Rem CBS atau ABS ya? Pasti sering terdengar saat hendak membeli motor keluaran terbaru nih.
Yup, sistem pengereman memang jadi salah satu faktor penting pada setiap kendaraan, pasalnya ini menjadi satu-satunya komponen untuk menghentikan laju kendaraan.
Terutama untuk kendaraan bertransmisi matic yang mana engine brake sangat minim.
Di Indonesia sepeda motor matic yang dijual memiliki 2 fitur pengereman, ada fitur CBS atau Combi Brake System dan fitur yang lebih canggih yaitu ABS (Anti-lock Braking System).
Sistem rem CBS sendiri lebih banyak digunakan pada sepeda motor matic Honda.
Walaupun sebenarnya merek lain pun ada yang mengadopsi sistem rem ini tapi dengan nama penyebutan berbeda.
Lantas dari kedua sistem rem tersebut apa saja perbedaannya? Mari bahas perbedaan rem tipe CBS dan ABS mulai dari konstruksi hingga cara kerjanya.
Sesuai dengan namanya CBS ini tugasnya mengkombinasikan rem belakang dan depan.
Tujuannya untuk membuat porsi pengereman terbagi merata, dengan begitu motor bisa lebih stabil saat momen pengereman.
Baca juga: Top 5 Sepekan, Ada Pilihan Motor Bebek dan Matic Murah 2024
Sistem CBS sendiri ada banyak sekali jenisnya, untuk matic entry level biasanya AHM menggunakan CBS tipe mekanikal seperti pada Scoopy, Genio, Beat, sampai Vario series.
Pada CBS mekanikal ini tuas rem belakang menarik 2 kabel baja sekaligus, yang pertama tentu menarik paha rem belakang untuk menarik kampas rem tromol.
Kabel kedua menarik master rem depan sehingga memberikan tekanan minyak rem ke kaliper depan.
Tapi bukan berarti menekan handle rem belakang saja cukup, tetap perlu menekan handle rem depan untuk mendapatkan performa rem yang lebih optimal.
Di sistem ini pemiliknya perlu sadar akan tingkat keausan kampas rem belakang.
Karena semakin tipis kampas rem maka perlu dilakukan penyetelan secara manual, agar pembagian porsi rem depan dan belakang tetap terjaga.
Baca juga: Bagnaia Bongkar Rahasia Kemenangan di MotoGP Qatar
Jika ini dibiarkan maka fungsi CBS jadi tidak sempurna, porsi rem depan akan jadi jauh lebih dominan sehingga menjadi bahaya terutama saat pengereman keras.
Lainnya sistem CBS ini ada yang menggunakan hydraulic, biasanya untuk motor dengan rem cakram depan dan belakang.
Tipe CBS hydraulic ini gak perlu ada penyetelan, karena bisa menyesuaikan keausan kampas rem dengan sendirinya, jadi porsi rem depan dan belakang akan tetap konsisten.
Kalau rem CBS membagi porsi rem depan dengan belakang, nah rem ABS lebih ke mencegah roda depan atau roda belakang terkunci saat melakukan pengereman.
Baca juga: Bagnaia Bongkar Rahasia Kemenangan di MotoGP Qatar
Sistem rem ABS lebih canggih karena dikontrol oleh ECU (Engine Control Unit) dan modul yang membaca tekanan rem, serta kecepatan roda selama berkendara.
Urutannya master rem depan dan belakang terlebih dahulu menuju ke modul ABS.
Setelah itu dari modul ABS, menuju ke kaliper depan dan belakang, jadi bisa dibilang kalau motor ABS memiliki 4 buah slang rem.
Saat proses pengereman, ECU akan membaca putaran roda dan memastikan kalau putaran roda depan serta belakang seirama.
Ketika putaran roda depan dan belakang tidak seirama, itu berarti ada indikasi roda terkunci.
ECU langsung memerintahkan modul ABS untuk menahan tekanan rem dengan cara memberi tekanan balik.
Jadi gak heran kalau ABS bekerja, maka handle rem akan terasa ditendang-tendang.
Baca juga: Pembalap Muda Indonesia Kibarkan Merah Putih di Seri Pembuka MotoGP
Setelah putaran roda depan dan belakang kembali terbaca seirama maka modul ABS akan mengurangi tekanan baliknya sehingga handle rem kembali dapat ditekan lebih dalam.
Gimana, mulai paham beda keduanya?