Cadangan minyak bumi yang terus menipis membuat banyak pihak berupaya mengembangkan sumber energi terbarukan.
Tak hanya listrik, pengembangan minyak nabati atau biofuel sebagai sumber energi juga sudah lama dilakukan.
Diantaranya etanol atau bioetanol yang merupakan hasil produk fermentasi tanaman yang umum di Indonesia seperti tebu, jagung atau singkong.
Di Indonesia, penerapannya sudah terjadi lewat Bio Solar. Dan saat ini, PT Pertamina (Persero) juga menyiapkan biofuel pada bahan bakar jenis bensin.
Hal ini disampaikan oleh Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022 yang disiarkan virtual pekan ini.
Menurutnya bahan bakar baru dari Pertamina nantinya merupakan campuran Pertamax dengan etanol yang bakal dirilis.
Baca Juga: Pilihan Matic Simpel Ala India, Isi Bensin Anti Ribet!
Nicke menyebutkan jika bensin baru tersebut akan dijual bulan Juni ini. Namun belum ada harga resmi yang diumumkan untuk bensin ini.
"Jadi nanti kami di bulan ini, kami mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi Pertamax kami campur dengan etanol," ucapnya.
Meski baru akan diluncurkan, namun bensin jenis Pertamax dengan tambahan etanol sebenarnya bukan barang baru.
Pada tahun 2007 silam, pemerintah pernah merilis bensin berjenis Bio Pertamax di Bali.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, pada peluncuran di 2007, Bio Pertamax adalah bahan bakar hasil campuran 97 persen Pertamax Can dan 3 persen Ethanol murni.
Baca Juga: Hore! Harga Bensin Bulan Juni 2023 Banyak yang Turun!
Dalam pengembangan etanol sendiri Pertamina mengandalkan tanaman jenis tebu sebagai basisnya.
Namun Nicke memastikan jika penggunaan tebu tak akan mengganggu produksi gula nasional.
Sebab dalam prosesnya, etanol dihasilkan dari molases tebu, yang diambil dari tetes tebu saja. Sehingga tidak akan merebut bagian pabrik gula.
Selain itu, etanol juga bisa dihasilkan dari singkong dan jagung. Jadi sumber daya nabati tersebut masih melimpah di Indonesia.
Meski belum ada harga resmi dari bensin baru tersebut, di bulan Juni 2023 ini Pertamina mengumumkan adanya harga baru dari Pertamax.
Banderolnya bervariasi. Paling murah di kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam, yakni Rp11.900 per liter. Kemudian Jabodetabek Rp12.400 tiap liternya.
Untuk kawasan Jawa-Bali, NTB, NTT dan Aceh harga tiap liternya Rp12.500. Selanjutnya ada sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi Rp12.800 per liter.
Harga termahal terdapat di Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Bengkulu yang mencapai Rp13.100 per liternya.