Pihak Asosiasi Sepedamotor Indonesia (AISI) menyebut pasar motor listrik terus tumbuh. Sejak 2021 hingga tahun ini penjualannya sudah mencapai 35 ribu unit.
Memang, angka tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan penjualan motor berbahan bakar. "CUma sekitar 1 persen, kurang lebih sekarang 5.000 unit per bulan. Sementara secara umum sepeda motor hampir 500 ribu lebih per bulan, artinya sekitar 1 persennya," buka Hari Budianto, Sekretaris Jenderal AISI.
Baca juga: AISI: IMOS+ bakal Memanjakan Peserta dan Pengunjung, Catat Tanggal dan Lokasinya!
Meski begitu menurut Budi, bukan berarti pasar motor listrik tidak tumbuh. Menurut dia, selalu ada peningkatan penjualan setiap tahunnya.
"Pasar sepeda motor listrik ini memang tumbuh. Pada 2021 itu penjualan sekitar 9 ribuan unit, lalu 2022 naik jadi 17 ribu unit, nah sampai Agustus tahun ini (2023) sudah 35 ribu. Sampai akhir tahun diperkirakan tumbuh 200 persen dari year on year," terang Budi lagi.
Pertumbuhan ini tentunya pula berkat kemunculan brand-brand motor listrik di pasaran. Yang mana masing-masing punya penawaran tersendiri.
Misalnya saja dari sisi desain, harga serta fitur. Faktor-faktor itu pun sejatinya disuguhkan oleh peserta IMOS+ yang akan berlangsung 25-29 Oktober 2023 di ICE, BSD City nanti.
Baca juga: Pabrik Alva Pakai Sistem Industri 4.0, Motor Baru Keluar Setiap 3,5 Menit
Sebagaimana diketahui, beberapa brand motor listrik sudah mengkonfirmasi kekutsertaannya di pameran gagasan AISI tersebut.
Mulai dari ALVA, Charged EV, Dhelvic, Gova EV, Ion Mobility, Kool EV, Polytron, Savart EV, Selis hingga U-Winfly.
Dapat dilihat pula terdapat nama-nama baru dalam daftar peserta IMOS+. Sudah bisa Dipastikan bakal ada produk motor listrik baru lagi yang akan meramaikan pasar Tanah Air.
Pertanyaannya, apakah IMOS+ dapat mendongkrak penjualan sepeda motor listrik di Indonesia?