Mendengar nama Kawasaki Binter Merzy mungkin masih banyak yang familiar, itu karena motor yang beredar pada dekade 1980-an itu digemari sampai saat ini, untuk bahan modifikasi. Tapi ada satu yang kelupaan, yakni Kawasaki Binter AR125.
Yup inilah salah satu motor sport yang juga didistribusikan oleh PT Bintang Terang Indonesia. Merek Binter sendiri merupakan singkatan dari nama perusahaan tersebut.
Baca juga : Mengenal Sekilas Binter Merzy, Kakek Kawasaki W175 yang Berumur Singkat
Motor ini bisa dibilang lawan sepadan untuk Yamaha RX-King kala itu. Yup, Kawasaki Binter AR125 ini mengusung jantung pacu 2-tak, namun punya kelengkapan yang jauh lebih modern dari produk garputala.
Kala masih diniagakan, motor tersebut ditawarkan dengan dua varian, yakni beda pelek saja, antara pelek jari-jari dengan pelek palang. Sementara kelengkapan lainnya masih relatif sama.
Misalnya jantung pacu 2-tak, silinder tunggal, dengan kubikasi 124 cc. Piaton ukuran 55 mm dan langkah piston 51,8 mm jadi paduannya. Yang mencolok tentu karena motor ini sudah pakai radiator.
Baca juga : Sejarah Singkat Yamaha Scorpio, Awalnya Didapuk Sebagai Pengganti 'Sang Raja'
Tenaganya pun tembus 22 PS pada 9.500 rpm dengan torsi sebesar 16,6 Nm diputaran 8.000 rpm. Transmisi manual 6 percepatan jadi andalan dari motor ini.
Hal canggih lainnya dari motor ini, pada mesinnya menggunakan teknologi rotari reed valve intake system atau disebut juga dengan RRIS. Sistem tersebut membuat suplai bahan bakar semakin presisi, ketimbang reed valve biasa.
Suplai bahan bakar yang presisi ini membantu performa mesin terutama pada putaran tinggi. Tak heran teknologi serupa juga diterapkan pada motor GP125 atau GP250 bermesin 2 tak.
Jika Kawasaki Binter Merzy terlihat seperti motor bapak-bapak, maka pada sosok Kawasaki Binter AR125 ini lebih anak muda. Tampilannya sporty dengan cover headlamp besar layaknya fairing balap.
Secara bentuk, motor ini berkiblat pada sosok Kawasaki GPZ yang terkenal pada masanya. Kemudian grafis bodi juga menambah kesan sporty dari motor ini.
Baca juga : 3 Kelebihan-Kekurangan Yamaha Byson Karbu, Naked Bike Gagah dan Irit Tapi Lemot
Tak ketinggalan adalah fitur yang tergolong modern pada masanya, misalnya suspensi tunggal pada roda belakang. Pelek palang lima yang diusungnya pun keluaran Enkei.
Dan siapa sangka, pada standar sampingnya juga terpasang switch khusus untuk mematikan mesin saat standar samping diturunkan. Ya semacam fitur Side Stand Switch pada motor matic keluaran sekarang.
Dan siapa sangka, harga unit bekasnya pun cenderung gelap. Pada kondisi yang biasa dan layak pakai dibanderol Rp 15 juta sampai Rp 30 juta. Tapi kondisi apik dan bagus, ada yang melabelinya dengan nominal Rp 80 juta!