Salah satu kekhawatiran dan hal yang perlu diperhatikan pengguna motor listrik adalah cara memadamkan api jika baterai motor listrik terbakar.
Tak jarang, motor listrik yang terbakar sudah tidak terselamatkan, dan hanya menyisakan kerangka saja.
Seperti kasus yang diunggah Amaludin Mansyuri Sutawijaya di akun Facebook, Kosmik Indonesia beberapa waktu lalu.
Dirinya menyatakan jika motor listrik hasil konversinya terbakar saat mengecas.
Sayangnya, peralatan alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia, tidak sesuai spesifikasi untuk mematikan api dari baterai yang umumnya terbuat dari lithium.
Baca Juga: Beli Motor Honda Gak Pakai DP? Mampir Saja ke Stasiun MRT Ini!
Baterai lithium yang kerap diusung motor listrik terbilang aman, namun saat sudah terbakar, api yang dihasilkan sulit dimatikan.
Api dari baterai lithium ini dapat menyala terus-menerus selama masih ada daya yang tersimpan di dalam baterai.
Bahkan baterai masih terbakar saat direndam dalam kolam air sekalipun!
Apalagi suhu yang dihasilkan dari kebakaran baterai lithium terbilang lebih tinggi dari api biasa.
Suhunya bisa mencapai 1.600 sampai 2.000 derajat celcius, sedangkan api kebakaran biasa hanya di angka ratusan derajat celcius.
Hal ini berefek juga ke alat pemadaman seperti jenis powder standar dan juga air tidak efektif untuk memadamkan api tersebut.
Untuk itu, PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) selaku distributor APAR Hartindo AF31 mengembangkan pemadam berjuluk 'Lithium Fire Killer'.
APAR yang didemonstrasikan di PEVS 2023 ini dirancang untuk memadamkan kebakaran di baterai lithium.
"Dalam hal ini, perlu ada perlakuan khusus untuk meredam daya lonjak suhu yang drastis dari baterai lithium yang dikenal sebagai thermal runaway," kata CEO FAST, Willy Hadiwijaya di PEVS 2023.
Baca Juga: Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2023 Dibuka, Harga Tiket Mulai Rp 50 Ribu
Dalam demonstrasinya tersebut, terlihat jika sebenarnya api tidak langsung menyala di baterai. Namun butuh waktu cukup lama.
Ini artinya secara pengamanan, produsen baterai sudah memiliki standar yang cukup tinggi.
Namun begitu terbakar, percikan api yang sebelumnya kecil langsung membesar dan alat pemadam powder yang digunakan tak mampu mematikan api yang membesar.
Namun dengan APAR dari FAST, cukup 10 detik, api pun mati, karena bahan dasar yang dipakai berbeda dan berupa cairan khusus, bukan powder.
Ukuran tabungnya pun kompak, sehingga cocok dipakai untuk konsumen perorangan mau pun penunjang keamanan di charging station.
Untuk menambah peranti keamanan dari kebakaran, FAST menggandeng PT Nusantara Karya Reksa Internasional turut memperkenalkan “Battery Life Alert Diagnostic” atau bisa disebut dengan “BALLISTIC”.
Ini merupakan aplikasi pemantau dan juga sistem peringatan dini dari kemungkinan terjadinya kebakaran baterai lithium.
Dalam hal ini, BALLISTIC dapat memberikan informasi mengenai kondisi baterai secara live akan mengontrol kondisi kelembaban, temperatur, vibrasi, hingga asap yang ditimbulkan dari awal mula terjadinya thermal runaway, atau potensi kebakaran.
Jika terjadi potensi tersebut, aplikasi BALLISTIC bisa memerintahkan untuk menyemburkan media Hartindo AF31 langsung ke kompartemen baterai dengan suppression system.
Aman deh...