Selain mendaftarkan paten kendaraan berupa mobil dan sejumlah motor listrik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga mematenkan beberapa kendaraan roda tiga listrik. Utilitasnya bisa sebagai motor penjual sayur keliling dan sampai untuk mengangkut sampah.
Perihal desain kendaraan itu terlampir dalam Berita Resmi Desain Industri yang diterbitkan pada 29 September 2021, oleh Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorak Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham.
Baca Juga: Bakal Seperti Yamaha Nmax 155 2021, Motor Listrik Yamaha Meluncur Tahun Depan?
Adapun nama pemohonnya adalah ITS, yang beralamat di Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Sementara pendesainnya meliputi Bambang Sudarmanta, Valiant Tirta Amarta, Muhammad Luqman Al Hakim, Abrar Anandikka Joeswardhana, Sunu Dwi Nugroho, dan Ananda Ariwijaya.
Itu untuk desainer motor listrik roda tiga pengangkut sampah, sedangkan desainer kendaraan serupa dengan fungsi lainnya terdiri dari Bambang Sudarmanta, Danindra Adi Pratama, Brylian Dana Prananca Siahaan, Dimas Haqqi Wiratama, Rifaldo Nungcahya Narendra, dan Hana Purna Kinanthi.
Khusus model motor listrik roda tiga untuk mengangkut sampah, dilengkapi bak serta perangkat hidrolik untuk memadatkan material yang diangkut. Alat tersebut juga bisa mengangkat bak supaya lebih mudah mengeluarkan muatan ke penampungan.
Produk tersebut bisa jadi solusi alternatif kendaraan angkut sampah untuk lingkungan padat penduduk, yang jalannya tak bisa diakses truk atau pikap sampah.
Soal spesifikasi jelasnya belum terungkap. Yang jelas model tersebut punya suspensi depan dengan tabung yang besar untuk menopang beban. Kemudian tak ada mesin yang terlihat, maklum namanya juga berpenggerak listrik. Paling kentara adalah penyematan baterai besar di bawah joknya.
Adapun untuk motor listrik beroda tiga lainnya untuk mengangkut sayur, dirancang lebih rapi dengan panel tertutup dan bisa dibuka-tutup seperti bagasi mobil dengan engsel di atas.
Di dalamnya terdapat beberapa kompartemen untuk meletakkan sayur, sehingga cocok dijadikan sebagai kendaraan andalan pedagang sayur untuk berkeliling, ketimbang saban hari mendorong gerobak.
Meski belum ada pernyataan resmi dari ITS, bagian atap kendaraan tersebut seperti memiliki panel surya sebagai sumber daya listrik. Apabila benar demikian, maka penggunaannya akan efisien. Selama berkeliling bisa sekaligus memanen listrik dari panas matahari.
Baca Juga: Daftar Motor Listrik Murah Tak Sampai Rp 15 Juta di Indonesia, Ada Apa Saja?
Selebihnya pada berita resmi yang sama, ITS juga mematenkan berbagai macam desain motor listrik roda dua. Pertama ada motor setrum yang dinamakan Ditrix e-Scrambler. Desainnya mengedepankan gaya motor Scrambler yang belakang tengah naik daun.
Rangkanya tak menggendong mesin konvensional, melainkan membawa baterai, perangkat controller, serta motor listrik yang terhubung dengan sistem penggerak belt seperti motor listrik Gesits.
Kedua ada motor listrik bergaya maxi skuter bernama Sach i-Durrand. Bagian depannya sekilas memiliki bentuk lampu utama mirip BMW C400 GT, sedangkan tengah ke belakangnya mengadopsi konsep maxi skutik dengan 2 model posisi kaki: bisa menekuk atau selonjoran.
Tentu menarik dinantikan karya motor listrik anak bangsa tersebut, sebagai pilihan baru kendaraan di pasaran. Terlebih motor listrik bakal lebih mudah diterima masyarakat ketimbang mobil listrik, karena lebih terjangkau dan kemudahan pengecasan di rumah.
Baca Juga: Bahas: Motor Listrik Belum Menarik Untuk Indonesia? Ini Beberapa Alasannya