bersifat korosi dan bisa menghambat sirkulasi pendinginan mesin.
Idealnya lakukan pengurasan. Maksudnya begini, setelah air mineral tadi dikuras, isi pakai cairan radiator. Jalankan motor beberapa saat, lalu kuras lagi dan ganti pakai cairan radiator baru. Hal ini untuk memastikan tak ada lagi air yang tertinggal di dalam saluran pendinginan mesin.
Cairan coolant radiator mudah didapatkan di pasaran. Produk bawaan Honda harganya Rp 20 ribuan untuk kemasan 500 ml, sedangkan lainnya beragam mulai dari Rp 30 ribuan untuk kemasan 1 liter.
Oleh karena itu, mengetahui banderolnya yang terjangkau, tak ada salahnya menyimpan stok di rumah untuk jaga-jaga. Apabila hendak bepergian dan mendapati cairan radiator berkurang, bisa tambahkan dulu supaya mesin tetap awet.
Baca Juga: Bukan Cuma Mesin, Tengok Lagi Bedanya Honda Vario 125 2022 dan Vario 150 2022