Pabrikan Suzuki resmi mengumumkan Livio Suppo sebagai manajer tim Suzuki Ecstar. Livio yang sudah empat tahun hengkang dari paddock MotoGP pun menyatakan siap membawa Suzuki bersaing di urutan teratas.
Tak dapat dipungkiri, selepas ditinggal Davide Brivio ke F1, tim Suzuki seolah kurang bertaji di ajang MotoGP. Di musim setelah kepergiannya (MotoGP 2021), Suzuki Ecstar berkompetisi tanpa manajer resmi. Posisi tersebut bahkan dijabat langsung oleh Shinici Sahara yang notabene Project Leader Suzuki Ecstar.
Hasilnya memang tidak buruk. Joan Mir berada di urutan ketiga klasemen akhir dengan torehan 208 poin. Namun, Hal ini tentu sebuah penurunan, mengingat sebelumnya (MotoGP 2020) ia berhasil menjadi juara dunia.
Baca juga: MotoGP Terapkan Aturan Baru, Penentuan Juara Pasca Red Flag Berubah
Wajar jika Sahara san selaku pemimpin proyek terus mencari orang yang tepat. Pada akhirnya, terpilihkan Livio Suppo sebagai manajer tim Suzuki untuk MotoGP 2022.
Bagi tim Suzuki Ecstar, kedatangan Livio akan menambah kepercayaan diri jelang bergulirnya musim 2022. Suzuki jelas butuh peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Melansir dari situs resmi tim, baik Joan Mir maupun Alex Rins optimis Suzuki GSX-RR bisa lebih kompetitif di MotoGP 2022. Apalagi dengan adanya manajer berpengalaman seperti Livio.
Baca juga: Sejarah Suzuki Satria F150 Gen 1, Si CBU Thailand Idola Anak Gaul 2000-an
"Saya sangat yakin Livio sangat cocok untuk posisi ini. Banyak pengalaman dan punya hasrat besar untuk menang. Dia memahami bagaimana tim bekerja dan bahwa atmosfer tim itu penting dalam hal menjadi kompetitif secara konsisten selama satu musim," kata Sahara.
Diungkapnya pula, beberapa kru Suzuki Ecstar juga kami sudah memiliki pengalaman bekerja dengannya. "Saya juga sudah mengenalnya sejak lama karena dia telah berada di paddock selama bertahun-tahun. Kami telah melihat tanda-tanda dan peningkatan yang menjanjikan dalam kinerja kami selama pengujian musim dingin, dan saya yakin bergabungnya Livio dengan kami akan memperkuat tim kami lebih jauh dan kami akan menjadi lebih kuat," terangnya lagi.
Tentu saja ada beban yang besar di pundak Livio. Namun, mantan Team Principal Honda Racing Corporation menyatakan siap andil dalam 'permainan' musim depan.
"MotoGP saat ini semakin seru, dengan banyak pengendara yang sangat cepat dan motor yang kompetitif dari semua pabrikan. Ini adalah tantangan yang sulit bagi semua orang yang terlibat, di mana semua detail kecil dapat membuat perbedaan, saya siap menjadi bagian dari permainan lagi dan memberikan segalanya untuk menjadi yang teratas bersama Suzuki," ujar Livio.
Baca juga: Tutup 2021, Suzuki Satria F150 2022 Dapat Seragam dan Update Rem, Harga Rp 26 Jutaan
"Saya sangat bangga menjadi manajer tim Suzuki Ecstar dan senang bergabung kembali di Kejuaraan MotoGP setelah empat tahun. Saya juga merasa sangat terhormat bisa terlibat dalam proyek hebat ini bersama Suzuki. Ppasti akan menjadi tugas yang menantang untuk menjadi bagian dari pabrikan bersejarah di MotoGP, yang baru saja meraih mahkota pada tahun 2020 di tahun peringatan 100 tahun mereka," lanjutnya.
Livio juga mengatakan, keberadaannya di Suzuki bakal jadi pengalaman luar biasa karena akan bekerja bersama Joan Mir dan Alex Rins. "Keduanya mampu bersaing untuk menjadi yang teratas di MotoGP," katanya.
Terlepas dari itu, Livio mengaku tawaran Suzuki adalah momentum yang tepat. "Lamaran Sahara-san datang pada waktu yang tepat. Saya sibuk mendirikan perusahaan e-bike, tapi aku merindukan paddock dan siap untuk kembali. Balapan telah menjadi bagian dari hampir sepanjang karir saya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membawa pengalaman saya ke tim Suzuki Ecstar. Saya tahu mereka adalah tim yang hebat, tetapi juga sekelompok manusia yang hebat, jadi ini bisa banyak membantu untuk mencapai tujuan kami lebih cepat," pungkas Livio.