Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasang target konversi motor bermesin konvensional menjadi motor listrik sebanyak 1.000 unit pada tahun ini. Ini dilakukan sebagai realisasi percepatan strategi Net Zero Emission di 2060 nanti atau lebih cepat.
Untuk mengejar itu, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyatakan akan memfasilitas masyarakat yang hendak mengubah motor miliknya menjadi motor listrik.
Baca Juga: Mahasiswa ITPLN Sulap Honda Supra X 125 Lawas Jadi Motor Listrik, Berapa Biayanya?
Terlebih Badan Penelitian dan Balitbang Kementerian ESDM saat ini telah memiliki cetak biru soal konversi motor berbahan bakar fosil menjadi bertenaga listrik. "Kalau tertarik bisa saya fasilitasi bagaimana mengonversi motor fosil ke listrik," katanya dalam pernyataan resmi.
Dadan menambahkan, guna membangun ekosistem konversi motor listrik yang berkelanjutan, butuh dua modal utama yakni memperbanyak bengkel konversi bersertifikat, serta industri komponen pendukungnya.
Manakala dua hal ini berjalan optimal, maka tujuan utama menekan emisi gas buang dan ketergantungan konsumsi bahan bakar bisa tercapai. Selain itu juga dapat mengakselerasi penggunaan energi baru terbarukan.
"Saya sudah menghitung kira-kira biaya energinya itu sepersepuluh dari biaya sekarang. Misal mengeluarkan uang beli BBM Rp10.000, nanti (biaya energi motor listrik) bisa Rp1.000 saja," ungkap Dadan.
Adapun biaya konversi motor konvensional ke motor listrik, dirinya menyebut di kisaran Rp10 juta. "Kenapa malah Rp10 juta? Karena untuk (konversi ke listrik) motor yang spesifikasinya Rp20 jutaan, bukan sepeda listrik seperti yang dipakai di kompleks (perumahan)," pungkasnya.
Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa Harus Segera Beralih dari Motor Biasa ke Motor Listrik
Namun sebenarnya biaya konversi motor listrik bisa lebih murah lagi tergantung spesifikasi dan kebutuhan berkendara. Nusa Motors, salah satu produsen motor listrik baru di Indonesia, juga menyediakan layanan tersebut. Biayanya disesuaikan dengan bentuk maupun spesifikasinya.
"Kami Nusa Motors juga terima konversi, mulai dari Rp5 juta tapi itu yang basic ya," terang CEO Nusa Motors, Domex Mandey kepada AutoFun Indonesia belum lama ini. Tipe dasar yang dimaksud, pakai baterai yang tidak terlalu besar dengan daya tempuh sekali cas sekitar dari 30-50 km.
Demikian halnya umpama mengkonversi motor listrik di bengkel Petrik Bike. Biayanya mulai dari Rp9 jutaan siap pakai. "Jadi buat yang belajar baru coba motor listrik, bisa ke semua motor namun kebanyakan buat Honda BeAT dan sejenisnya," jelas Ady Siswanto penggawa Petrik Bike.
Soal komponen yang diubah meliputi copot mesin digantikan dinamo atau motor penggerak, kemudian penyematan baterai dan modul controller untuk mengatur kecepatan si motor. Sedangkan sistem penggeraknya bisa menyesuaikan keinginan.
Bisa dalam bentuk sabuk atau belt layaknya motor matic kebanyakan, rantai, atau hub drive yang motor listrik penggeraknya bersemayam di tengah-tengah lingkaran pelek. Khusus yang terakhir disebutkan lebih simpel tanpa perantara penyaluran tenaga, tapi harus merelakan pelek belakang dikustom.
Nah, mau yang mana?
Baca Juga: TVS Rockz, Motor Bebek Unik yang Punya Speaker, Honda Supra X 125 Kalah Telak