Di bulan Ramadan ini, mobilitas harian tetaplah harus dilakukan. Apalagi jika ada kewajiban untuk ke kantor pasca pandemi covid-19 beberapa waktu lalu. Hal ini membuat jalan-jalan di kota besar kembali padat.
Salah satu hal yang perlu diketahui dalam berkendara di saat macet, terutama saat puasa adalah teknik dasar berkendara. Sehingga ketika berkendara bisa nyaman dan aman.
Seperti dijelaskan oleh Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM), Ludhy Kusuma beberapa waktu lalu. Di mana teknik dasar yang harus pengendara kuasai diantaranya adalah postur berkendara, teknik pengereman, teknik menikung dan teknik keseimbangan.
“Dalam setiap teknik dasar terdapat beberapa langkah berbeda yang harus dilakukan untuk setiap pengoperasiannya. Langkah yang berbeda ini meliputi postur tubuh pengendara yang harus sesuai dengan teknik berkendara yang dilakukan,” ujar Ludhy.
Untuk itu, Ludhy menyatakan jika terdapat tujuh poin yang harus diperhatikan ketika sedang berkendara, diantaranya :
Baca Juga: Mau Puasa Lancar dan Aman, Lakukan 7 Hal Ini Sebelum Berkendara
Terkadang, pengendara mengabaikan posisi mata saat berkendara. Padahal bagian tersebut merupakan kendali utama dari sepeda motor kita.
Sebab, arah motor akan bergerak sesuai dengan arah dari penglihatan mata pengendara. Maka ketika berkendara wajib memastikan bahwa mata dan kepala melihat ke arah yang akan dituju. Hindari melihat handphone atau arah lain yang berpotensi mengurangi fokus berkendara.
Meski jalanan macet, jangan serta merta membuat posisi bahu jadi kaku. Pengendara diharuskan senyaman mungkin dan dalam posisi yang rileks.
Sebab jika bahu berada dalam posisi yang tegang, pengendara akan merasakan pegal dan lelah. Apalagi saat berkendara dengan waktu yang cukup lama.
Selain bahu, pengendara kerap memposisikan siku tangan dengan lurus dan kaku, terutama di motor sport fairing yang agak menunduk. Padahal, posisi siku tangan harus sedikit menekuk untuk memudahkan dalam pengendalian sepeda motor.
Karena jika siku tangan dalam keadaan lurus maka akan sulit untuk mengendalikan sepeda motor. Selain itu, saat menjumpai jalanan bergelombang atau tidak rata, siku juga bisa menjadi suspensi di tubuh kita agar nyaman saat berkendara.
Baca Juga: Honda ADV 160 2023 Terbukti Suguhkan Posisi Berkendara Nyaman, Tapi...
Selain mata, fokus pengendara juga ada di tangan. Posisinya harus selalu berada dengan menggenggam penuh handle stang motor.
Pastikan juga jika posisi pinggul dibuat senyaman mungkin. Caranya dengan posisikan berada di tengah jok. Jangan terlalu maju ataupun terlalu mundur karena bisa mengurangi kenyamanan dan handling. Penempatan pinggul bisa disesuaikan dengan postur tubuh setiap pengendara.
Untuk posisi lutut, kenyamanan yang dihadirkan motor sport akan berbeda dari matic. Sebab saat menggunakan motor sport bertangki bensin di depan. Pengendara harus selalu menjaga lutut untuk mengapit ringan di tangki agar menjadi tumpuan beban saat berkendara.
Sedangkan saat menggunakan motor tipe matik, pengendara harus memastikan lutut tidak melebihi lebar dari cover bodi motor atau leg shield dan dek. Tujuannya agar terhindar dari terserempet pengendara lain.
Entah lelah, kurang seimbang atau justru kurang skill berkendara. Masih banyak pengendara yang posisi kakinya sembarangan. Padahal ini berbahaya, baik bagi diri sendiri atau orang lain.
Agar aman, pengendara tipe motor sport perlu memosisikan kaki kanan harus selalu bersiap di atas pedal rem belakang. Dan kaki kiri selalu berada di atas perseneling gigi.
Tujuannya supaya pengendara selalu bersiap dalam pengoperasian rem dan tidak tersangkut oleh footstep, tuas rem atau tuas perseneling ketika terjatuh. Wah, bahaya tuh!