Konsumen yang ingin membeli sepeda motor baru banyak mengeluh karena harus inden cukup lama. Ya, ini dikarenakan selama pandemi, industri otomotif tak terkecuali sepeda motor terdampak krisis chip semikonduktor.
Chip semikonduktor ini memang sangat penting karena berurusan dengan tahapan proses produksi sepeda motor. Part tersebut banyak digunakan pada part elektronik, seperti spidometer yang sekarang rata-rata sudah digital.
Baca juga: Beda Warna Beda Harga, Cek Banderol Honda CBR250RR 2023 Dibanding Kompetitor
Namun begitu, menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Johannes Loman, krisis semikonduktor saat ini sudah teratasi, hal ini terlihat dari penjualan dalam dua bulan terakhir meningkat.
“Saya kira soal chip (semikonduktor) sudah bisa di atasi oleh member kita. Kalau kita lihat sejak Agustus total market sekitar 500-an (500 ribuan), September juga mungkin belum di announce sekitar juga 500-an (500 ribuan). Jadi menurut saya seharusnya sih selesai,” ungkap Loman kepada awak media di Senayan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Kendati begitu, Loman yang menjabat sebagai Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor menyadari akan tetap ada permintaan sepeda motor dengan inden cukup lama.
Baca juga: Cara AISI Penuhi Target Presiden Jokowi 2 Juta Kendaraan Listrik Pada 2025
Motor tersebut, lanjut Loman, biasanya berjenis motor berkapasitas mesin besar dan statusnya diimpor dari negara luar. Contoh, motor bermesin 750 cc atau 1.000 cc.
“Tapi mudah-mudahan yang komuter (matik dan bebek) sudah bisa terpenuhi (tidak inden),” ujar Loman.
AISI sangat optimis penjualan sepeda motor akan kembali normal, seperti seperti pada tahun 2019 yang tembus di angka 6,48 juta. Maka dari itu, mereka berharap penjualan kendaraan roda dua hingga akhir tahun 2022 bisa mencapai 5,1 - 5,4 juta unit.
Adapun menurut Loman, untuk meningkatkan penjualan sepeda motor, stimulus yang dilakukan satu diantaranya dengan menggelar pameran. Termasuk ajang Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2022.
Pasalnya, selama IMOS 2022 akan ada sejumlah sepeda motor baru, termasuk motor listrik yang kini semakin hangat diperbincangkan.
Bahkan Loman tak menampik, sejak memasuki tahun 2022 geliat industri otomotif khususnya sepeda motor sudah semakin membaik.
“Kami melihat saat ini para produsen sudah mulai dapat mengatasi suplai semikonduktor. Kami optimis penjualan akan tetap tumbuh,” ucapnya.
Sejalan dengan suplai chip semikonduktor yang membaik, maka penjualan sepeda motor diharapkan ikut terkerek dan kembali mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Sebagai informasi, dari target penjualan sepeda motor 5,1 - 5,4 juta unit, faktanya menurut data AISI, penjualan sepeda motor dari Januari-September 2022 tercatat 3,6 juta.
Adapun penjualan sepeda motor tertinggi disumbangkan pada dua bulan terakhir, yaitu Agustus dan September, yang masing-masing tercatat 524.821 unit dan 514.460 unit.
Artinya, untuk mencapai target 5,1 juta unit atau sisa 1,5 juta sepeda motor, AISI dalam bulan Oktober, November, dan Desember setidaknya berhasil membukukan penjualan 500 ribu unit per bulan.
Nah, kira-kira penjualan sepeda motor tembus 5,1 juta unit gak ya?