Penyuka skuter bergaya retro kini semakin banyak pilihan, selain dari Vespa, kini juga ketambahan Royal Alloy sejak setahun belakangan ini. Utomocorp menjadi agen untuk penjualan dan purna jualnya di Indonesia.
Setelah pameran IIMS 2021 lalu, kini Utomocorp kembali mengenalkan Royal Alloy terbaru di IIMS 2022 yang berlangsung sampai 10 April 2022 mendatang di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Motor tersebut adalah Royal Alloy TG150 2022.
Desainnya retro klasik, ala skuter tahun 1960-an. Bentuknay unik dengan tepong alias bodi belakang yang panjang. Roda-roda berdiameter 12 inci menambah kesan unik dari skuter tersebut.
Tertarik untuk membelinya? Baiknya sih simak dulu enam hal yang harus kalian ketahui terkait Royal Alloy TG150 2022 ini. Biar benar-benar yakin buat menebusnya.
Royal Alloy merupakan merek asal Inggris yang memang menjadikan desain klasik sebagai nilai jualnya. Meski berasal dari Inggris, tapi unit yang hadir di Indonesia merupakan rakitan Thailand.
Baca juga : Budget Rp 69 Jutaan, Mending Beli Royal Alloy TG150 2022 Atau Vespa GTS Super Sport 150 2022?
Dirunut sejarahnya, Royal Alloy hadir saat masa-masa modernism, yang merupakan budaya anak muda yang berkembang tahun 1950-an. Modernism sendiri adalah sekelompok orang yang menyukai musik modern jazz.
Modern, cosmopolitan, keren dan populer merupakan karakteristik dari modernism yang mencapai puncak kejayaannya tahun 1960-an. Budaya ini mulai tumbuh usai perang dunia kedua.
Pelat. Yup, bodi Royal Alloy TG150 terbuat dari bahan pelat yang dicetak dengan mesin di pabriknya. Bodi pelat ini terdapat dihampir seluruh bagiannya, mulai dari batok setang, bodi depan, dek, bodi belakang.
Khusus untuk sepakbor depan, hanya bagian ini yang menggunakan bahan plastik. Mungkin pertimbangannya karena bagian ini gampang rusak jika terjadi tabrakan, agar lebih murah maka dibuat dari bahan plastik.
Baca juga : Royal Alloy TG150 2022, Alternatif Skuter Retro Baru Seharga Rp 69 Juta
Tampang sih boleh retro klasik, tapi fitur andalannya modern kok. Misalnya panel meter full digital dengan tampilan negatif display, dengan dimensi yang terhitung padat.
Isinya pun lengkap, ada spidometer, takometer, fuel meter, jam, suhu mesin, trip meter, odometer juga indikator ABS hingga check engine. Masuk kaki-kaki, pengereman kedua roda sudah pakai cakram dengan ABS.
Suspensi depan ganda yang unik, juga punya setelan preload dengan posisinya yang selonjoran. Sayang suspensi belakang belum ada setelan apa pun.
Untuk penyimpanan barang tersedia bagasi di depan yang lega lengkap dengan power outlet. Tapi gak ada bagasi di bawah jok ya, gantinya rak di bodi belakang untuk tempat mengikat bawaan.
Seperti yang sudah dijelas di poin sebelumnya, motor ini hanya ada bagasi di bawah setang saja. Secara ukuran cukup luas karena tak terpisah oleh rangka seperti halnya Vespa GTS Super Sport 150.
Ruangan tertutup ini bisa untuk membawa lap, sarung tangan, tool kit, dompet, smartphone dan benda kecil lainnya. Nah kalau rak di bodi belakang bisa untuk membawa duffle bag ukuran besar nih, asal diikat yang kuat ya!
Tadinya Utomocorp memboyong Royal Alloy TG300, namun menurut salahs atu staf yang kami temui, model tersebut sudah tidak ada lagi. Lagi pula harga jualnya juga terlalu mahal, mencapai Rp 150 jutaan.
Hadirnya versi 150 cc ini tentu untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Harga jualnya pun juga jauh lebih rendah, karena tak terkena pajak barang mewah, untuk motor bermesin lebih dari 250 cc.
Baca juga : Royal Alloy TG 300S, Pesaing Vespa GTS Super Tech 300 Ini sudah Ludes Terjual!
Royal Alloy TG150 2022 hanya punya satu varian dan seluruhnya ditawarkan dengan warna ganda alias two tone. Pilihannya ada jet black-ivory, burgundy red-ivory, valencia orange-ivory, peter grey-ivory dan ultra blue-ivory.
Harga jualnya Rp 69 juta on the road Jakarta. "Tapi itu harga promo saja, nantinya akan akan perubahan harga lagi," ucap Denny Utomo, CEO Utomocorp usai peluncuran. Berminat?
Spesifikasi Royal Alloy TG150 2022 | ||
---|---|---|
Dimensi | ||
Panjang | 1.840 mm | |
Lebar | 670 mm | |
Tinggi | 1.115 mm | |
Sumbu Roda | 1.390 mm | |
Tinggi Tempat Duduk | 770 mm | |
Berat Kering | 139 kg | |
Mesin | ||
Tipe | 4-tak, SOHC 4 katup, injeksi | |
Kapasitas | 149,8 cc | |
Diameter x Langkah | 59 x 54,8 mm | |
Tipe Pendingin | Udara | |
Transmisi | Otomatis CVT | |
Tenaga Maksimum | 13,3 PS @ 8.500 rpm | |
Torsi Maksimum | 12 Nm @ 6.500 rpm | |
Rangka & Kaki-Kaki | ||
Tipe sasis | Monokok | |
Suspensi Depan | Ganda, preload | |
Suspensi Belakang | Ganda | |
Rem Depan | Cakram | |
Rem Belakang | Cakram | |
Ban Depan | 110/70-12 | |
Ban Belakang | 120/70-12 | |
Harga | Rp 69 juta | |
*harga on the road Jakarta |