Penggunaan sepeda motor untuk mudik kerap dipilih masyarakat karena lebih fleksibel dan murah biayanya. Banyak yang menggunakan alat transportasi roda dua ini karena memang tidak dilarang oleh Undang-Undang.
Namun perlu perhatikan, pulang kampung apalagi menempuh jarak yang jauh tidak direkomendasikan. Sebab aspek keselamatannya rendah. Beda halnya dengan mobil, apabila terjadi benturan maka bodi mobil yang terkena duluan.
Baca Juga: Siapkan Truk dan Kereta, Pemerintah Siap Angkut Motor Pemudik Menuju Kampung Halaman
Tapi terlepas dari itu, apabila benar-benar terpaksa melakukan perjalanan jauh atau mudik menggunakan motor, sebaiknya perhatikan 5 hal ini menurut Instruktur Defensive Riding Global Defensive Driving Consulting (GDDC) Andry Berlianto. Tentunya untuk menunjang keselamatan bersama.
Pertama yang terpenting adalah menyiapkan fisik, perlengkapan berkendara, dan kuda besi yang akan ditunggangi dalam kondisi prima. Pastikan sistem kelistrikan maupun komponen penggerak bisa bekerja dengan baik. Ada baiknya pula bawa ke bengkel langganan untuk lebih memastikan motor siap jalan jauh.
"Mudik adalah perjalanan berisiko tinggi, jadi pemudik wajib melakukan manajemen perjalanan dengan baik dan maksimal. Dari persiapan, baik individu maupun kendaraan pastikan sehat dan mampu melakukan perjalanan jauh," katanya, saat dihubungi AutoFun Indonesia, Rabu (20/4).
Kemudian tak kalah penting pastikan juga perjalanan mudik ini harus tetap taat aturan. Dalam hal ini jangan membawa penumpang lebih dari satu orang. Sesuai aturan, maksimal satu unit motor hanya boleh ditumpangi satu pengendara dan satu pembonceng.
Berdasarkan Pasal 106 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sepeda motor dilarang membawa penumpang dari 1 orang. Apabila melanggar, maka akan dikenakan Pasal 292 dengan denda paling banyak Rp250 ribu.
"Sesuai aturan menyebutkan bahwa motor hanya bisa dipakai oleh dua orang, jika lebih tentunya melanggar regulasi dan menaikkan risiko kecelakaan, di sini dituntut kebijakan individu dalam menyikapi perjalanannya," pungkas Andry.
Menyikapi poin dua, maka ada baiknya alihkan anggota keluarga menumpang transportasi lain yang masih tersedia. Dengan begitu Anda bisa bepergian sendiri menggunakan motor, sehingga jauh lebih fleksibel apabila butuh istirahat. Selain itu juga menurunkan risiko terjadinya kecelakaan.
Baca Juga: Berkendara Nyaman dan Bagasi Lega, Ini Ragam Matic Rp 20 Jutaan Buat Mudik
Manakala permasalahan penumpang sudah, maka perhatikan lagi manajemen barang bawaan. Ingat karena pakai motor, maka barang yang dibawa terbatas. Idealnya hanya membawa barang yang diperlukan selama di perjalanan, seperti jas hujan, baju ganti, obat-obatan, cover sepatu, dan makanan secukupnya.
"Jika punya banyak bagasi, coba lakukan manajemen bagasi dengan mengirim lebih dulu via kurir untuk mengurangi beban pada kendaraan," lanjut penjelasan Andry.
Semua sudah, lalu lakukan langkah terakhir, yakni manajemen perjalanan, termasuk perencanaan rute dan durasi berkendara. Mudahnya memetakan dulu rute perjalanan via peta online, kemudian cari tahu informasi terkini soal kondisi jalan yang akan dilalui hingga titik istirahat yang akan dituju.
Dari situ akan diketahui soal jarak dan estimasi waktu tempuh, kemudian bisa dilanjutkan dengan manajemen durasi berkendara. "Perhatikan waktu istirahat, lakukan setiap dua jam dengan berhenti selama 15-30 menit," tuntas Andry.
Baca Juga: Pilih-Pilih Box Motor Buat Mudik, Jangan Asal Comot Yang Ukuran Besar Bro!