Royal Enfield Himalayan menjadi model penjelajah yang bisa diandalkan di mana saja, bahkan Kutub Selatan. Tetapi kiprah model saat ini akan terganti tahun depan.
Sebab bocoran Royal Enfield Himalayan 2022 mulai terkuak di India. Ada sejumlah revisi desain yang terlihat seperti di bagian sepakbor depan, tank shroud serta headlamp anyarnya.
Cukup menarik di model baru ini. Karena sebelumnya motor tersebut sukses melakukan penjelajahan ekstrim dalam ekspedisi berjuluk 90° SOUTH yang menjelajah di Antartika, Kutub Selatan.
Bukan tanpa alasan kutub disebut bukan sebagai lokasi ideal untuk touring bermotor. Ini karena di sana terdapat cuaca dengan suhu ekstrim ditambah trek yang selalu tertutup salju. Kondisi ini membuat berkendara di atas motor terasa sangat sulit.
Rata-rata ekspedisi di sana menggunakan kendaraan khusus. Meski demikian, dua penjelajah yakni Santhosh Vijay Kumar dan Dean Coxson sukses melakukan ekspedisi 90° SOUTH tersebut di atas Royal Enfield Himalayan.
Baca Juga: Royal Enfield Tertarik Bawa Budaya Indonesia Sebagai Edisi Spesialnya, Seperti Apa?
Bukan tanpa sebab, Royal Enfield mengadakan ekspedisi 90° SOUTH ini. Pasalnya, pabrikan motor Inggris-India ini telah berulang kali menguji ketahanan manusia dan mesin. Sehingga perjalanan ini dianggap tetap menjadi relevan dan selalu diingat sepanjang masa.
Lewat ekspedisi 90° SOUTH Royal Enfield telah menciptakan sejarah dengan berhasil menyelesaikan pencarian Kutub Selatan dengan Royal Enfield Himalayan.
Selain itu, ekspedisi 90° SOUTH dihadirkan sebagai penghargaan atas komitmen mereka terhadap pure motorcycling. Serta penghormatan atas keberanian dan ketahanan dari para pengendara dan penjelajah yang telah membuat sejarah dengan perjalanan sepeda motor mereka.
Baca Juga: Bukan Indonesia, Pabrik Royal Enfield Mulai Beroperasi di Thailand
Pada 16 Desember 2021, dua rider Santhosh Vijay Kumar dan Dean Coxson, mencapai Kutub Selatan dalam 15 hari. Tim tiba di Nova di Antartika dari Cape Town selama empat hari untuk aklimatisasi, persiapan perbekalan, pengecekan peralatan dan sepeda motor. Ini merupakan fase pertama perjalanan.
Kemudian dari Novo, tim menempuh jalan darat 3.200 km selama sembilan hari menuju Ross Ice Shelf. Di perjalanan ini, tim menghadapi kondisi iklim ekstrem dengan suhu antara -30 hingga -25 derajat dan kecepatan angin 60 km/jam.
Yup, titik awal perjalanan bermotor atau fase ke-2 penjelajahan ini adalah Indian Research Station di Ross Ice Shelf. Baru kemudian tim akan menentukan arah perjalanan.
Namun, badai salju yang tak terduga memaksa tim untuk mengubah arah. Alih-alih memulai perjalanan dari 86 Selatan, tim memulai perjalanan dari 87 derajat Selatan. Tahap terakhir, atau fase ketiga, tim kembali bergerak menggunakan mobil ke arah barat, yakni Union Glacier untuk diterbangkan kembali ke peradaban, tepatnya ke negara Cili.
Meskipun terdapat beberapa hambatan di awal dan sedikit memutar jalan, tim ekspedisi menyelesaikan perjalanan pada 16 Desember 2021. Ekspedisi ini sendiri telah menciptakan sebuah sejarah baru.
Untuk ekspedisi ini, dua sepeda motor Royal Enfield Himalayan dimodifikasi secara internal. Yakni dengan peningkatan fungsional agar dapat menavigasi di atas trek bersalju dan sanggup berjalan di lintasan es yang licin.
Selain itu, bagian mesin 400 cc yang digendongnya juga diubah untuk dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi ekstrem di Antartika. Karena kondisi suhu dingin bisa saja membuat bahan bakar hingga oli dalam mesin membeku. Selain itu, agar tetap menjaga kondisi lingkungan, tim Royal Enfield juga membatasi emisi sampai batas minimum.
Ini karena Royal Enfield berinisiatif untuk memastikan tidak ada jejak yang ditinggalkan oleh tim ekspedisi kecuali jejak roda yang akan cepat hilang karena hanyut oleh salju.
Sesuai dengan kampanye Royal Enfield #LeaveEveryPlaceBetter, tim memastikan semua limbah termasuk kotoran manusia dibawa kembali untuk dibuang pada tempat yang tepat.