Ban motor baru umumnya selain permukaannya licin, alur bannya masih dalam, juga punya ciri khas, yakni terdapat semacam rambut karet sisa produksi. Biasanya terdapat di tapak hingga dinding ban, ada yang panjang maupun pendek. Jadi bukan merupakan cacat produksi.
Kondisinya ada juga yang lebat, kemudian tak jarang yang helai rambutnya sedikit. Nah buat yang penasaran, kenapa ban baru ada rambutnya? Buat apa fungsinya? Lalu, lebih baik dibiarkan apa harus digunting dulu satu per satu sebelum jalan?
Baca Juga: Benarkah Plastik Pembungkus Pengaruhi Kualitas Ban Motor?
Untuk menjawab ini, penggawa toko ban Ree Ban Motor Andreas Aldrin mengatakan, sebenarnya rambut ban tak ada kaitannya dengan performa ban. Helai yang menyerupai rambut ban itu timbul pada saat ban diproduksi.
"Rambut ban muncul karena mengikuti bentuk model moulding ketika ban dicetak, jadi memang nggak begitu berpengaruh sama daya cengkeramnya saat dipakai," ujarnya saat dihubungi AutoFun Indonesia beberapa waktu lalu.
Berdasarkan keterangan resmi Michelin, proses produksi ban terdiri dari pembuatan beberapa struktur ban, sehingga menjanjikan durabilitas tinggi, traksi yang baik, serta performa dan kenyamanan kelas atas.
Ketika semua struktur karet pembentuk ban menyatu, akan dilanjutkan proses pemasakan atau curing. Karet ban yang masih polos tanpa alur, harus dimasak di dalam cetakan (moulding) bertekanan tinggi, kemudian dipanaskan hingga suhu 170 derajat celcius.
Fungsi cetakan untuk membentuk pola alur serta identitas pada dinding ban. Saat dimasak tadi, mengakibatkan proses vulkanisasi pada karet. Yang kemudian membuat semua struktur ban, termasuk kompon ban menyatu karena ada ikatan polimer. Di sinilah terjadi perubahan bentuk, karet ban menjadi lebih elastis.
Uap atau udara panas yang terperangkap di dalam cetakan, harus dikeluarkan. Makanya pada cetakan ban didesain jalur keluar udara yang disebut spew. Dari sinilah terbentuk rambut pada ban. Karet yang terkompresi saat pemasakan, ikut tertekan masuk ke spew dan jadilan semacam rambut berbahan karet.
Baca Juga: Motor Ganti Ban Baru Kok Malah Terasa Licin? Ini Sebab dan Cara Mengatasinya
Pertanyaan pertama dan kedua di atas tadi mengenai bagaimana asal usul terciptanya rambut pada ban, serta fungsinya sudah terjawab. Lalu persoalan lain, lebih baik dibiarkan atau harus dicukur dulu rambutnya?
Sebenarnya karena tidak begitu berpengaruh terhadap penggunaan, Aldrin mengatakan tak perlu dibersihkan, atau sampai mengguntingnya satu per satu. Bagi yang telaten dan mau memangkasnya juga sah-sah saja dilakukan ujarnya.
Namun berdasarkan pengalamannya menjual dan menjajal banyak ban dari berbagai pabrikan, khusus rambut ban yang panjang dan terbilang lebat terkadang bisa sedikit mengganggu kenyamanan berkendara.
"Buat orang yang peka banget pasti bisa terasa sih. Karena ketika diinjak itu bagian pangkalnya bisa bikin motor goyang, buat yang terbiasa riding dan bisa ngerasain itu berpengaruh. Tapi nggak lama, karena pada dasarnya rambut ban hilang sendiri sesuai pemakaian," tambahnya.
Meskipun tidak begitu signifikan pengaruhnya, keberadaan rambut bisa dijadikan satu indikator penting lho. Umpama dihadapkan pada situasi yang harus memaksa ganti ban saat itu juga, pilih ban yang masih memiliki rambut.
Utamanya pada bagian bidang pijaknya, sebab bila masih ada rambutnya menandakan ban belum pernah dipakai, alias bukan ban bekas. Sebab tak mungkin penjual 'nakal' menyambung rambut ban kembali supaya bikin pembeli percaya bahwa ban tersebut baru.
Baca Juga: Jangan Asal, Ada Ritual Khusus Menggunakan Ban Motor Baru