Harga BBM (bahan bakar minyak) semakin mahal. Salah satunya Pertamax yang awalnya Rp 9.000 menjadi paling murah Rp 12.500 per liter. Belum lagi ada wacana harga Pertalite yang juga akan dinaikkan menyesuaikan harga minyak mentah yang tengah melonjak. Apakah ini saatnya beralih ke motor listrik?
Ya, bisa dibilang ini jadi momen yang tepat buat pindah dari motor biasa ke motor listrik. Soal operasional persis motor matic yang tinggal putar gas langsung jalan. Selain itu motor listrik juga sudah pasti lebih hemat pengeluaran, cuma perlu bayar listrik untuk isi daya baterainya.
Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa Harus Segera Beralih dari Motor Biasa ke Motor Listrik
Hitungannya begini. Anggap tarif listrik per kWh di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) Rp2.000, sudah termasuk PPN dan Pajak Penerangan Jalan. Sementara kapasitas baterai motor listrik rata-rata 1 hingga 3 kWh.
Artinya buat ngecas penuh baterai motor listrik maksimal cuma butuh Rp6.000. Apabila isi di rumah bisa lebih hemat lagi, karena tarif listriknya dihitung Rp1.444,70 per kWh. Saat diisi penuh, daya tempuhnya bisa menjangkau sekitar 50 km tergantung modelnya.
Bandingkan dengan motor konvensional. Anggaplah konsumsi BBM-nya 1 liter dengan harga Rp 12.500 bisa mencapai 50 km. Sementara kapasitas tangkinya empat liter. Untuk diisi penuh pakai Pertamax, maka pengguna mengeluarkan dana sekitar Rp 50 ribu.
Maka sudah barang tentu dari hitungan ekonomis, motor listrik lebih menguntungkan. Cocok untuk kegiatan komuter ke kantor atau kampus yang sekali pergi maksimalnya menempuh jarak 40-50 km. Setelah sampai di tujuan, tingga cas lagi untuk bisa dipakai pulang.
Nah, jika memang terpincut beli motor listrik, berikut kami pandu pilih modelnya dengan harga terjangkau Rp 15 juta. Hitungannya masih murah, karena dibandingkan dengan matic entry level yang sekarang sudah di kisaran Rp 16 jutaan. Ini dia pilihannya.
Pertama bisa pertimbangkan Volta 401 yang harganya Rp 14,9 juta. Soal desainnya serupa motor matic kebanyakan di Indonesia. Adapun mengenai spesifikasi singkatnya pakai motor listrik bertenaga 1.500 Watt dan baterai 60v 23Ah Lifepo4. Jarak tempuhnya sekitar 55 km, dengan kecepatan maksimal 55 km/jam.
Selanjutnya juga dapat pilih Smoot Tempur yang kini dihargai Rp15,5 juta. Model yang satu ini punya terobosan baru lewat skema swap baterai. Harganya bisa murah karena pembeli tidak dibebankan kepemilikan baterai. Sistemnya menggunakan tukar di outlet Smoot yang tersedia di minimarket.
Mengenai spesifikasinya menggunakan motor listrik hub drive 1.500 Watt, dengan baterai lithium ion 64 V 22,5 Ah. Kecepatan maksimalnya bisa digeber hingga 70 km/jam dan daya tempuh sampai 60 km.
Baca Juga: Mulai 2040, Indonesia hanya Jual Motor Listrik!
Mau motor listrik yang lebih murah lagi? Coba Selis Eagle Prix yang masih Rp 12 juta. Lagi-lagi secara bentuk hampir mirip kok dengan matic yang saat ini beredar di jalanan. Peleknya pakai diameter 10 inci, jadi jangan heran bila melihat kaki-kakinya lebih kecil.
Hanya saja kemampuannya tidak sebaik sebelumnya. Motor ini pakai baterai 48 V 20 Ah Lead Acid. Kemudian tenaga motor listriknya 800 Watt, dengan kecepatan maksimal 40 km/jam dan jarak tempuh 35 km.
Selain itu, ada model lain yakni Selis E Max dengan banderol Rp 15,5 juta. Yang satu ini kemampuannya sedikit di atas Eagle Prix. Baterainya 60 Volt 20 Ah Sealed Lead Acid. Dinamonya 1.200 Watt dengan kecepatan 50 km/jam dan jarak tempuh 40 km dalam sekali pengecasan.
Terakhir bila melirik salah satu e-commerce, ada satu motor listrk lagi namanya Rakata S9. Harganya Rp 15,6 juta. Modelnya hampir mirip Viar Q1 yang bentuknya serba membulat.
Adapun kemampuan motor listrik ini menjanjikan daya jelajah hingga 60 km, karena dilengkapi baterai 60 V 20 Ah Lead Acid, dengan motor dinamo 800 Watt yang kecepatan maksimalnya 49 km/jam. Nah jadi mau pilih yang mana?
Baca Juga: Gojek Gandeng Gogoro, 2030 Abang Ojol Pakai Motor Listrik Semua!