Yamaha Aerox 125LC mungkin tak banyak dikenal anak-anak muda sekarang, pasalnya sudah ada Aerox 155 yang lebih dikenal dan digandrungi.
Buat yang belum tahu, sebelum kemunculan versi 155 ada versi 125 yang hadir lebih dulu di Indonesia.
Nama Yamaha Aerox sendiri sebelumnya sudah terkenal, apalagi di dunia balap.
Bukan karena motor ini digunakan untuk berkompetisi di ajang balap. Tapi, Yamaha Aerox banyak digunakan sebagai motor paddock.
Maksudnya motor paddock adalah motor yang digunakan oleh pebalap dan anggota tim untuk wara-wiri di sirkuit.
Kapasitas mesinnya juga belum 155 cc dan konfigurasinya bukan 4-tak. Yamaha Aerox yang banyak digunakan menjadi paddock bike rata-rata menggunakan mesin 2-tak dengan kapasitas 50 cc.
Yamaha Aerox 125 LC adalah salah satu varian dari lini produk Yamaha Aerox, yang merupakan sepeda motor matic yang dikenal dengan desain sporty dan performa yang tangguh. Berikut adalah penjelasan secara detail tentang sejarah Yamaha Aerox 125 LC:
Yamaha Aerox pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997. Pada saat itu, motor ini memiliki konsep dasar sebagai sepeda motor matic dengan desain yang sporty dan performa yang mumpuni.
Sejak diluncurkan, Yamaha Aerox mendapatkan perhatian yang cukup besar dari pasar sepeda motor.
Seiring dengan perkembangan pasar dan teknologi, Yamaha Aerox mengalami transformasi dan berbagai ubahan minor dari generasi ke generasi.
Perubahan-perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan performa, efisiensi, dan juga aspek-aspek lainnya yang diinginkan oleh konsumen.
Pada tahun 2013, Yamaha meluncurkan generasi kedua dari Yamaha Aerox. Generasi kedua ini hadir dengan berbagai perbaikan dan penyempurnaan dari versi sebelumnya.
Yamaha Aerox 125 LC adalah salah satu varian yang diluncurkan pada generasi kedua ini.
Di pasar Eropa, Yamaha Aerox dikenal dengan beberapa nama berbeda tergantung pada varian yang ditawarkan.
Beberapa varian yang dikenal di Eropa antara lain Aerox-Naked, Aerox-R, dan Aerox-4.
Yamaha Aerox 125 LC dilengkapi dengan mesin berkapasitas 125 cc yang dilengkapi dengan teknologi Liquid Cooled (LC), yang membantu menjaga suhu mesin agar tetap stabil dalam berbagai kondisi penggunaan.
Mesin yang digunakan pada Aerox 125 LC dirancang untuk memberikan performa yang optimal, baik untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari maupun untuk penggunaan yang lebih sporty.
Perbedaan dengan Varian Lain: Terdapat varian lain dari Yamaha Aerox yang menggunakan mesin 2-tak 50 cc berpendingin cairan (seperti Aerox-Naked dan Aerox-R) dan mesin 4-tak 50 cc berpendingin cairan (seperti Aerox-4).
Yamaha Aerox 125 LC memiliki perbedaan utama dalam kapasitas mesinnya yang lebih besar, yaitu 125 cc, serta teknologi Liquid Cooled yang digunakannya.
Baca juga : Yamaha Aerox 155 Disulap Jadi 195 Cc Sebagai Pelampiasan, Power Tembus 22,7 Ps!
Yamaha Aerox terus dipercaya hingga satu dekade oleh Yamaha Racing Indonesia Team dan tim Yamaha Riding Eropa, akhirnya Yamaha Aerox dihadirkan juga di Indonesia.
Tapi, bukan menggunakan mesin berkapasitas 50 cc, melainkan mesin 4-tak 125 cc, yakni Yamaha Aerox 125 LC (Liquid Cooled). Motor ini diluncurkan pada tahun 2016 lalu.
Dipasarkan pertama kali di Tanah Air dengan tagline "Life is a Race", peluncuran Yamaha Aerox 125 LC dilakukan di Sentul International Circuit, Bogor.
Peluncuran tersebut bersamaan dengan diraihnya Triple Crown oleh Yamaha pada MotoGP 2015.
Nama Yamaha Aerox yang digunakan juga memiliki arti. Aero diambil dari aerodinamis dan X diambil dari Xtreme, serta LC adalah liquid cooled (berpendingin cairan).
Motor ini diklaim memiliki tiga karakter unik, yakni bergaya balap (racing style), berperforma maksimal (top performance), dan manuver yang lincah (agile maneuver).
Baca juga : Alasan Kenapa Yamaha Aerox 155 Connected 2022 Jadi Favorit Anak Muda
Soal teknologi mesin, Yamaha mengandalkan mesin berkapasitas 125 cc dengan pendingin cairan.
Sehingga, performa yang dihasilkan bisa maksimal, karena suhu mesin cenderung lebih stabil.
Desain bodi juga sporty dan aerodinamis, dengan bagian depan dibuat berisi dan bagian belakangnya meruncing.
Desain lampu depannya cukup unik, karena didesain mirip dengan air duct dari motor MotoGP Yamaha, yakni YZR-M1. Lampu utamanya juga sudah mengadopsi teknologi LED.
Baca juga : Nih 3 Inspirasi Modifikasi Yamaha Aerox, Biar Tak Cuma Main Kirian Ngab
Joknya juga memiliki desain yang sporty dengan konturnya yang bertingkat. Sehingga, tampak seperti single seat.
Pada bagian buritan, tidak terdapat rear grab handle alias behel yang biasa dipakai untuk pegangan. Pegangan tersebut dibuat tersembunyi di bawah bodi.
Desain sepakbor depan juga dibuat sporty, karena menempel pada sokbreker depan, bukan menempel pada bodi.
Sehingga, terlihat seperti sepakbor motor sport. Terdapat juga pelindung sokbreker yang membuat as sokbreker lebih aman dari batu atau kerikil.
Terdapat juga smart side stand switch dan smart key shutter. Kunci kontaknya sudah multifungsi dan terintegrasi untuk membuka jok.
Spidometer belum digital, masih menggunakan model analog dengan desain seperti jam tangan, tapi tetap terlihat sporty.
Tidak banyak fitur canggih yang disematkan seperti pada generasi Aerox sekarang. Tapi, bagasinya cukup luas dan bisa menampung helm model full face.
Baca juga : Beragam Grafis Spesial Yamaha Aerox 155 Connected 2022, Obat Gantengnya Anak Sunmori
Bicara soal performa, sebenarnya Yamaha Aerox 125LC tidak terlalu mengecewakan.
Bahkan, lebih unggul dari Yamaha All New Soul GT yang tenaganya mencapai 9,38 hp.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Yamaha Lexi 125 yang tenaganya mencapai 11,73 hp, hanya kalah sedikit.
Yamaha Aerox 125LC dibekali dengan mesin berpendingin cairan, 4-tak, SOHC, satu silinder, berkapasitas 125 cc.
Diameter pistonnya berukuran 52,4 mm dan langkahnya 57,9 mm. Dengan mesin tersebut, tenaga maksimum yang dapat dihasilkan tercatat 11,26 hp di 9.000 rpm dan torsi maksimumnya mencapai 10,4 Nm pada putaran mesin 6.500 rpm.
Saat pertama kali diluncurkan pada Januari 2016 lalu, Yamaha membanderol Aerox 125LC dengan harga Rp 18,2 juta (on the road Jakarta).
Pada saat itu, matic sporty ini ditargetkan dapat terjual hingga 120 ribu unit per tahunnya.
Baca juga : Racing Habis, Yamaha Rilis Aerox 155 Connected/ABS Pakai Livery Yamaha World GP 60th Anniversary
Tapi, usia Yamaha Aerox 125LC tidak panjang. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menghentikan produksi dan penjualannya tidak sampai setahun sejak peluncurannya.
Menurut data dari Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) pada tahun 2016, pada awal peluncurannya, motor ini dapat terjual hingga 5.738 unit.
Tapi, pada Desember 2016, dikabarkan penjualannya hanya 17 unit. Tentunya angka ini sangat jauh panggang dari api.
Sekarang, harga Yamaha Aerox 125LC bekas di pasaran semakin merakyat, hanya ada di kisaran Rp 12,5 jutaan untuk harga tertinggi.
Kemudian harga terendah yang kami temui diangka Rp 9 jutaan. Dengan masa produksi yang sudah lama berlalu harga ini terhitung bagus.
Lantaran populasinya cukup sedikit, jadi harus sabar-sabar jika memang menginginkan unit bekasnya.
Dan kemungkinan hal itu pula yang membuat harga bekasnya masih bagus, karena bisa jadi unit koleksi untuk penyuka motor yang tak pasaran.
Dimensi
P X L X T 1857mm X 742mm X 1070mm
Jarak Sumbu Roda 1265mm
Jarak Terendah ke Tanah 135mm
Tinggi Tempat Duduk 760mm
Berat Isi 102 kg
Kapasitas Tangki Bensin 3,8L
Mesin
Tipe Mesin Liquid cooled, 4-stroke, SOHC
Jumlah / Posisi Silinder Single cylinder
Diameter x Langkah 52,4 x 57,9 mm
Perbandingan Kompresi 10,9 ± 0.4 : 1
Daya Maksimum 8.4kW/9000rpm
Torsi Maksimum 10.4Nm/6500rpm
Sistem Starter Elektrik & kick starter
Sistem Pelumasan Basah
Kapasitas Oli Mesin Total = 0,90 L ; Berkala = 0,80 L
Sistem Bahan Bakar Fuel Injection
Tipe Kopling Kering, sentrifugal
Tipe Transmisi V-belt automatic
Rangka
Tipe Rangka Underbone
Suspensi Depan Teleskopik
Suspensi Belakang Unit swing
Ban Depan 70/90-14M/C 34P
Ban Belakang 100/70-14M/C 51P
Rem Depan Disc brake
Rem Belakang Drum brake
Kelistrikan
Sistem Pengapian TCI
Battery YUASA/YTZ5S
Tipe Busi NGK/CR7E