Untuk dapat hidup dan berjalan normal, mesin membutuhkan beberapa syarat seperti bahan bakar, udara, kompresi, dan juga percikan yang dihasilkan oleh busi untuk menghasilkan daya ledak.
Dari beberapa syarat di atas, busi jadi salah satu komponen yang perlu dilakukan pemeriksaan dan penggantian dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya dicantumkan pada kalender jadwal penggantian komponen di buku servis kendaraan.
Jika dibiarkan maka bisa membuat performa mesin menjadi tidak optimal, begitu pula dengan konsumsi bahan bakar yang menjadi lebih boros.
Sayangnya masih banyak pemilik kendaraan yang tertipu atau bahkan justru sengaja membeli busi palsu baik online maupun offline.
Baca juga: Sepele, Penyebab Insulator Busi Retak Cuma Gara-Gara Ini
Alasan utamanya tentu karena mendapatkan busi kondisi baru tapi dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
Oleh karena itu ada beberapa ciri yang bisa diketahui oleh konsumen agar tidak terjebak membeli busi kw ini.
Salah satu caranya dengan membeli pada penjual terpercaya atau official store di marketplace.
“Ciri-ciri busi palsu bisa dilihat dari cetakan logo atau kode yang gak rapi, tidak terdapatnya kode produksi, warna plating meragukan, dan harga jauh dibawah harga pasaran,” wanti Diko Oktaviano dari Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (NMI).
Tentu saja busi palsu akan sangat merugikan bagi konsumen dan juga citra dari brand tersebut.
Alih-alih ingin mendapatkan hasil yang baik dengan mengganti busi baru, tapi justru malah mendapatkan kerugian.
Baca juga: Tenaga Motor Injeksi Naik Cuma Ganti Cop Busi, Kok Bisa?
Karena namanya barang palsu dengan harga lebih murah, sudah pasti kualitas materialnya lebih rendah jika dibandingkan dengan produk asli.
Kualitas material yang rendah tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap mesin kendaraan, seperti;
1. Busi cepat mati
2. Kendaraan menjadi susah distarter
3. Mesin jadi brebet
4. Boros bahan bakar
5. Hingga kemungkinan terburuknya piston bisa jebol
“Piston yang jebol atau bolong ini karena material bahan yang dipakai gak standar, lalu meleleh, dan menempel di piston. Nah lelehan dari elektroda tadi yang bikin pengapian dini, jadi ada api baru selain dari titik mula pembakaran,” jelasnya.
NMI selaku produsen busi berlabel NGK pun turut menjadi korban dari pemalsuan busi yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Mitos Atau Fakta, Pakai Koil Racing Bisa Sebabkan Busi Motor Pecah?
Untuk itu pihaknya di tahun ini fokus menindak tegas bagi toko online atau offline yang memperdagangkan produk busi NGK palsu.
Caranya dengan mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam hal tersebut.
“Kalau boleh dibilang tahapan penyisiran busi palsu ini lebih serius dari sebelumnya. Karena sudah dapat dukungan dari pusat, dikasih lawyer hukum plus menggandeng perusahaan brand security.
“Sekarang masih menyisir lewat online dulu tapi tetap kita bakal tindak yang di offline. Nantinya tiap link busi palsu di online kita take down, terus kalau dari link sudah banyak yang di-take down nanti baru naik ke pemilik lapak, biasanya pemilik lapak itu di-take down juga,” tambah Diko.
Bahkan untuk memberi rasa jera, Niterra tak tanggung-tanggung untuk memperkarakan kasus ini hingga pidana penjara.
Baca juga: Pakai Busi Racing Buat Motor Harian, Tambah Tenaga atau Mubazir?
Ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis Pasal 100, 101, 102 memperdagangkan barang palsu merupakan tindakan pidana yang dapat diproses hukum.
“Kasus pemalsuan busi ini banyak terjadi dan terjadi di hampir semua negara. Makanya di semua negara serempak kerjanya barengan, saling koordinasi untuk berantas hal ini,” sambungnya.
Beli busi murah bukannya untung malah 'buntung' nih!